Pembuatan makalah penelitian meliputi penyusunan argumen berdasarkan analisis dari suatu hasil riset. Makalah penelitian merupakan tugas yang biasa diberikan di tingkat sekolah menengah atau perkuliahan. Isi makalah dapat membahas berbagai topik, dari ilmu kedokteran hingga sejarah abad pertengahan. Pembuatan makalah penelitian dapat terasa sangat sulit untuk dilakukan, terutama saat Anda baru saja memulainya. Dengan mengorganisir gagasan dan sumber dengan baik, memulai penulisan makalah penelitian akan terasa lebih mudah dan Anda pun akan tidak akan kesulitan untuk menulis.
Bagian 1 dari 6: Persiapan untuk Tugas
1
Baca penjabaran tugas dengan saksama. Sebagian besar tugas makalah penelitian diberikan oleh pengajar dengan aturan-aturan tertentu. Sebelum Anda mulai menulisnya, pastikan Anda memahami dengan persis makalah yang diminta.[1]Beberapa hal yang harus Anda ketahui yaitu:[2]
- Panjang makalah.
- Jumlah dan jenis referensi yang harus dikutip.
- Topik makalah. Apakah Anda diminta untuk menulis dalam bidang topik tertentu ataukah Anda diminta untuk memilih topik sendiri? Apakah guru/dosen Anda memberikan saran untuk memilih suatu topik? Apakah terdapat batasan dalam pilihan topik?
- Tanggal batas pengumpulan makalah.
- Apakah Anda harus mengumpulkan tugas lainnya sebelum pengumpulan makalah? Sebagai contoh, dosen/guru Anda bisa jadi meminta Anda untuk mengumpulkan draf kasar untuk diulas atau suatu kerangka makalah untuk dikumpulkan bersama dengan makalah yang sudah jadi.
- Format yang akan Anda gunakan. Apakah makalah Anda harus berspasi ganda? Apakah Anda harus menulisnya dalam format APA? Apakah Anda harus membuat daftar pustaka?
- Apabila Anda merasa tidak yakin pada satu dari hal-hal di atas, jangan ragu-ragu untuk bertanya pada dosen/guru Anda.
-
2Siapkan alat untuk menulis. Banyak orang senang menulis menggunakan laptop. Beberapa orang lainnya lebih suka menulis di buku dengan pulpen. Pastikan Anda memiliki seluruh bahan yang diperlukan untuk menulis. Pastikan komputer Anda berfungsi dengan baik dan Anda memiliki cukup bahan untuk menulis.
- Apabila Anda tidak memiliki komputer dengan akses internet tapi Anda memerlukannya, cobalah meminta akses ke komputer di universitas, sekolah, atau perpustakaan.
-
3Pecah penugasan tersebut ke bagian-bagian kecil, lalu buatlah jadwal pengerjaannya. Sering kali, pembuatan makalah penelitian meliputi banyak tahapan-tahapan; tiap-tiap di antaranya membutuhkan waktu yang tidak sedikit.[3]Apabila Anda ingin menulis makalah yang bagus, pastikan Anda memiliki cukup waktu—sekurang-kurangnya satu atau dua hari—untuk menyelesaikan tiap tahap. Waktu ideal yang diperlukan untuk meriset dan menulis suatu makalah adalah dua minggu. Panjang waktunya akan bergantung pada beberapa faktor, di antaranya adalah panjang penugasan, pengetahuan Anda mengenai topik makalah, gaya menulis Anda, dan tugas-tugas lainnya yang Anda miliki. Berikut adalah contoh penjadwalan umum yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda:
- Hari ke-1: Mulai membaca dan menentukan topik
- Hari ke-2: Mengumpulkan sumber-sumber riset
- Hari ke-3 s.d. 5: Membaca dan mencatat hasil riset
- Hari ke-6: Menyusun kerangka makalah
- Hari ke-7 s.d. 9: Menulis draf pertama
- Hari ke-10 dst.: Merevisi draf hingga selesai
- Cakupan dan kompleksitas suatu makalah penelitian memiliki variasi yang tinggi. Makalah untuk siswa sekolah menengah memerlukan waktu dua minggu untuk diselesaikan, makalah mahasiswa pascasarjana membutuhkan waktu satu tahun, dan untuk profesor, makalah yang dia tulis dalam bidangnya mungkin akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk disusun.
-
4Pilihlah beberapa tempat yang dapat memberikan Anda ruang berkonsentrasi. Beberapa orang suka membaca dan menulis di lingkungan yang sunyi dan terisolir seperti ruang belajar pribadi atau perpustakaan. Beberapa lainnya lebih bisa berkonsentrasi di tempat yang memiliki lebih banyak aktivitas seperti café atau ruang rekreasi asrama.[4] Carilah beberapa tempat yang nyaman bagi Anda untuk menulis makalah. Pastikan tempat-tempat tersebut memiliki pencahayaan yang cukup (idealnya, dengan jendela-jendela sebagai tempat masuknya cahaya alami) dan colokan listrik untuk laptop Anda.
-
Bagian 2 dari 6: Menentukan Topik Riset
-
1Cari tahu apakah Anda harus menentukan topik sendiri. Biasanya, topik riset akan ditentukan oleh pengajar. Apabila topik Anda juga sudah ditentukan, lanjutkan ke tahap berikutnya.[5] Namun, Anda bebas memilih topik sendiri, Anda akan membutuhkan waktu untuk menentukannya.
-
-
2Pilihlah topik yang sesuai dengan aturan penugasan. Walaupun topiknya bebas, Anda akan tetap dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.[6] Topik Anda harus relevan dengan kelas yang Anda ambil dan dengan tugas yang diberikan. Sebagai contoh, topik Anda mungkin harus berkaitan dengan sesuatu yang telah diberikan di kelas perkuliahan. Atau, topik Anda harus berkaitan dengan Revolusi Perancis. Pastikan Anda memahami penugasannya dan bahwa topik Anda relevan dengan tugas.[7]
- Sebagai contoh, dosen mata kuliah mikrobiologi tidak akan mau menerima makalah riset komprehensif mengenai Abad Pencerahan. Sama halnya dengan profesor sastra Amerika yang meminta makalah mengenai F. Scott Fitzgerald tidak akan senang apabila Anda mengumpulkan esai mengenai Jeff van der Meer. Pastikan topik esai Anda tetap relevan.
-
3Buatlah daftar topik-topik relevan yang menarik bagi Anda. Setelah Anda memahami aturan penugasan, Anda dapat mulai mencari-cari topik yang sesuai.[8]Ada kemungkinan sebuah topik yang bagus dapat Anda langsung temukan. Namun, sering kali, Anda harus mencarinya untuk sekian lama sebelum menemukan satu yang cocok.[9] Pastikan calon-calon topik yang Anda pilih menarik bagi Anda. Hal ini penting karena Anda akan menghabiskan banyak waktu dalam merisetnya, dan oleh karena itu, tugas tersebut akan terasa lebih menyenangkan apabila Anda menikmatinya. Anda bisa mencari suatu topik dengan cara berikut:
- Bacalah sekilas catatan dan buku perkuliahan. Apakah ada topik yang menarik perhatian Anda? Apakah Anda menggarisbawahi kalimat-kalimat dalam buku karena Anda ingin mempelajarinya lebih banyak? Hal-hal tersebut dapat mengarahkan Anda ke suatu topik.
- Ingatlah tugas membaca terakhir yang paling Anda nikmati. Bacaan tersebut dapat menyumbangkan suatu topik untuk Anda.
- Berbincanglah dengan teman sekelas mengenai perkuliahan. Diskusikan hal-hal yang menarik (dan tidak menarik) bagi Anda.
-
4Pilihlah suatu topik. Setelah Anda menuliskan daftar topik-topik yang menarik, cobalah periksa satu per satu. Apakah ada yang sangat menarik bagi Anda? Apakah Anda menemukan suatu kesamaan di antara mereka? Sebagai contoh, apabila separuh dari topik di dalam daftar Anda berkaitan dengan persenjataan dalam Perang Dunia I, mungkin minat Anda lebih mengarah ke sana. Hal-hal lain yang dapat dipertimbangkan untuk memilih suatu topik yaitu:
- Relevansi terhadap penugasan. Apakah suatu topik memenuhi seluruh aturan penugasan?
- Jumlah bahan riset yang tersedia mengenai topik tersebut. Sebagai contoh, untuk topik tempat peribadatan di Indonesia, pastilah terdapat banyak sekali informasi yang tersedia. Namun, jumlah referensi mengenai respons gereja katolik di Banyumas terhadap lagu rap mungkin tidak terlalu banyak.
- Seberapa sempit topik yang diminta. Beberapa tugas makalah meminta topik yang sangat spesifik: sebagai contoh, Anda bisa saja diminta untuk meneliti sejarah suatu benda tunggal (seperti gasing). Tugas makalah lainnya bisa jadi memiliki cakupan yang lebih luas, semisal mengenai keterlibatan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Apabila topik Anda cukup sempit, Anda tidak akan terlalu terbebani dengan luasnya informasi dan Anda akan bisa memahami sumber-sumber referensi dengan lebih dalam.[10]Sebagai contoh, Anda tidak akan bisa menulis makalah 10 halaman yang sempurna dengan topik “Perang Dunia II”. Topik tersebut terlalu luas dan berat. Namun, Anda mungkin bisa menulis makalah 10 halaman yang bagus mengenai “Pencitraan Perang Dunia II dalam Surat Kabar di Indonesia.”
-
5Bacalah sekilas sumber-sumber mengenai calon topik selama satu hingga dua jam. Sebelum Anda memutuskan untuk memilih suatu topik tertentu, jangan membaca referensinya secara terlalu menyeluruh karena hal itu akan membuang-buang waktu. Akan tetapi, Anda bisa membaca sekilas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan topik-topik dalam daftar yang Anda telah buat. Anda dapat mencaritahu apakah suatu topik terlalu luas atau sempit, atau Anda akan bisa menyadari tingkat relevansi topik terhadap penugasan. Setelah membacanya sekilas, Anda bisa:
- Menentukan topik yang bisa digunakan dan mulai menulis mengenainya
- Menentukan perlu atau tidaknya modifikasi terhadap topik yang Anda pilih
- Menentukan apakah suatu topik bisa digunakan atau tidak dan menguji apakah ada topik lain dari daftar Anda yang bisa diterapkan
-
6Diskusikan topik Anda dengan pengajar. Banyak guru, dosen, dan asisten dosen yang akan dengan senang hati memberikan saran serta masukan kepada murid yang sedang menulis makalah.[11] Apabila Anda tidak yakin apakah topik Anda bagus atau tidak, salah satu dosen mungkin bisa mengarahkan Anda. Buatlah janji untuk bertemu guna mendiskusikan gagasan-gagasan makalah Anda.
- Sebaiknya, Anda berdiskusi sedari awal dengan guru atau dosen sehingga Anda dapat mengambil saran mengenai tempat untuk mencari referensi atau cara menyusun struktur makalah.
- Selalu datang dengan siap, artikulasikan topik makalah dengan baik. Dosen atau guru Anda akan ingin Anda datang kepada mereka dengan topik dan gagasan yang sudah dipikirkan dengan baik.
-
Bagian 3 dari 6: Mengumpulkan Bahan Riset
-
-
1Kumpulkan sumber-sumber utama. Sumber utama adalah objek original yang Anda tulis, sedangkan sumber sekunder adalah komentar mengenai sumber utama.[12] Anda akan lebih bisa memiliki sumber utama apabila Anda menulis makalah penelitian dalam bidang ilmu sosial atau seni. Kecil kemungkinannya Anda akan memerlukan analisis sumber utama di bidang ilmu alam. Relatif terhadap topik makalah, Anda mungkin akan harus memiliki:
- Suatu karya sastra
- Sebuah film
- Sebuah manuskrip
- Dokumen sejarah
- Surat atau buku harian
- Sebuah lukisan
-
2Carilah sumber dan referensi sekunder di internet. Banyak universitas dan sekolah yang berlangganan basis data daring sebagai tempat mencari bahan referensi.[13] Basis-basis data tersebut akan membantu Anda menemukan artikel ilmiah, monograf akademis, makalah ilmiah, indeks sumber, dokumen sejarah, atau bahan-bahan lainnya. Gunakan fitur pencarian kata kunci untuk mencari bahan-bahan yang relevan dengan topik.[14]
- Apabila sekolah Anda tidak berlangganan basis-basis data mayor, Anda dapat mencari jurnal akses terbuka di internet atau dengan Jstor dan Google Scholar untuk memulai mencari bahan riset yang solid.[15] Namun, Anda juga harus berhati-hati dengan informasi yang Anda temukan di internet.[16]
- Terkadang, basis-basis data tersebut akan memberikan akses ke sumbernya langsung—semisal, versi PDF dari suatu artikel ilmiah. Dalam kesempatan lainnya, basis data hanya akan memberi Anda suatu judul artikel yang harus Anda cari sendiri di perpustakaan.
-
3Gunakan mesin pencarian di perpustakaan untuk mengumpulkan referensi.Selain basis data yang bisa ditelusuri, perpustakaan lokal, universitas, atau nasional juga memiliki sumber referensi dalam koleksi mereka.[17] Gunakan mesin pencarian milik perpustakaan untuk menelusuri judul, pengarang, kata kunci, dan topik-topik yang relevan.[18]
- Pastikan Anda memiliki daftar yang lengkap mengenai judul, penulis, nomor artikel, dan lokasi sumber-sumber tersebut. Hal ini dikarenakan Anda mungkin akan harus menelusurinya kembali.
-
4Kunjungi perpustakaan. Sebagian besar perpustakaan mengatur rak-rak mereka berdasarkan subjek. Apabila Anda mencari bahan mengenai suatu topik tunggal, buku-buku mengenainya—kemungkinan besar—terletak berdekatan satu sama lain.[19]Hasil dari pencarian menggunakan mesin pencari milik perpustakaan akan mengarahkan Anda ke tempat-tempat yang tepat untuk menemukan buku-buku yang relevan.[20] Pastikan Anda juga mengamati rak-rak yang mengelilingi buku-buku yang Anda cari karena Anda mungkin akan menemukan sumber-sumber relevan yang tidak muncul saat Anda melakukan pencarian di internet. Periksa juga buku-buku lain yang mungkin memiliki keterkaitan dengan topik Anda.
- Banyak perpustakaan menaruh buku-buku tertentu di bagian terpisah dari koleksi lainnya. Terkadang, buku-buku tersebut tidak diperbolehkan meninggalkan perpustakaan, dan oleh karena itu, Anda akan harus membuat salinannya dengan fotokopi atau pemindai digital.
-
5Berbicaralah dengan pustakawan. Para pustakawan memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai koleksi di perpustakaan tempat mereka bekerja. Beberapa sistem perpustakaan bahkan memiliki pustakawan yang merupakan para ahli di bidang-bidang tertentu seperti ilmu hukum, ilmu alam, atau sastra.[21] Bicaralah dengan pustakawan mengenai topik Anda. Beliau mungkin dapat mengarahkan Anda ke sumber-sumber yang mengejutkan serta bermanfaat.
-
6Periksa keakuratan sumber. Ada banyak sekali informasi yang berkeliaran di luar sana. Beberapa di antaranya mungkin akurat, dan beberapa di antaranya tidak. Terkadang, menyeleksi informasi yang akurat dari yang tidak sangat sulit untuk dilakukan.[22] Namun, ada beberapa moda yang dapat Anda gunakan untuk memastikan sumber informasi yang Anda peroleh memiliki keakuratan yang baik:[23]
- Pastikan sumber-sumber Anda diulas oleh para ahli.[24] Apabila sebuah hasil karya belum diulas oleh para ahli, kemungkinan besar, karya tersebut tidak akurat atau kurang bisa dipercaya.
- Jangan terlalu bergantung pada situs-situs populer. Wikipedia dan situs lain sejenisnya merupakan sumber-sumber berguna untuk informasi singkat (seperti tanggal-tanggal penting), bukan untuk analisis yang mendalam.[25] Periksalah informasi yang terdapat pada situs populer dengan sumber-sumber akademik yang tersedia.[26]
- Carilah buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi.[27] Apabila sumber Anda adalah sebuah buku yang diterbitkan, pastikan buku tersebut diterbitkan oleh penerbit yang bagus. Banyak lembaga penerbitan besar yang berafiliasi dengan universitas ternama. Jangan percayai informasi yang berasal dari buku-buku yang diterbitkan sendiri oleh penulisnya.
- Minta pendapat ahli di bidang Anda mengenai jurnal favorit mereka. Beberapa jurnal ilmiah dan akademis memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Namun, bagi murid, akan sangat sulit untuk membedakan jurnal berkualitas tinggi dengan yang berkualitas rendah. Oleh karena itu, tanyakan pendapat para ahli mengenai jurnal yang paling bisa dipercaya.
- Carilah sumber yang memiliki catatan kaki atau kutipan yang bagus. Biasanya, sebagian besar hasil riset yang solid akan memiliki daftar pustaka yang baik. Apabila Anda menemukan sebuah artikel yang tidak memiliki daftar pustaka, kemungkinan besar penulisnya tidak mengulas hasil riset orang lain.
-
7Bacalah kutipan untuk mendapatkan masukan yang lebih jauh. Salah satu tempat terbaik untuk mencari ide-ide guna memperdalam riset adalah pada daftar kutipan atau pustaka. Daftar pustaka merupakan tempat penulis mencantumkan daftar sumber informasi yang mereka gunakan dalam riset mereka. Dengan menggunakannya, Anda dapat mencari sumber-sumber tersebut dan membacanya juga. Apabila Anda menyukai hasil kesimpulan seorang penulis, cobalah memeriksa sumber-sumber yang dia gunakan.
-
8Organisasikan bahan-bahan riset dengan baik. Pada titik ini, Anda mungkin telah memiliki sejumlah buku, artikel ilmiah, jurnal, dan sumber-sumber informasi lainnya. Buatlah sebuah sistem untuk mengorganisir bahan-bahan tersebut. Sebagai contoh, Anda dapat membuat sebuah folder terpisah pada komputer Anda untuk menampung artikel-artikel tersebu atau menata buku-buku riset Anda dalam satu rak yang sama.[28] Jangan sampai Anda kehilangan sumber-sumber tersebut.
