Peningkatan pertumbuhan industri plastik di tanah Air tidak
sebanding dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki para pengusahanya.
Divisi Pembelajaran dan Pengembangan BCA kembali mengadakan
seminar sehari berkaitan dengan bidang industri. Setelah alat berat,
perhotelan, dan tekstil menjadi topik utama, kali ini giliran plastik yang akan
dikupas tuntas oleh pakar dan praktisi yang telah berpengalaman. Bertempat di
hotel grand Mercure, Jakarta, Jumat (1/11), seminar ini dihadiri sebanyak 200
peserta yang berasal dari berbagai Kanwil. Menurut Kepala Divisi Pembelajaran
dan Pengembangan lena Setiawati, alokasi jumlah peserta disesuaikan dengan
besarnya exposure industri plastik di kanwil tersebut. Untuk beberapa wilayah
yang tengah mengalami peningkatan exposure plastik, pesertanya pun lebih banyak
dibanding wilayah lain.
“Dari seminar ini, kami berharap wawasan dan pemahaman
peserta terhadap industri plastik dapat meningkat. hingga nantinya akan
mempermudah proses kerja, terutama saat menangani dan mengelola risiko,” tutur
lena.Sesi pertama diisi pemaparan mengenai industri plastik oleh Dr. Wiyu
Wahono, peraih gelar doktor di bidang plastik dari University of Berlin,
Jerman. ia juga merupakan founder Pt triputra innovasijaya, sebuah perusahaan
pengimpor mesin-mesin produksi plastik dari Jerman
Menurut Wiyu, saat ini plastik telah menjadi bagian dari
kehidupan manusia sehari-hari. nyaris seluruh barang di sekeliling kita terbuat
dari plastik. namun sayang, tidak ada universitas di indonesia yang mengajarkan
ilmu plastik secara mendalam. Kebanyakan praktisi plastik hanya belajar secara
learning by doing, tanpa didasari pemahaman teori yang kuat.tidak hanya
menerangkan pengetahuan dasar plastik dan proses pembuatannya, Wiyu juga
mengungkap berbagai isu yang selama ini beredar simpang siur di masyarakat.
Salah satu contohnya, banyak orang yang belum paham bahwa beberapa jenis
plastik, di antaranya polyethyleneterephthalate (Pet) memiliki sifat tembus
udara. tidak heran apabila digunakan sebagai bahan penyimpan makanan garing
seperti kerupuk, maka akan membuat kerupuk cepat melempem. “lucunya banyak
produsen plastik yang tidak mengerti bahan plastik yang dia produksi. Jadi
ketika saya menceritakan hal ini, mereka terkaget-kaget karena baru tahu. Saya
sangat cemas melihat kondisi industri plastik di indonesia yang begitu sukses,
tapi tidak didasari pengetahuan pengusaha yang mumpuni,” tambah Wiyu.
Di masa mendatang, Wiyu memprediksikan produksi plastik akan terus
meningkat, khususnya di wilayah asia. “Dari segi transportasi dan proses
produksi, bahan plastik menghabiskan energi yang lebih sedikit dibanding
alumunium dan kaca. apalagi belum ada bahan alternatif yang berwawasan
lingkungan, selain plastik,” katanya.”Setelah makan siang, sesi berikutnya
merupakan pemaparan kondisi dan perkembangan industri plastik saat ini dari
tiga pelaku bisnis yang berkecimpung langsung di industri plastik. Mereka
adalah anwar Kurniawan (Direktur Pt anta tirta Kirana), Bambang irawan
(Direktur Pt indo Cali Plast), dan hendri Wiyanto (Sales Director Pt Bumimulia
indah lestari)
Sumber : infoBCA No.233 Tahun 2013