Motivasi berasal dari kata Inggris motivation yang
berarti dorongan. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti
mendorong, menyebabkan dan merangsang. Motivate sendiri berarti alasan,
sebab, dan daya penggerak. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai
suatu tujuan (Sardiman, 2005:73).
Menurut Syamsuddin (2003:37) motivasi merupakan
suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy)
atau suatu keadaan yang kompleks (a complex
state) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu (organisme)
untuk bergerak (to move, motion, motive) kearah tujuan tertentu, baik
disadari maupun tidak disadari.
Pengertian motivasi belajar mengacu kepada
pelaksanaan dan penerapan motivasi di bidang pendidikan, khususnya yang
menyangkut proses belajar mengajar. Winkel (2005:94) mengemukakan bahwa
motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi tercapainya suatu tujuan.
Sedangkan menurut Sardiman (2005:45)
motivasi belajar ialah faktor psikis yang bersifat nonintelektual, dan
peranannya yang khas yaitu menumbuhkan gairah, merasa senang, dan semangat
dalam belajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan perolehan belajar.
Dari pengertian di atas, maka pengertian motivasi
belajar ialah daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek
belajar itu dapat tercapai. Dengan demikian, siswa yang
memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan
kegiatan belajar dan hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.
Menurut Winkel (dalam Titik 2008:25) motivasi
belajar dapat diumpamakan dengan kekuatan mesin pada sebuah mobil. Mesin yang
berkekuatan tinggi menjamin lajunya mobil, biarpun jalan menanjak dan mobil
membawa muatan yang berat. Namun motivasi belajar tidak hanya memberikan
kekuatan pada upaya-upaya belajar, tetapi juga memberikan arah yang jelas. Mobil
yang bertenaga mesin kuat, dapat mengatasi banyak rintangan yang ditemukan di
jalan, namun belum memberikan kepastian bahwa mobil akan sampai ditempat yang
dituju. Hal ini tergantung dari sopir. Maka dalam bermotivasi belajar, siswa
sendiri berperanan baik sebagai mesin yang kuat atau lemah. Sebagai sopir yaitu
guru yang memberikan arah tujuan. Jadi dalam kaitannya dengan penelitian ini
strategi pembelajaran team teaching yang diterapkan guru mempunyai
hubungan dengan motivasi belajar siswa, karena apabila team teaching
diterapkan secara efektif dan maksimal maka akan mempengaruhi motivasi belajar
siswa semakin maksimal