-
Bagian 4 dari 6: Menggunakan Bahan Riset dengan Bijaksana
-
-
1Analisis sumber-sumber utama dengan saksama. Apabila Anda sedang menulis sebuah makalah riset yang menganalisis suatu sumber utama, mulailah dengan memeriksa seteliti mungkin bahan-bahan utama Anda. Baca dengan saksama, amati dengan baik, catat detil-detil darinya. Cobalah menuliskan hasil-hasil pengamatan awal yang akan membantu memberikan fondasi bagi Anda. Jangan sampai hasil pemikiran Anda menghilang saat Anda mulai membaca pendapat-pendapat para ahli mengenai topik tersebut.[29]
-
2Baca sepintas bahan-bahan sekunder untuk menemukan relevansi. Jangan berasumsi bahwa semua sumber akan sama relevannya untuk topik riset Anda. Beberapa judul bisa jadi tidak sesuai dengan kontennya, dan terkadang, Anda akan menemukan hasil riset yang kurang baik atau melenceng dari topik. Asumsikan bahwa hanya separuh dari sumber-sumber yang telah Anda kumpulkan akan benar-benar Anda gunakan. Sebelum Anda mulai menulis catatan yang mendetil, tentukan apakah suatu sumber layak untuk dibaca hingga mendalam. Beberapa cara untuk melakukan hal ini dengan cepat yaitu:
- Baca sepintas judul-judul bab dan bagian untuk menentukan topik-topik utama. Tandai bagian atau bab tertentu yang mungkin akan relevan untuk Anda.
- Baca pendahuluan dan kesimpulan terlebih dahulu. Kedua bagian tersebut menjelaskan topik yang dibahas oleh penulis dan apakah topik tersebut dapat Anda gunakan.
- Baca sepintas catatan-catatan kaki untuk mengetahui jenis diskusi yang diikuti oleh penulis sumber. Apabila Anda sedang menulis makalah psikologi dan catatan kaki pada makalah tersebut seluruhnya mengutip ahli-ahli filsuf, maka makalah tersebut mungkin tidak relevan untuk Anda.
-
3Tentukan bahan mana yang akan Anda baca secara mendalam, mana yang hanya akan Anda baca sebagian saja, dan mana yang tidak akan Anda gunakan. Setelah membaca sepintas bahan-bahan riset Anda, tentukan bahan yang mana yang akan paling membantu dalam riset. Beberapa sumber akan bisa menjadi sangat bermanfaat, dan Anda mungkin akan ingin membaca keseluruhan isinya. Namun, beberapa sumber lainnya mungkin hanya mengandung sebagian kecil dari isinya yang relevan dengan riset Anda.[30] Sumber-sumber lainnya mungkin memiliki konten yang tidak relevan, dan oleh karena itu, Anda dapat menyingkirkannya.
-
4Buat catatan dengan teliti. Banyaknya informasi dapat membuat Anda kewalahan dalam menulis makalah. Anda akan menemukan konsep-konsep, istilah-istilah, dan argumen-argumen baru. Guna menjaga diri Anda tetap terorganisir (dan mengingat dengan jelas apa yang sudah Anda baca), pastikan Anda membuat catatan yang mendetil.[31] Catatan tersebut dapat Anda tulis pada, misalnya, sebuah buku tulis yang terpisah atau dokumen pengolah kata di komputer.[32]Hal-hal yang sebaiknya Anda catat antara lain:
- Argumen utama atau kesimpulan dari suatu sumber
- Metodologi yang digunakan
- Bukti-bukti kunci dari suatu sumber
- Penjelasan alternatif dari hasil untuk suatu sumber
- Semua hal yang mengejutkan atau membingungkan Anda
- Istilah-istilah dan konsep-konsep kunci
- Hal-hal yang tidak Anda setujui atau ragukan dari argumen sumber
- Pertanyaan yang Anda miliki mengenai sumber
- Kutipan yang bermanfaat
-
5Kutip informasi dengan hati-hati. Selagi Anda mencatatan, pastikan Anda mengindikasikan dengan persis sumber mana yang memberikan Anda informasi tertentu. Sebagian besar kutipan mencantumkan nama penulis, tanggal penerbitan, judul publikasi, judul jurnal (apabila relevan) dan nomor halaman. Informasi lainnya yang mungkin disertakan adalah nama penerbit, situs yang digunakan untuk mengakses publikasi, dan kota tempat sumber tersebut diterbitkan. Ingatlah bahwa Anda harus mengutip suatu sumber apabila Anda menggunakan informasi yang terdapat di dalamnya. Apabila Anda tidak melakukannya, Anda akan mendapatkan tuduhan plagiarisme atau ketidakjujuran akademik.[33]
- Gunakan format pengutipan yang diminta oleh guru Anda. Format pengutipan yang umum digunakan antara lain: MLA, Chicago, APA, dan CSE. Masing-masing format tersebut memiliki panduan penulisan agar Anda dapat mengutip sumber dengan benar.
