Rabu, 14 Desember 2011

Prosedur Team Teaching


Perencanaan team teaching diawali dengan adanya keinginan guru untuk mengajar dalam tim ini berkaitan dengan kriteria guru untuk menggunakan team teaching. Pada hakikatnya, semua mata pelajaran layak untuk disajikan dalam team teaching. Namun sebagaimana diuraikan sebelumnya, guru yang semestinya berkeinginan untuk mengajar dalam tim adalah guru yang mengajar mata pelajaran yang menuntut praktikum, beberapa guru yang mengajar mata pelajaran yang sama, guru yang mengajar kelas besar, atau guru yang mengajar mata pelajaran yang menuntut aplikasi dari berbagai bidang ilmu. Prakarsa dapat dimulai dari guru senior, tetapi juga tidak menutup kemungkinan dimulai oleh guru yunior (pemula).
Perencanaan dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1.      Menetapkan tujuan team teaching, misalnya untuk menyamakan penampilan (karena satu mata pelajaran diajarkan oleh beberapa guru di beberapa kelas yang berbeda), untuk memberikan praktikum, dan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih komprehensif karena mempersyaratkan penerapan berbagai bidang ilmu.
2.      Menetapkan jenis team teaching yang akan diterapkan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, tim menentukan apakah akan menggunakan semi team teaching atau team teaching penuh.
3.      Menyepakati garis besar dan persyaratan mata pelajaran. Penyepakatan ini mutlak perlu baik bagi semi team teaching maupun team teaching penuh.
4.      Menyepakati pengorganisasian materi, cara penyampaian serta cara dan penentuan nilai; di samping kesepakatan cara penilaian rencana tim. Langkah perencanaan untuk memilih semi team teaching berakhir sampai langkah 4 dan dilanjutkan dengan pelaksanaan.
5.      Bagi yang memilih team teaching penuh, perencanaan dilanjutkan dengan memilih model team teaching penuh paling sesuai, kemudian dilanjutkan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab; dan
6.      Langkah terakhir dalam perencanaan bagi yang memilih team teaching penuh dapat berupa penghalusan atau membuat rincian langkah-langkah pelaksanaan (Wardani, 2001:29-30).
Pelaksanaan semi team teaching dan team teaching penuh disesuaikan dengan kesepakatan dalam perencanaan. Dalam semi team teaching, pelaksanaan pembelajaran dilakukan sendiri-sendiri dengan materi, strategi penyampaian, serta cara penilaian yang sudah disepakati dalam perencanaan. Selama proses pelaksanaan anggota tim dapat saja bertemu kembali jika ada hal-hal yang perlu disepakati bersama.
Untuk team teaching penuh, pelaksanaannya berlangsung sesuai dengan rencana. Jika direncanakan selama satu semester tim akan terus mengajar bersama, maka dalam satu semester tim selalu tampil bersama. Namun, jika direncanakan hanya dalam penyampaian topik-topik tertentu saja tim akan tampil bersama, maka frekuensi team teaching penuh menjadi lebih jarang. Demikian pula variasi pelaksanaan yang direncanakan akan menentukan siapa, kapan, dan dimana akan mengerjakan apa. Setiap anggota tim berperan sesuai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang disepakati.
Team teaching dikatakan berkualitas jika ia mampu membuat pembelajaran menjadi lebih efektif, dalam arti siswa belajar lebih intensif sehingga penguasaan mereka menjadi lebih mantap dan komprehensif. Untuk menilai kualitas team teaching dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut:
a.       Melaksanakan penilaian sajian dengan cara meminta siswa mengisi angket atau mengungkapkan pendapatnya dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh tim. Pertanyaan yang dicantumkan dalam angket atau diungkapkan dalam wawancara dapat mencakup cara penyampaian materi, kekompakan tim, ketercernaan informasi yang disampaikan, menarik tidaknya sajina tersebut, dan kesan umum siswa terhadap tim. Angket dan hasil wawancara diolah oleh tim dan dijadikan masukan untuk perbaikan pelaksanaan team teaching berikutnya.
b.      Melakukan refleksi diri bagi anggota tim untuk melihat apa yang sudah dilakukannya bagi tim, manfaat apa yang didapat dari tim, serta masalah apa yang dihadapi. Dalam hal ini, setiap anggota tim harus mampu melakukan refleksi secara jujur, sehingga kendala yang dialami dapat diungkapkan dan dapat dipecahkan bersama; dan
c.       Menilai hasil belajar siswa, baik melalui tugas, penampilan, ujian tengah semester dan ujian akhir semester (Wardani, 2001:31-32).
Dengan mempertimbangkan ketiga jenis penilaian di atas, seorang akan dapat memperkirakan kualitas team teaching. Dari hasil penilaian ini juga dapat diidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapat penyempurnaan ataupun aspek-aspek yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan karena dianggap sudah memenuhi kriteria. Penilaian harus dilakukan secara bersama oleh anggota tim sebagai pihak yang berkepentingan.


Top