Menurut Griffin dalam Lupiyoadi (2001:6) produk jasa
memiliki karakteristik yang tidak sama dengan barang. Karakteistik jasa sebagai
berikut:
1.
Intangibility
(tidak berwujud) tidak dapat diraba, dirasa, dan
tidak dapat dilihat, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.
2.
Ustorability, jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang
telah dihasilkan. Sifat ini disebut juga inseparatibility atau tidak
dapat dipisahkan.
3.
Customization, jasa juga seringkali didesain khusus untuk kebutuhan pelanggan,
sebagaimana pada jasa asuransi atau kesehatan.
Lain halnya dengan Tjiptono (2002:15) menurutnya ada
empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya dengan barang antara
lain:
1.
Intangibility (tidak berwujud) jasa tidak
dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar, sebelum dibeli.
2.
Insparatibility, jasa tidak mengenal persediaan dan penyimpanan dari produk yang
telah dihasilkan.
3.
Variability, jasa sangat banyak bentuknya atau bervariasi
4.
Perisability, jasa mudah lenyap
Sedangkan Menurut Wheatley dalam Alma (2007:244)
beberapa karakteristik jasa antara lain yaitu:
1.
Pembelian
jasa sangat dipengaruhi oleh motif yang didorong oleh emosi.
2.
Jasa
bersifat tidak berwujud, berbeda dengan barang berwujud, dapat dilihat, dirasa,
dicium, memiliki berat, ukuran, dan sebagainya.
3.
Barang
bersifat tahan lama, tetapi jasa dibeli dan dikonsumsi pada waktu yang sama.
4.
Barang
dapat disimpan sedangkan jasa tidak dapat disimpan.
5.
Ramalan
permintaan dalam marketing barang merupakan masalah, tidak demikian halnya
dengan marketing jasa. Untuk menghadapi masa-masa puncak dapat
dilatihsecara khusus.
6.
Adanya
puncak yang sangat padat, merupakan masalah tersendiri bagi marketing jasa,
pada masa puncak adakalanya layanan dipersingkat, agar dapat melayani pelanggan
sebanyak mungkin.
7.
Usaha jasa
sangat mementingkan unsur manusia.
8.
Distribusinya
bersifat langsung dari produsen ke konsumen.
Hal senada disampaikan oleh Mursid (2003:116-117) yang
menyebutkan bahwa karakteristik jasa dibedakan antara lain:
1.
Maya dan
tidak teraba (intangibility), karena jasa tidak teraba pelanggan tidak
dapat mengambil contohnya seperti mencicipi, merasakan, melihat, mendengar,atau mencium sebelum pelanggan
membelinya.
2. Tak terpisahkan
(inseparability), jasa biasanya tidak dapat terpisahkan denganpribadi
penjual.
3. Heterogenitas, output dari jasa tidak ada
standardisasinya, setiap unit jasa agak berbeda dengan unit jasa yang sama.
4. Cepat hilang (perisabilitity),
jasa biasanya tidak dapat disimpan, pasaran jasa selalu berubah menurut waktu.