- Ada banyak program komputer yang dapat membantu Anda untuk mengatur format pengutipan secara mudah, di antaranya adalah EndNote dan RefWorks. Beberapa sistem pengolah kata juga memiliki program pengutip yang dapat membantu Anda membangun daftar pustaka.
-
6Organisasikan dan konsolidasi informasi. Selagi Anda terus mencatat dari sumber, pola-pola tertentu yang berkaitan dengan topik Anda akan mulai terlihat.[34] Apakah ada ketidaksepahaman yang Anda temukan? Apakah ada konsensus umum mengenai sesuatu hal? Apakah sebagian besar sumber tidak menyertakan suatu topik kunci dari diskusi mereka? Organisasikan catatan Anda berdasarkan pola-pola kunci tersebut.
-
Bagian 5 dari 6: Membuat Kerangka
-
-
1Buka sebuah dokumen kosong baru untuk membuat kerangka makalah.Suatu kerangka adalah kunci untuk menulis makalah riset, terutama makalah yang cukup panjang.[35] Sebuah kerangka akan membantu Anda fokus pada isi makalah. Selain itu, kerangka juga akan mempermudah proses penulisan. Ingatlah bahwa kerangka yang bagus tidak harus mencakup paragraf-paragraf yang sudah sepenuhnya sempurna. Alih-alih sebuah kerangka hanya akan mengandung bagian-bagian inti informasi yang akan harus disusun ulang nantinya.[36] Hal ini meliputi:
- Pernyataan tesis
- Kalimat topik, bukti-bukti kunci, dan kesimpulan utama untuk setiap paragraf
- Urutan paragraf yang teratur
- Pernyataan penutup
-
2Buatlah suatu pernyataan tesis sementara. Untuk menulis sebagian besar makalah riset, Anda harus membuat suatu argumen berdasarkan bukti yang ada dan analisis Anda sendiri.[37] Anda akan memperkenalkan argumen Anda menggunakan pernyataan tesis, dan seluruh paragraf-paragraf setelahnya akan berkaitan dengan pernyataan tersebut.[38] Suatu pernyataan tesis harus merupakan pernyataan yang:
- Argumentatif. Anda tidak bisa hanya mengatakan bahwa sesuatu hal merupakan pengetahuan umum atau fakta dasar. “Langit berwarna biru,” misalnya, bukanlah suatu pernyataan tesis.
- Meyakinkan. Tesis Anda harus berdasar suatu bukti dan analisis yang mendalam.[39] Jangan menulis suatu tesis yang liar, tidak konvensional, atau tidak dapat dibuktikan.
- Sesuai dengan tugas Anda. Seluruh parameter dan panduan dalam penulisan makalah harus Anda tetap penuhi.
- Dapat dikerjakan sesuai dengan tempat yang tersedia. Jagalah ketajaman dan fokus tesis Anda. Dengan melakukannya, Anda akan bisa membuktikan poin yang Anda buat pada tempat yang tersedia untuk Anda.[40]
-
3Tulis pernyataan tesis pada bagian atas kerangka. Dikarenakan semua hal lainnya bergantung pada pernyataan tesis, Anda harus selalu mengingatnya sepanjang waktu. Tuliskan pernyataan tersebut di bagian atas kerangka, dalam huruf-huruf yang besar dan tebal.
- Apabila Anda harus memodifikasi tesis selagi Anda menulis, lakukanlah. Ada kemungkinan bahwa pikiran Anda akan berubah selagi Anda menulis makalah.
- Hal-hal kunci lainnya yang harus disertakan dalam sebuah pendahuluan adalah metode, parameter studi yang Anda telah lakukan, dan garis besar bagian-bagian berikutnya.[41]
-
4Pikirkan informasi latar belakang yang diperlukan untuk topik tersebut.Banyak makalah yang memiliki sebuah bagian di awal yang memberikan informasi kepada pembaca mengenai topik mereka. Dalam banyak kasus, Anda juga akan harus menyertakan diskusi mengenai apa-apa saja yang telah diutarakan oleh peneliti lainnya mengenai topik Anda (tinjauan pustaka). Buatlah daftar informasi yang akan harus Anda jelaskan agar pembaca dapat bisa lebih memahami konten makalah.
-
5Pikirkan informasi yang Anda akan butuhkan untuk membuktikan kebenaran pernyataan tesis. Bukti macam apa yang Anda butuhkan untuk mendemonstrasikan bahwa Anda benar? Apakah Anda akan membutuhkan bukti tekstual, visual, historik, atau saintifik? Apakah Anda butuh pendapat para ahli? Cek catatan Anda unuk menemukan bukti-bukti tersebut.[42]
-
6Susun kerangka untuk tubuh-tubuh paragraf. Tubuh paragraf merupakan tempat di mana riset dan analisis Anda akan diangkat. Sebagian besar paragraf memiliki panjang beberapa kalimat, dan seluruh kalimat-kalimat tersebut harus saling terkait satu sama lain. Idealnya, tiap paragraf tubuh akan melengkapi paragraf sebelumnya dan menguatkan argumen Anda.[43] Biasanya, tiap paragraf tubuh akan memiliki:
- Sebuah kalimat topik yang menyebutkan bukti apa yang akan dijelaskan dan relevansinya.
