Jumat, 11 Juni 2010

Sejarah Pemikiran Ekonomi

Alasan pentingnya mempelajari Sejarah Pemikiran Ekonomi
· Supaya pembuat kebijakan kita tidak mengulang kesalahan di masa lalu
· Supaya kita tahu apa yang dilakukan oleh ahli ekonomi ketika menghadapi suatu permasalahan ekonomi, kebaikan dan kelemahan dari tiap pendekatan yang digunakan. Semua itu diperlukan sebagai dasar mengambil keputusan dalam menghadapi masalah ekonomi
· Supaya kita memahami mana pemikiran/perspektif yang sifatnya penting untuk sementara atau penting untuk sementara

B. Pemikiran Masa Praklasik (Pemikiran Yunani Kuno, Skolastik, Merkantilisme, Physiokrat)
v Markentalis
Menurut paham ini, tiap Negara yang berkeinginan untuk maju hrs melakukan perdagangan dengan Negara lain.
Markentalis percaya bahwa dunia adalah staknan and kekayaannya tetap. Sehingga suatu bangsa hanya bisa berkembang dengan mengorbankan Negara lain yang konsekuansinya mereka menciptakan monopoli yang disahkan pemerintah. Menurutnya kekayan hanya berbantuk uang yang waktu itu adalah emas.
Tokoh-tokoh dari masa ini yaitu:
a. Jean Boudin: bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dpt menyebabkan naiknya harga brng2.
b. Irving Fisher: mengembankan teori kuantitas pemikiran boudin
c. Thomas mun: nilai ekspor harus lebih besar adri nilai impor
d. Jean Babtis Colbert:
e. Sir William Petty: labor this father and active principle of wealth as lands are the mother dan uang hanya diperlukan dalam jumlah secukupnya.
f. David Hume: membicarakan ttg harga yg sebagian deperbaharui oleh jumlah barang dan sebagian oleh jumlah uang
v Skolastik
Ciri utama aliran pemikiran ini adalah kuatnya hubungan antara ekonomi dgn masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Tokoh utama masa ini yaitu St. albertus Magnus berpandangan bahwa harga adil dan pantas yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya dengan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tsb. dan St. Thomas Aquenas yang berpendapat bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil sebab sama artinya dengan menjual sesatu yang tidak ada.
v Physiokrat
Kaum ini menganggap suber kekayaan suatu Negara adalah sumberdaya alam. Mereka tdk menyukai campur tangan pemerintah dlm perekonomian. Tokoh utama aliran ini adalah Francis Quesney. Ia membagi masyarakat dalam 4 golongan yaitu:
a. Kelas masyarakat produktif (bidang pertanian dan pertambangan)
b. Kelas tuan tanah
c. Kelas yang tidak produktif (saudagar dan pengrajin)
d. Kelas buruh


C. Pemikiran Klasik Adam Smith
Dalam bukunya Smith menggaris bawahi tiga karakteristik dari system atau model klasik, yaitu:
· Kebebasan: hak untuk memproduksi dan menukar (memperdagangkan) produk, tenaga kerja dan capital
· Kepentingan diri: hak seseorang untuk melakukan usaha sendiri dan membantu kepentingan orang lain.
· Persaingan: hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan barang dan jasa.
Smith mengatakan bahwa ketiga unsure ini akan menghasilkan “harmoni alamiah” dari kepentingan antar buruh, pemilik tanah dan kapitalis.
Pada 9 Maret 1976, penerbit dari London William Strahan dan Thomas Cadell meluncurkan dua jilid buku berjudul “ An Inquari Into the nature and causes of the wealth nations” yang tebalnya dari 1000 halaman karangan Dr. Mit Wicaksono seorang professor pendiam dan linglung yang mengajar filsafat moral di Universitas Glasgow. Buku ini menawarkan resep untuk membebaskan kelas pekerja dari dunia Hobbesian yang membosankan.
Smith menciptakan istila “kebebasan alamiah” yang mencakup hak untuk mendapatkan upah sesuai dengan kemampuan pasar dan hak untuk menabung, berinvestasi, dan mengumpulkan modal tanpa pembatasan pemerintah. Hal ini merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi. Kebebasan lamiah tidak berarti seseorang dapat berperilaku serakah karena setiap orang pasti mempunyai kesempatan untuk membantu sodaranya.
Empat perinsip umum dari modal ekonomiklasik Adam Smith:
1. Penghematan, kerja keras, kepentingan diri yang baik, dan kedermawanan terhadap orang lain adalah kebajikan dan karena itu harus didukung.
2. Pemerintah harus membatsai kegiatannya pada pengaturan keadilan, memprkuat hak millik privat, dan memperthankan Negara dari serangan asing.
3. Di bidang ekonomi, Negara harus mengadopsi kebijan Laizes Faire noninterfansi (perdagangan bebas, pajak rendah, birokrasi minimal dan sebagainya)
4. Standar klasik emas/perak akan mencega Negara mendepresisasi mata uang dan akan menghasilkan lingkungan moneter yang stabil dimana ekonomi bisa berkembang.


D. Pemikiran Tokoh-Tokoh Klasik Lainnya (J.B. Say, Thomas Robert Malthus, David Ricardo, J.S. Mill)
Dasar filsafat; perekonomian yang didasarkan pada sistem bebas berusaha (Laissez Faire) adalah self-regulating, artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan secara otomatis. Pemerintah tidak perlu campur tangan dalam perekonomian
1. J.B. Say
J.b. say lahir di Lyon, Prancis pada tahun 1767, dan meninggal pada tahun 1832. Dia berasal dari keluarga protestan di Prancis Selatan. Pada tahun 1799 dia menjadi anggota Tribunat Napoleon. Akan tetapi Napoleon adalah diktatot yang haus kekuasaaan da menentang kebijakan laissez faire sehingga Napoleon mengeluarkan Say dari Tribunat
Say adalah pendukung Smith tentang sistempersaingan ekonomi, kebebasan alamiah, dan pembatasan campurtangan pemerintah. Dia juga pembela kapitalisme laissez faire yang gigih.
Analisnya lebih mendalam daripada smith dan Ricardo dan ia membangun landasan baru dalam ekonomikalisk di empat bidang, yaitu
· Menyusun pengujian teori dengan fakta dan obeservasi
· Menyusun teori utilitassubjektif sebagai pengganti teori nilai kerja
· Gagasan tentang peran vital entrepreneur
· Hukum pasar Say, yang menjadi landasan model makro dalam fluktuasi bisnis dan pertumbuhan ekonomi.
Hukum pasar Say sering dikutip sebagai “penawaran menciptakan permintaanya sendiri”, namun Keynes berfikiran “bukankah permintaan yang menciptakan penawaran”
Ringkasan Hukum Say
· Sebuah Negara tidak bisa punya terlalu banyak capital
· Investasi adalah basis pertumbuhan ekonomi
· Konsumsi bukan hanya tidak menambah kekayan akan tetapi bahkan juga akan menghambat penambahan kekayaan
· Permintaaan disebabkan oleh produksi
· Kekurangan permintaan (yakni over produksi) bukan penyebab gangguan perekonomian. Gangguan dala perekonomian mincul hanya jika barang dalam proporsi yang tepat satu sama lain.

2. Thomas Robert Malthus
Pada 1798, Malthus mempublikasikan karyanya tanpa mancantumkan namanya, yang berjudul Essey on Population yang pada intinya mengatakan bahwa sumber daya bumi tidak bisa mengimbangi kebutuhan populasi yang terus bertambah. Malthus bersama kawan karibnya Ricardo, mengaskan bahwa tekanan terhadap sumberdaya yang terbatas akan selalu membuat manusia berada di garis kemiskinan. Dengan begitu, Malthus dan David Ricardo memlaikkan ekonomi Smithan yang cerah, meskipun mereka berdua pendukung kebijakan laissez faire Smith.
Malthus mempengaruhi pemikiran modern:
· Dia dianggap sebagai pendiri studi demografi dan populasi. (inggris melakukan sensus pertamnya pada 1801, akibat dari pengaruh studi Malthus)
· Dia dianggap sebagai guru perekayasa soisal yang mendukung control populasi dan batas pertumbuhan ekonomi
· Esseinya tentang populasi memperkuat pandangan muram dan fatalistic dari banyak ilmuan dan pemburu social, yang meramalkan akan muncul kemiskinan, kematian, penderitaan, peran dan kerusakam lingkungan sebagai akibat sumberdaya oleh populasi.
· Dia mengilhami teori evolusi Darwin
· Karya utamanya sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi makro John Maynard Kaynes yang didasarkan pada gagasan bahwa daur hidup bisnis didasarkan oleh perubahan dalam permintaan efektif total oleh konsumen dan investor
· Pesimisme Malthus dan Ricardo membuat ilmu ekonomi di cap sebagai ilmu yang muram
Dua hukum alam Malthus yang terkenal yaitu, pertama, populasi cenderung bertambah menurut deret ukur (secara geometris) (1,2,4,8,16,32,…). Kedua, produksi makanan (sumberdaya alam) cenderung bertambah menurut deret hitung (secara aritmatika) (1,2,3,4,5,…).
Hukum alam kedua Malthus adalah “subsistensi meningkat hanya dalam rasio aritmatika”. Pendapat ini tampak meragukan, atau bahkan keliru. Baik tumbuhan dan hewan jauh lebih subur dari manusia. Namun Malthus hanya menaggapinya dengan berkata “alam menyebarkan benih kehidupan seluas-luasnya dan sebabas-bebasnya tetapu alam tidak cukup ruang dan gizi untuk membesarkan benih itu.
Sumber daya alam yang cenderung “terus-menerus berkurang” ini sekarang ini dikenal sebagai hukum pendapatan yang menurun. Malthus dianggap ekonom pertama yang mengembangkan konsep penting dalam ilmu ekonomi ini. Dia mengacu pada fakta bahwa saat seseorang menambahakan lebih banyak capital atau tenaga kerja pada suatu tanah dengan luas tertentu, maka penambahan produksi atau outputnya akan semakin melambat.

3. David Ricardo
Ricardo bersama Malthus megembangkan hukum pendapatan yang menurun atau berkurang. Ricardo mengembangkan hukum ini pada 1815 dalam bukunya berjudul Essey on the Influence of Low price of Corn on the profits of Stock. Dalam pengembangan “jagung” ini, Ricardo menggunakan sejunlah asumsi sederhana. Pertama, dia mengasumsikan satu pertanian besar memproduksi jagung (corn). Kedua dia mengasumsikan upah tetap riil konstan (setelah inflasi) berada pada level subsistem, berdasarkan “hukum besi upah” yang dianut oleh Malthus dan Ricardo. Ketiga, dia mengasumsikan capital tetap, satu sekop pekerja untuk memproduksi hasil jagung
Dalam bunya, Ricardo mengemukaan beberapa teori yaitu:
· Teori land rent
· Labor theory of value
· Natural wages/iron law wages
· Comparative adventage
Ricardo mengemukakan salah satu hukum terbesar dalam ilmu ekonomi, keuintungan komparatif yang menjadi pukulan telak bagi proteksionisme. Walaupun Ricardo mendukung perdagangan bebas semasa perdebata Corn Law pada 1813-1815, tetapi kontribusinya yang terpenting untuk perdagangan bebas muncul beberapa tahun kemudian ketika dia mengembangkan hukum hukum komparatif di BAB VII dari Principle.
Hukum ini menyatakan bahwa perdagangan bebas akan menguntungkan kedua belah pihak, dan yang paling mengejutkan adalah perdaganganbebas akan membuat satu Negara melakukan spesialissasi meskipun satu Negara memiliki keuntungn absolute dalam produk tertentu.
Dia menggunakan contoh yang sangat sederhana. Misalkan untuk mremproduksi satu pakaian Inggris, memerlukan 50 pekerja sedangkan Portugal 25 pekerja. Dilain pihak, untuk produk anggur Portugal membutuhkan jumlah yang sama, uyaki 25 sedangkan Inggris membutuhkan 200.

Inggris Portugal
1 unit pakaian
1 unit anggur 50
200 25
25
Seperti diliahat, Portugal memiliki keunggulan absolute dalam produksi dua barang. Tapi Ricaro menunjukkan bahwa spesialisasi dan perdagangan adalah menguntungkan.
Misalkan Portugal mengambil 25 pekerja dari produksi pakaian dan mempekerjakannya pada produksi anggur. Hasilnya akan manaikkansatu unit anggur dan menurunkan satui unit pakaian di Portugal. Jika pada saat yang sama Inggris mengambil 100 pekerjka dari produksi anggur dan mempekerjakannya untuk membuat pakaian, maka Inggris akan menambah dua unit pakaian dan kehilangan setengah unit anggur.
Jika kita menjumlah total output kedua Negara setelah spesialisasi ini dilakukan, kita akan sampai pada kesimpulan yang mengherankan: aka nada tambahan satu unit pakaian dan setengah unit anggur yang diproduksi dalam agregat sebagai hasil dari perdagangan.
Ricardo sependapat dengan Smith bahwa Labor memegang peranan penting dalam perekonomian, perbedaannya adalah dalam penekanan, Smith lebih menekankan masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan sedang Ricardo lebih memperhatikan masalah pemerataan pendakatan diantara berbagai golongan dalam masyaraklat.

4. J.S. Mill
Bukunya Principle of Political Economy menyatakan bahwa hukum produksi ditetapkan secara objektif namun hukum distribusi adalah variable. “distribusi kekayaan adalah soal institusi manusia semata. Instutisi ini didirikan oleh seiapa saja yang m,enghendakinya dan bisa menggunakan istilah apa saja.
Mill memberikan tiga kontribusi itama. Yang pertama adalah di bidang kebeasan personal dan inividualitas. Kedua, prinsip utamanya adalah penolakan terhadap Victorian-intoleransi, sikap ingin benar sendiri, kelemahan calvinisme, puritanisme, dan kekakuan Kristen. Mill menentang prasngka, kebiasaan dan keragaman pemikiran.
Ketiga, mill mendukung toleransi,skeptisisme, dan pemikiran bebas. Dia mendukung hak perempuan memilih, memegang jabatan dan berpartisipasi dalam semua bidang..
Untuk memperkenalkan teori distribusi, Mill mengawalinya dengan diskusi sosialisme. Dia keberatan dengan kapitalisme dan merasa bahwa property pribadi tidak selalu diperoleh secara adil atau layak. Dia mendiskripsikan tiga system sosialis:
· Sosialisme utopian : masyarakat kooperatif
· Sosialisme revolusioner: kelompok radikal termasuk komunis yang berusaha merebut kekuasaan dengan paksa, mensosialisasikan industry dan mencabut hak milik pribadi.
· Sosialime fasis: regulasi birokratis dan control industry dan alat-alat produksi, distribusi dan perdagngan

E. Sosialisme Sebelum Marx (Sosialisme Utopis, Sosialisme Komunitas Bersama)
Sosialisme melibatkan semua alat-alat produksi termasuk di dalamnya tanah pertanian oleh Megara dan menghilangkan milik swasta. Dalam kehidupan sehari-hari kata sosialisme sering dipakai secara bergantian dengan komunis. Karl Marx sendiri sering menggunakan kedua istilah ini bergantian untuk menjelaskan hal yang sama. Perbedaannya adalah sosialisme menggambarkan pergeseran milik kekayaan dari swsta pemerintah berlangsung secara perlahan-lahan melalui prosedur perturan pemerintah dengan memberikan konpensasi pada pemilik swasta, dalam komunisme peralihan kepemilikan digambarkan secara cepat dan revolusioner, secara paksa dan tanpa kompensasi. Tokoh sosialisasi yang terkenal adalah Sir Thomas Moor.
Istilah utopis diberikan karena Moore perah menulis sebuah Negara impian dalam bukunya utopia. Yang diomaksudnya sesungguhnya adalah sindiran terhadap social ekonomi masyarakat di Inggris pada abad ke 16 dimana perbandingan antara yang kaya dan yang miskkin sangat menyolok.
Robert Owen mendirikan parallelogram dan new harmony, dab Charles Fourier mendirikan Phalanx akantetapi semuanya pada akhirnya gagal.

F. Pemikiran Karl Marx (Marxisme)
Marx sang filsuf Jerman ini telah membangkitkan persatuan selama lebih dari seabad di kalangan buruh dan intelektual yang di rugikan oleh kapitalisme pasar. Malthus dan Ricardo mungkin telah menaburkan benih pembangkangan ini, menrutnya menghancurkan ikatankapitalisme dan mengoyak-oyak dasar-dasar system kebebasan natural Adam Smith.
Marx mungkin merupakan ekonom pertama yang menciptakan aliran pemikiran sendiri, dengn metodologinya sendri dan dengan bahasannya sendiri yang khas. Dalam menciptakan alirannya sendiri dalam karya klasiknya, Capital (1976), dia mengontraskan sistemnya dengan system pendukung laissez faire-antara lain Adam Smith, J. B. Say, dan David Ricardo. Marx yang menyebut leisses faire adalah aliran klasik, dalam mengembangkan pendekatan Marxis untuk ekonomi, dia menciptakan kosa katanya sendiri: nilai surplus, reproduksi, borjuis dan proletarian, matrealisme historis, ekonomi vulgar
Teori Nilai Kerja
Ricardo adalah mentor Marx dalam Ilmu ekonomi. Ricardo memfokuskan pada produksi dan bagaimana produksi didistribusikan diantara kelas-kelas besarbesar- pemilik tanah, buruh, dan kapitalis. Ricardo dan penerusnya Mill berusaha menganalisa ekonomi dari sudut pandang dan kelas ketimbang dari segi tindakan individu.
Say dan aliran laissez faire Prancis tidak memfukuskan pada utilitas subyektif dari individu, tetapi Marx menolak Say dan mengikuti Ricardo dengan berkonsentrasi pada produksi :komoditas” tunggal dan homogeny dan pendistribusian pendapatan dari produksi komoditas kedalam kelas-kelas.
Dalam system kelas Rocardo, buruh memainkan peran kritis dalam menentukan nilai. Ricardo dan Marx mengklaim bahwa tenaga kerja adalah satu-satunya penghasil nilai. Nilaio suatu komuditas harus sama dengan jumlah rata-rata dari jam kerja yang dipakai dalam menciptakan komoditas itu.
Teori Nilai Surplus
Jika tenaga tenaga kerja adalah satu-satunya penentu nilai, lalu keman profit dan bunganya? Marx menyebut profit dengan “nilai Surplus”. Oleh karena itu kapitalis dan pemilik tanah adalah pihak yang meneksploitasi pekerja. Jika semua nilai adalah produk dari tenaga kerja, maka semua profit yang diterima oleh kapitalis dan pemilik tanah pastilah merupakan “nilai surplus”, yang diambil secara tidak adil dari pendapatan kelas kerja.
p = s/r
Dimana (p) adalah profit, (s) adalah nilai surplus dan ® adalah nilai produk akhir.
Marx berpendapat bahwa profit dan eksploitasi dapat dinaikkan dengan menaikkan hari kerja dan mempekerjakan perumpuan dan anak-anak dengan upah yang lebih rendah ketimbang lelaki dewasa. Lebih jauh, mesin dan kemajuan teknologi menurut Marx hanya menguntungkan kepitalis bukan buruhnya.

G. Pembaharuan terhadap marxisme (Leninisme, Revisionisme, The new left)


H. Mazhab Neoklasik
v Robert Solow & Trevor Swan / Solow – Swan)
Mengembangkan teori yang mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan penyedianaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.
v (Bohm Bawerk dan Menger)
Menolak model klasik dua sector yang membagi semua barang menajadi barang konsumsi dan modal. Menurut mazhab ini semua barang konsumsi dan modal, akan melewati sederetan taha produksi, dari produksi yang belum jadi dan tak bisa dipakai menjadi barang konsumen dan modal yang sudah jadi dan dapat di pakai.

I. Pemikiran ekonom-ekonom Amerika
v Henry George
Bukunya yang berjudul Single Tex Movement (gerakan pajak tunggal): mengenaan pajak 100% yang mana nilai tersebut sama dengan nilai tanah yang tidak digarap. Setiap pemilik tanah akan dikenakan pajak sewa tanah.
Dan bukunya Progres and Poverty: buku yang menunjukkan kekuragan dalam system kapitalis yang jika diperbaiki dapat memecahkan problem kemiskinandan perekonomian diseluruh dunia. Kekurangan tersebut adalah monopoli atas tanah. Tuan tanah adalah sumber dari segala kejahatan.
v Jhon Bates Clark
Teori produktivitas tenaga kerja upah menjelasakan bahwa upah tidak bisa dinaikkan secara permanen di atas subsisten dan bahwa kapitalis menerima bagian produk kerja secra tidak adil

J. Aliran Institusional
Di Amerika Serikat pada tahun 20-an muncul aliran pemikiran ekonomi yang disebut aliran “institusional”. Aliran institusional menolak ide eksperimentasi sebagaimana yg dianut oleh Aliran sejarah. Orang yg paling berpengaruh & mempunyai peran thdp keberadaan aliran institusional adalah THORSTEIN BUNDE VEBLEN (1857-1929).
Veblen pada intinya mengkritik teori-teori yg digunakan kaum klasik & Neo-klasik yg model-model teoritis & matematisnya dinilai bias & cenderung terlalu menyederhanakan fenomena ekonomi, mengabaikan aspek-aspek non-ekonomi seperti kelembagaan dan lingkungan.
Pola prilaku seseorang dalam Masyarakat disesuaikan dengan kondisi sosial sekarang. Jika perilaku tersebut cocok dan diterima, perilaku diteruskan. Sebaliknya, jika suatu perilaku dianggap Tidak cocok, perilaku akan disesuaikan dengan lingkungan. Keadaan dan Lingkungan inilah yang disebut Veblen “Institusi”.
Dalam mengejar tujuan akhir dari kegiatan produksi, yaitu keuntungan. Ada keuntungan yang diperoleh melalui kerja keras dan ada juga yang diperoleh dengan trik-trik licik dengan menggunakan segala macam cara tanpa memperdulikan orang lain. Begitu juga dalam prilaku konsumsi ada perilaku konsumsi yang wajar yaitu ingin memperoleh manfaat atau utilitas yang sebesar-besarnya dari tiap barang yang dikonsumsinya ada pula yang tidak wajar kalau konsumsi ditujukan hanya untuk pamer, yang disebut Conspicuous Consumption.
Veblen melihat dalam masyarakat Amerika yang tumbuh begitu pesat telah melahirkan suatu golongan yang disebutnya “Absentee Ownership” Yang dimaksudkan adalah para pengusaha yang memiliki modal besar dan menguasai sejumlah perusahaan, tetapi tidak ikut terjun langsung dalam kegiatan Operasional perusahaan, Cukup diserahkan pada para frofesional dan karyawan kepercayaannya.
Tokoh-Tokoh Institusional Lainnya
v Wesley Clair Mitchel (1874-1948)
Ia juga berjasa dalam mengembangkan metode-metode kuantitatif dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi. Salah satu karyanya Business Cycle and Their Causes (1913) dengan menggunakan bermacam data statistik ia kemudian menjelaskan masalah fluktuasi ekonomi.
v Gunnar Karl Myrdal (1898) dari Swedia
Salah satu pesan Myrdal pada ahli-ahli ekonomi ialah agar ikut membuat value judgement. Jika tidak dilakukan struktur-struktur teoritis ilmu ekonomi akan menjadi tidak realistis.
v Douglas North (1993) dari Amerika Serikat
North mengatakan bahwa reformasi yang dilakukan tidak akan memberikan hasil nyata hanya dengan memperbaiki kebijaksanaan ekonomi makro belaka. Agar reformasi berhasil, dibutuhkan dukungan seperangkat institusi yang mampu memberikan insentif yang tepat kepada setiap pelaku ekonomi. Beberapa contoh institusi yang mampu memberikan insentif tersebut adalah hukum paten dan hak cipta, hukum kontrak dan pemilikan tanah.

K. Aliran Keynesian
Keynes berpendapat bahwa sistem Leissez Faire murni tidak bisa dipertahankan. Pada tingkat makro, pemerintah harus secara aktif dan sadar mengendalikan perekonomian ke arah posisi “Full Employment”-nya, sebab mekanisme otomatis ke arah posisi tersebut tidak bisa diandalkan secara otomatis.
Menurut Keynes, situasi makro suatu perekonomian ditentukan oleh apa yang terjadi dengan permintaan agregat masyarakat apabila permintaan agregat melebihi penawaran agregat (atau output yang dihasilkan) dalam periode tersebut, maka akan terjadi situasi “kekurangan produksi”. Pada periode berikutnya output akan naik atau harga akan naik, atau keduanya terjadi bersama-sama.
Dalam teori Keynes tentang ”permintaan efektif agregat” dapat diterapkan pada masa kelangkaan lapangan kerja dan sumberdaya, yang menurut Keynesian bisa berlangsung tanpa batas. Dalam keadaan seperti ini Keynesian menawarkan prinsip-prinsip berikut:
a. Kenaikan tabungan dapat menyusutan pendapatan dan mengurangi pertumbuhan ekonomi. Konsumsi lebih penting dari pada produksi untuk pendorong investasi, oleh karena itu berkebalikan dengan hokum Say: “permintaan menciptakan penawarannya sendiri”
b. Anggaran pemerintah federal harus dijaga dalam keadaan tidak seimbang pada masa resesi. Kebijakan fiscal dan moneter harus ekspansif sampai kemakmuran pulih kembali dan suku bunga baru dibuat tetap rendah.
c. Pemerintah harus meninggalkan kebijakan Laissez faire dan harus campur tangan di pasar jika diperlakukan. Pada masa susah akan diperlukan kebijakan markentalis termasuk tindakan proteksionis.
d. Standar emas adalah cacat karena inelastisitasnya menjadikannya tidak mampu merespon kebutuhan bisnis yang semakin meningkat. Lebih baik mengguanakan kebijakan pengandalian. Lebih baik menggunakan kebijakan pengendalian uang.
Inti dari kebijakan makro Keynes adalah bagaimana pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian, mempengaruhi situasi makro), agar mendekati posisi “Full Employment”-nya.
Sumber permintaan uang, 3 macam kebutuhan akan uang:
ü Kebutuhan transaksi,
ü Kebutuhan berjaga-jaga,
ü Kebutuhan berspekulasi,
Di Pasar Uang, terdapat teori kuantitas yang menyatakan bahwa permintaan akan uang adalah proporsional dengan nilai transaksi yang dilakukan masyarakat.
Menurutnya tabungan adalah bentuk pengeluaran yang tidak dapat diandalkan. Ia hanya efektif jika tabungan diinvestasikan oleh dunia usaha.

L. Aliran Monetaris
Ketidakberhasilan ajaran2 Keynes dlm memecahkan masalah2 yg dihadapi melahirkan suatu aliran baru yg disebut “aliran Monetaris” yg mengutamakan kebi-jaksanaan moneter dlm mengatasi kemelut ekonomi.
Penekanan pokok pandangan monetaris terletak pa-da stok uang. Menurut Friedman, perubahan dlm jumlah uang beredar sgt besar pengaruhnya terhadap 1. Tingkat inflasi dlm jangka panjang
2. Perilaku GNP ril dlm jangka panjang
Friedman menyimpulkan secara umum laju pertum-buhan uang yg tinggi menyebabkan terjadinya booms & inflasi. Sementara itu, penurunan dlm laju pertum-buhan uang dapat menimbulkan resesi & kadang-kadang bahkan juga deflasi.
Tokoh-Tokoh Aliran Monetaris

Ø Milton Friedman (1912)
Ø Karl Brunner
Ø Allan Meltzer dan Bennet
Ø McCallum
Ø Thomas Mayer Ø Phillip Cagan
Ø David Laidler
Ø Michael Parkin
Ø William Poole

Kebijaksanaan moneter yg dianjurkan kubu mone-taris adalah kebijaksanaan moneter yg sifatnya netral & berorientasi ke arah pertumbuhan ekono-mi jangka panjang.
Kebijaksanaan yg digunakan oleh aliran monetaris cenderung kontraktif & lebih konservatif, dlm hal ini kubu monetaris lebih suka menaikkan laju pertumbuhan uang secara pelan-pelan tetapi konstan, sesuai dgn hukum pertumbuhan jumlah uang konstan (constant money growth rule).
Kelompok Monetaris percaya bahwa kebijaksanaan peningkatan jumlah uang dlm jangka pendek berpengaruh terhadap output ril.

M. Pemikiran sesudah Keynes (Paul samuelson, Joseph Schumpeter)
v Paul Samuelson
Buku “Economics” menerangkandan menyederhanakan dasar-dasar makro ekonomi Keynesian yang menggunakan aljabar sederhana dan grafik yang jelas.
v Joseph Scumpeter
Buku “Capitalism, Socialism and Democracy” tentang dinamika kapitalisme pasar dan bagaimana kekuatan pengganggu dari teknologi akan melemahkan kondisi ekuilibrium.
Menurut Schumpeter, invensi adalah hal penemuan tekhnik-tekhnik produksi baru, sementara inovasi mempunyai makna lebih luas, yang tidak hanya menyangkut penemuan tekhnik-tekhnik berproduksi baru, jenis material baru untuk produksi, cara-cara usaha baru, cara-cara pemasaran baru, inovasi dianggap sebagai loncatan dalam fungsi produksi.


Top