Pemerintah barangkali secara langsung atau tidak menanamkan
lebih banyak modal di bidang KLP daripada di bidang MOS. Jika investasi KLP
dilakukan lebih dahulu, kekurangan fasilitas MOS mungkin menimbulkan banyak
sekali biaya produksi. Dalam proses waktu, tekanan politik akan mendorong juga
investasi pada MOS. Lintasan investasi digerakkan oleh harapan keuntungan dan
tekanan politik. Harapan keuntungan menghasilkan lintasan dari MOS ke KLP dan
tekanan politik menghasilkan lintasan dari KLP ke MOS.
Dalam teori pertumbuhan tidak berimbang,
disebutkan ada 2 macam lintasan (Jhingan, 2000:193), yaitu:
(1) Lintasan pertama (dari MOS ke
KLP) sebagai pembangunan melalui kapasitas lebih MOS.
(2) Lintasan kedua (dari KLP ke
MOS) sebagai pembangunan melalui kelangkaan MOS.
Mengenai lintasan mana yang harus ditempuh lebih dahulu dalam
pembangunan, Hirschman memilih lintasan yang “melesat
Investasi KLP di ukur sepanjang sumbu vertikal.
Kurva a,b,c adalah isoquant yang
memperlihatkan berbagai kuantitas KLP dan MOS yang akan menghasilkan produk
nasional bruto (PNB) yang sama pada sembarang titik. Bila kita beralih ke kurva
yang lebih tinggi maka akan dihasilkan PNB yang lebih tingi pula. Garis 45°
melewati titik origin dan menghubungkan titik-titik optimum pada tiap kurva
tersebut. Garis ini menunjukkan pertumbuhan berimbang dari KLP dan MOS. Ada 2
asumsi yang digunakan dalam lintasan
pembangunan:
- MOS dan KLP
tidak dapat diperluas secara serentak.
- Lintasan
perluasan harus di cari dari yang paling memaksimumkan pengambilan
keputusan yang bersifat induced.
Jika
lintasan pembangunan di tempuh melalui kapasitas lebih MOS, perekonomian akan
mengikuti arus titik-titik AA′BB″C. Jika ekonomi meningkatkan MOS dari A ke A′,
KLP induced itu meningkat ke B″
sehingga keseimbangan kembali pulih di titik B di mana seluruh ekonomi berada
pada tingkat keluaran yang lebih tinggi. PNB lebih tinggi yang di capai
tersebut akan merangsang pemerintah untuk meningkatkan MOS lebih lanjut ke B″,
KLP juga ikut menyusul ke titik C melalui C′. Jika lintasan lain pembangunan di
tempuh melalui kelangkaan MOS, ekonomi akan bergerak sepanjang garis tebal
AB′BC′C. Apabila KLP ditingkatkan lebih lanjut ke C′, keseimbangan memerlukan
MOS meningkat ke C melalui B″.
Lintasan
pembangunan melalui kapasitas lebih MOS adalah lebih mulus dan berkesinambungan
daripada lintasan yang kedua. Inilah cara yang disebut “melesat sendiri”.
Lintasan lain melalui kelangkaan kapasitas MOS sebaliknya, karena jika ada
kelambatan penyesuaian MOS, sebagaimana mungkin terjadi, akibat dari tidak
adanya tekanan politik pada permulaannya maka biaya KLP dalam memproduksi
output tertentu akan meningkat.