- Presentasi bukti-bukti yang berbentuk kutipan, hasil dari studi ilmiah, atau hasil survei.
- Analisis Anda untuk bukti tersebut.
- Diskusi mengenai bagaimana bukti tersebut telah digunakan oleh peneliti lainnya.
- Satu atau dua kalimat penutup yang menjelaskan signifikansi analisis tersebut.
-
7Organisasikan paragraf-paragraf tubuh. Masing-masing paragraf tubuh harus bisa berdiri sendiri. Namun, tiap-tiap dari paragraf tubuh juga harus bisa saling melengkapi untuk berargumentasi mengenai pernyataan tesis Anda. Susunlah paragraf tubuh dengan struktur yang mudah untuk diikuti dan dimengerti. Penyusunan tersebut akan bergantung pada topik yang Anda tulis, tapi secara umum, Anda dapat menyusun paragraf tubuh dengan cara-cara berikut:
- Kronologis. Sebagai contoh, apabila makalah riset Anda membahas sejarah suatu artefak, Anda mungkin ingin mendiskusikan fitur-fitur kuncinya dalam urutan kronologis.
- Konseptual. Anda mungkin harus mengangkat tema-tema utama dalam makalah Anda dan mendiskusikan tiap konsep satu per satu. Sebagai contoh, apabila makalah Anda mendiskusikan bagaimana sebuah film tertentu menampilkan gender, ras, dan seksualitas, buatlah bagian-bagian terpisah yang membahas masing-masing dari konsep-konsep tersebut.
- Berdasar pada skala. Sebagai contoh, apabila makalah Anda mendiskusikan dampak dari vaksin, aturlah pembahasannya berdasarkan pada ukuran populasi—dari yang terkecil hingga yang terbesar, semisal dampak vaksin pada suatu desa, lalu pada suatu negara, dan akhirnya, pada dunia.
- Berdasarkan pada struktur “ya-tidak-jadi”. Pada struktur “ya-tidak-jadi”, Anda akan mempresentasikan satu sudut pandang (perspektif “ya”), lalu sudut pandang lain yang berlawanan dengannya (perspektif “tidak”), dan akhirnya, Anda mengambil bagian-bagian terbaik dari setiap sudut pandang guna menciptakan suatu teori baru (bagian “jadi”). Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan struktur ini apabila makalah Anda akan menjelaskan alasan beberapa penyedia asuransi kesehatan memercayai akupuntur dan kenapa beberapa lainnya tidak memercayainya. Di akhir makalah, Anda dapat menggunakannya untuk menjelaskan hal-hal apa saja yang benar dan salah dari kedua sudut pandang tersebut.
- Sebaiknya, Anda menyertakan kalimat-kalimat transisi di antara paragraf tubuh. Dengan adanya kalimat transisi, pembaca akan memahami dengan lebih baik susunan argumen di dalamnya.[44]
-
8Pikirkan bagian-bagian lainnya yang perlu ditambahkan. Relatif dengan bidang atau parameter tugas Anda, bagian-bagian tambahan di luar paragraf tubuh mungkin akan diperlukan. Bagian-bagian tersebut dapat menjadi sangat bervariasi, jadi pastikan Anda memeriksa silabus atau berkonsultasi dengan guru Anda untuk mendapatkan klarifikasi. Bagian tambahan ini dapat meliputi:[45]
- Sebuah abstrak[46]
- Tinjauan pustaka
- Gambar-gambar ilmiah
- Bagian metodologi
- Bagian hasil
- Sebuah apendiks
- Daftar pustaka
-
9Buatlah kerangka untuk kesimpulan. Sebuah kesimpulan yang kuat akan bertindak sebagai pernyataan terakhir yag memberitahu bahwa tesis Anda benar. Kesimpulan harus merekap seluruh konten dan membuat kasus yang kuat dari sudut pandang Anda sendiri.[47] Namun, kesimpulan Anda juga dapat memiliki fungsi lainnya sesuai dengan bidang yang Anda kerjakan. Di antaranya:
- Kemungkinan hal-hal negatif atau penjelasan alternatif dari hasil riset Anda
- Pertanyaan tambahan yang harus dipelajari lebih jauh
- Harapan Anda mengenai dampak dari makalah Anda terhadap diskusi suatu topik
-
Bagian 6 dari 6: Mengatasi Kesulitan dalam Menulis
-
-
1Jangan panik. Sebagian besar orang mengalami kesulitan dalam menulis, terutama saat menghadapi tugas yang sangat besar seperti membuat makalah penelitian. Tenangkan diri, ambil napas dalam-dalam: Anda akan bisa mengatasi kesulitan ini dengan beberapa trik dan teknik yang mudah untuk dilakukan.
