Menurut Dimyati (2002:90) secara garis besar,
motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor
pendorong dari dalam diri (internal) individu. Motivasi ekstrinsik adalah
dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang
dilakukannya, motivasi ini timbul karena adanya rangsangan (stimulus) dari
luar.
1.
Motivasi
instrinsik
Merupakan
motif – motif yang menjadi aktif atau berfungsi tanpa dirangsang dari luar,
karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan umtuk melakukan sesuatu
(Djamarah, 2002:115). Menurut Hamalik (2000:12) yang termasuk motivasi
intrinsik adalah keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh
informasi, memperoleh pemahaman, menikmati kehidupan dan keinginan untuk
diterima orang lain. Misalnya seperti perasaan menyenangi materi dan kebutuhan
terhadap materi tersebut, dengan demikian seseorang belajar tidak hanya
mengharapkan pujian dari orang lain tetapi benar-benar untuk mengetahui segala
sesuatu.
2.
Motivasi
ekstrinsik
Merupakan motif – motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Menurut Hamalik
(2000:13) motivasi ekstrinsik meliputi perasaan ingin dihargai, dan dicela, ingin melakukan persaingan
atau kompetisi, ingin mendapat hadiah dan hukuman, serta ingin mengetahui
kemajuan belajar, Misalnya seperti seseorang yang belajar karena besok paginya
akan menghadapi ujian dengan harapan mendapat nilai yang baik atau tujuan lain.
Pada dasarnya motivasi ekstrinsik ini bukan merupakan perasaan atau keinginan
yang ada dalam diri siswa untuk belajar, melainkan karena faktor dari luar.
Pada dasarnya motivasi yang dikehendaki adalah
timbulnya motivasi intrinsik dalam diri siswa, akan tetapi motivasi ini tidak
mudah dan tidak selalu dapat timbul. Oleh karena itu, seorang guru mempunyai
tanggung jawab untuk membangkitkan
motivasi ekstrinsik sehingga proses pengajaran dapat berjalan dengan lancar. Rahayu dalam Dimyati (2002:91) menyatakan
bahwa motivasi ekstrinsik dapat berubah menjadi motivasi intrinsik, yaitu pada
saat siswa menyadari pentingnya belajar, dan ia akan belajar dengan
sungguh-sungguh tanpa disuruh orang lain. Jadi, tujuan/sasaran menimbulkan
motivasi ekstrinsik siswa adalah untuk menimbulkan motivasi intrinsik dalam
diri peserta didik (siswa).
3.4 Fungsi Motivasi
Motivasi merupakan sarana pendorong seorang
individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hamalik (2003:161) menyebutkan
3 (tiga) fungsi motivasi, yaitu:
a. Mendorong timbulnya kelakuan
atau suatu perbuatan. tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan
seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai
pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai
penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Dengan meningkatnya motivasi belajar
siswa akan berpengaruh terhadap hasil belajar atau prestasi belajar siswa
secara optimal. Menurut Sardiman (2005:84) hasil belajar atau prestasi akan
menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan
makin berhasil pula pelajaran itu. Apabila siswa memiliki tujuan yang telah
diperhitungkan dengan matang, maka ia akan mempunyai motivasi yang besar untuk mencapai
tujuannya dalam kegiatan yang dilakukannya.
Dalam proses belajar mengajar, motivasi diperlukan
untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Selanjutnya Dimyati (2002:85)
menyatakan bahwa motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya
motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a. Menyadarkan kedudukan pada
awal belajar, proses, dan hasil akhir.
b. Menginformasikan tentang
kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya.
c. Mengarahkan kegiatan belajar.
d. Memperbesar semangat belajar.
e. Menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan; individu dilatih
untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
Pengetahuan dan pemahaman tentang
motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, yaitu sebagai berikut:
a. Membangkitkan, meningkatkan,
dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.
b. Mengetahui dan memahami bahwa
motivasi belajar siswa di kelas beragam, sehingga guru dapat menggunakan
bermacam strategi belajar mengajar dengan tepat.
c. Meningkatkan dan menyadarkan
guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai
penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, atau pendidik.
Dari keterangan di atas, dapat dikemukakan bahwa
motivasi penting untuk disadari dan dimiliki oleh pelakunya sendiri (siswa)
karena apabila motivasi disadari oleh pelakunya maka suatu pekerjaan, dalam hal
ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik sehingga dapat mengarahkan
siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu hasil atau prestasi belajar.
Selain itu, motivasi belajar siswa juga penting diketahui oleh guru sehingga
guru dapat merencanakan sebuah rekayasa pembelajaran yang dapat merangsang
minat siswa guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa.