Metode penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang
dikembangkan bersama-sama antar peneliti dan decision maker tentang
variable-variabel yang dapat dimanipulasi dan dapat segera digunakan untuk
menentukan kebijakan dan pembnagunan. Peneliti dan decision maker bersama-sama
menentukan masalah, membuat desain serta melaksanakan program-progam tersebut.
Ciri utama dari penelitian tindkan adalah untuk memperoleh
penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika
kebijakan dilaksanakan. Penelitian tindakan mengadakan rangka kerja penelitian
empiris yang didasarkan pada observasi objektif pada masa sekarang untk
memecahkan masalah baru, serta praktis dan actual dalam kegiatan kerja. Karena
itu, penelitian tindakan mempunyai sifat lebih fleksibel, dan dapat
mrngorbaknan kepantingan control demi adanya inovasi dan bekerja dengan on the
spot experimentation. Validitas eksternal dan internal dari penelitian tindakan
secara relative lemah karena sampel kurang representative masih dibenarkan,
demikian juga control terhadap variable bebas tidak terlalu ditekan kan.
Tujuan:
- untuk memperoleh keterangan yang objektif dalam rangka
membenarkan kebijakan atau kegiatan yang telah dibuat
- untk memberikan keterangan yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk kegiatan dan tindakan yang akan datang
- untuk membenarkan penundaan aksi, pengambilan tindakan
atau tidak mengambil tindakan apapun
- untuk menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksanaan
program kea rah yang lebih dinamis serta lebih menggiatkan implikasi dari
berbagai alat untuk mencapai tujuan.
Kesukaran Penelitian tindakan
- Kesukaran Evaluasi
Adakalanya tidak diperoleh
pengaruh yang dapat diobservasikan atau beda yang nyata antara
kelompok-kelompok dimana dilaksanakan program karena tidak ada control untuk
membuat hal-hal lain di luar program tidak berubah. Kesukaran analisis dan juga
evaluasi juga disebabkan oleh kurangya dokumentasi yang sistematik denagn
program, baik ketika dimulai, asal usul program, modifikasi,dsb.juga karena
waktu yang etrlalu pendek untuk mengevaluasi hasil. Juga karena adanya sifat “mengamati
langsung” oleh peneliti terhadap manusiia yang melaksanakan dan terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan perubahan itu sendiri, maka dampak yang diperlihatkan
tidak murni lagi.
2. kesukaran kerjasama
a. sukar untuk menjelaskan apakah proyek tersebut suatu
penalitian atau suatu program tindakan, sehingga sukar menentukan siapa yang
akan merupakan pengambilan keputusan dalam kegiatan tersebut.
b. adanya ketergantungan
antara peneliti dan pelaksana, sedangkan kedua pihak mempunyai profesi seta
orientasi dan perbedaan dalam deskripsi pekerjaan, serta system “rewarding”
membuat pelaksanaan penelitian relative sukar.
c. ketentuan-ketentuan serta
requirement yang interdisiplin dari penelitian tindakan (antara ahli
antropologi dengan ahli pertanian dsb) membuat penelitian tindakan merupakan
satu penelitian yang menghendaki kerjasama yang utuh.
-
Langkah-langkah
1. Rumusan masalah dan
tujuan penelitian bersama-sama antara peneliti dan pekerja praktis dan
desiccion maker
2. himpun data yang tersedia tentang hal-hal yang
berhubungan dengan masalah atau metode-metode dengan melakukan studi
kepustakaan
3. rumuskan hipotesis serta
strategi pendekatan dan memecahkan maslah
4. buat desain penelitian
bersama-sama antara peneliti dengan pelaksana program serta rumuskan prosedur,
alat dan kondisi di mana penelitian dilaksanakan.
5. tentukan criteria
evaluasi, teknik pengukuran serta teknik analisis yang digunakan
6. kumpulkan data, analisis,
beri interpretasi serta generalisasi serta saran-saran
7. laporkan penelitian
dengan penulisan ilmiah.