-
2Lakukan latihan menulis bebas untuk melancarkan aliran pikiran Anda.Apabila Anda sedang sulit untuk melanjutkan menulis, kesampingkan kerangka makalah Anda selama beberapa menit. Setelahnya, cobalah menulis semua hal yang berkenaan dengan topik Anda. Apa yang Anda pikir penting untuk diangkat? Apa yang menurut Anda penting untuk diketahui orang lain? Ingat kembali hal-hal yang menurut Anda menarik dan menyenangkan dari topik Anda. Sekadar menulis selama beberapa menit—bahkan meski hal-hal yang Anda tuliskan tersebut tidak akan dimasukkan dalam draf akhir makalah—akan membantu melancarkan aliran gagasan untuk membantu Anda menulis dengan lebih terorganisir.[48]
-
3Pilih bagian yang berbeda untuk ditulis. Anda tidak harus menulis sebuah makalah penelitian dengan urutan dari bagian awal sampai bagian paling akhir. Apabila Anda telah memiliki kerangka yang kuat, makalah Anda akan tercipta terlepas dari paragraf mana yang Anda tulis terlebih dahulu. Apabila Anda merasa kesulitan dalam menulis pendahuluan, pilihan paragraf tubuh yang paling menarik untuk ditulis terlebih dahulu. Dengan melakukannya, Anda akan bisa memperoleh ide mengenai cara untuk menulis bagian-bagian yang lebih rumit.[49]
-
4Ucapkan apa yang Anda maksudkan keras-keras. Apabila Anda merasa sulit untuk menuliskan suatu kalimat atau konsep yang rumit, cobalah untuk menjelaskannya secara oral alih-alih di atas kertas. Lakukan diskusi dengan orang lain mengenai konsep tersebut. Cobalah menjelaskannya melalui telepon. Setelah Anda bisa melakukannya dengan baik, tuliskan di atas kertas.[50]
-
5Biarkan draf pertama Anda penuh dengan ketidaksempurnaan. Draf pertama tidak pernah menjadi hal yang sempurna. Anda akan bisa memperbaikinya dalam tahap revisi. Alih-alih bergelut dalam mencari kata yang sempurna, cukup tandai bagian yang menurut Anda kurang bagus untuk dipikirkan di lain waktu. Anda mungkin akan mendapatkan kata-kata yang lebih baik untuk bagian tersebut di keesokan harinya. Namun, untuk sementara, tetap berfokus pada mengalirkan ide-ide Anda ke atas kertas.[51]
-
6Jalan-jalan ke luar. Walaupun kebiasaan menunda-nunda pekerjaan harus dihindari, terkadang, otak Anda butuh untuk beristirahat agar dapat terus berfungsi dengan baik. Apabila Anda telah mengalami kesulitan dengan suatu paragraf selama lebih dari satu jam, keluarlah dari rumah dan ambil udara segar selama 20 menit untuk beristirahat. [52]
-
7Ubah bayangan Anda mengenai siapa yang akan membaca makalah.Beberapa orang mengalami kesulitan dalam menulis karena mereka mencemaskan mengenai pihak-pihak yang akan membaca makalah mereka seperti, misalnya saja, dosen yang terkenal pelit dalam memberi nilai. Untuk mengatasi rasa cemas tersebut, bayangkan Anda menulis makalah tersebut untuk orang lain seperti: teman sekamar Anda, orang tua, adik, pacar, dst. Hal ini akan membantu Anda mengatur pemikiran dengan lebih baik sekaligus menenangkan diri Anda.[53]
-
Peringatan
-
-
- Walaupun informasi yang diberikan bukan merupakan pengutipan langsung, apabila Anda tidak menuliskan sumbernya, Anda akan dianggap melakukan plagiarisme.
- Plagiarisme adalah tindakan yang sangat tidak jujur dan dapat membawa konsekuensi berat, di antaranya meliputi skors, dikeluarkan dari kampus, atau tidak lulus dari suatu mata kuliah.[54]
-
-
-
-
-
-
-
Terima Kasih Kepada google.com , google.co.id , Bing , Yahoo
from Belajar Kita http://belajarmandirikita.blogspot.com/2016/10/cara-memulai-menulis-makalah-penelitian_20.html
Terima Kasih Telah membaca Cara Memulai Menulis Makalah Penelitian pada blog kami Bangsa Jurnal , semoga bermanfaat bagi kita semua