Setelah melewati tahun-tahun berikutnya, team
teaching yang merupakan susunan gabungan antara dua guru atau lebih telah
muncul dalam kegiatan belajar mengajar dibeberapa sekolah. Kehadiran dua orang
guru menyampaikan pelajaran yang sama dengan cara pandang yang berbeda
diharapkan dapat menjamin interaksi kelas yang lebih baik dan lebih luas serta
mengarahkan pada sebuah peningkatan dalam kompetensi kecakapan siswa.
Dalam hal ini, Webster Dictionary (1986)
menjelaskan bahwa persepsi diartikan sebagai sensasi fisik dalam hal
pengalaman: penggabungan kesan-kesan yang diterima pancaindra dalam
peristiwa-peristiwa di dunia luar oleh sebuah organisme yang sadar terutama
sebagai sebuah fungsi dari pengharapan di bawah sadar yang timbul dari
pengalaman masa lalu dan menyajikan sebuah dasar atau sebagai pembuktian dari
tindakan selanjutnya yang bermakna dan penuh motivasi. Kesimpulannya, persepsi
timbul dari pengalaman-pengalaman masa lalu dan tersaji sebagai sebuah dasar
untuk kegiatan motivasi manusia. Persepsi positif mengenai team teaching
kemudian memiliki nilai yang penting pada minat guru dan siswa dalam
tindakan-tindakan motivasi mereka, yaitu kegiatan belajar mengajar. Ketika
seseorang memiliki persepsi negatif mengenai team teaching, dia akan
terus-menerus mengeluh dan menghindari diskusi mengenai team teaching.
Di sisi lain, ketika guru memiliki persepsi positif mengenai team teaching,
mereka tidak hanya menjalankan team teaching tetapi juga berusaha untuk
menguasai pokok bahasan yang mereka ajarkan. Dan untuk siswa, mereka akan
menemukan cara untuk membuat diri mereka menikmati proses belajar menggunakan team
teaching, dan sebagai hasilnya, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar.