UANG
Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diterima umum untuk melakukan
berbagai macam transaksi ekonomi/pembayaran seperti pembelian barang dan jasa,
pelunasan hutang, investasi, dll.
Syarat untuk dapat berfungsi sebagai Uang adalah :
1. Diterima dan diketahui oleh umum
2. Memiliki nilai yang relatif stabil
3. Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan transaksi
4. Harus mudah dibawa, disimpan, dan dipergunakan
5. Tidak mudah rusak
6. Dapat dipecah dalam ukuran nilai yang lebih kecil
Tahapan dalam penggunaan uang dalam aktivitas masyarakat adalahsebagai berikut :
1. Tahap sebelum Barter
Tahap ini ditandai dengan belum adanya transaksi antar manusia, karena apa yang dihasilkan langsung dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
2. Tahap Barter
Tahap barter terjadi saat tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi sendiri, sehingga membutuhkan orang lain yang memiliki barang yang dibutuhkan untuk ditukar dengan barang yang ia miliki.
Kesulitan yang muncul dalam tahap ini adalah : Kesulitan dalam menemukan orang yang memiliki barang yang diinginkan dan menginginkan barangnya
Kesulitan dalam menentukan nilai tukar antara barang yang satu dengan barang yang lainnya
3. Tahap Penggunaan Uang Barang
Adanya kesulitan pada tahap barter mendorong masyarakat mencari alternatif lain dalam melakukan tukar menukar barang, yakni dengan menetapkan beberapa barang/benda sebagai alat tukar. Barang/benda yang dipilih biasanya memiliki nilai yang tinggi, berkekuatan magis, atau merupakan barang kebutuhan sehari-hari
(misalkan garam sebagai alat tukar masyarakat Roma pada jaman dahulu).
Penggunaan barang/benda sebagai alat tukar juga masih menimbulkan masalah,
antara lain :
Tidak memiliki pecahan
Hanya berlaku pada daerah tertentu saja
Kesulitan dalam hal penyimpanan dan pengangkutan
Mudah rusak dan tidak tahan lama
4. Tahap Penggunaan Uang Logam
Uang jenis logam ini muncul untuk mengatasi kesulitan yang terjadi pada tahap
penggunaan barang sebagai uang. Logam yang dipilih antara lain uang logam dari
bahan perak dan emas. Namun demikian karena jumlah logam mulia tersebut jumlahnya terbatas, sementara jumlah transaksi dalam masyarakat semakin berkembang, maka uang logam jenis inipun tidak dapat dipertahankan
5. Tahap Penggunaan Uang Kertas
Sebelum keberadaan dan fungsi uang kertas seperti sekarang ini, dahulu uang
kertas yang ada keberadaannya dijamin oleh logam mulia. Penggunaan uang kertas
dirasa lebih memudahkan transaksi karena sifat fisiknya yang mendukung sebagai
alat tukar
6. Tahap Penggunaan Uang Elektronik
Seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi, mulailah berkembang uang elektronik, dimana untuk menyelesaikan transaksi ekonomi, pihak
yang melakukan transaksi tidak perlu membawa uang tunai, namun cukup dengan melakukan pembayaran melalui kartu kredit, trnasfer antar rekening, yang saat ini bahkan telah dapat dilakukan melalui internet , serta sms dan telephon seluler.
FUNGSI UANG
1. Fungsi Asli
Sebagai alat tukar (medium of change)
Dengan uang orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Sebagai satuan hitung (unit of account)
Uang dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa. Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
Sebagai penyimpan nilai (store of value)
Dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
2. Fungsi Turunan
Sebagai alat pembayaran
Untuk menentukan harga
Sebagai alat pembayaran hutang
Sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal)
Sebagai alat untuk meningkatkan status sosial
SYARAT-SYARAT UANG
1. Diterima secara umum (acceptability)
2. Memiliki nilai yang cenderung stabil (stability of value)
3. Ringan dan mudah dibawa (portability)
4. Tahan lama (durability)
5. Kualitasnya cenderung sama (uniformity)
6. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity)
7. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
Jenis uang berdasarkan tingkat likuiditasnya terbagi atas:
M1 adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening Koran (demand deposit).
M2 adalah M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum.
M3 adalah M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan nonbank.
Klasifikasi uang:
1. Full Bodied Money
Adalah bentuk uang dimana nilainya sebagai sebagai uang sama dengan nilainya sebagai barang. Pada jaman dulu bentuk uang ini adalah barang, seperti kain, hasil
pertanian, dan sejenisnya. Pada jaman modern, bentuk uang ini dapat berupa perak
atau emas. Saat ini sudah tidak berlaku sebagai uang
2. Representative Full Bodied Money
Pada umumnya jenis uang ini berbentuk kertas, yang mewakili sejumlah barang/logam mulia sebagai uang. Logam mulia yang ada digunakan sebagai jaminan. Dengan hanya berbentuk kertas transaksi yang menggunakan uang jenis ini menjadi lebih mudah dilakukan.
3. Credit Money
Jenis uang inilah yang saat ini relatif masih banyak digunakan di masyarakat. Beberapa bentuk uang jenis ini adalah :
a. Token Coins (Uang tanda)
Uang ini berbentuk logam dengan nilai nominal lebih tinggi dari nilai logam tersebut sebagai barang (Nilai nominal > nilai intrinsiknya). Manfaat uang jenis ini biasanya digunakan sebagai pemecah nilai, atau kembalian dari sebuah transaksi, karena nilainya yang kecil.
b. Representative Token Money
Mirip dengan Full Bodied Money, bedanya uang jenis ini dijamin dengan logam atau coin yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari pada nilai nominalnya.
c. Uang Kertas yang Dikeluarkan Pemerintah
Uang jenis ini biasanya dikeluarkan pemerintah dalam bentuk kertas yang sering disebut dengan Fiat Money. Penerimaan jenis uang sebagai alat transaksi tergantung dari kepercayaan masyarakat pada pemerintah.
d. Uang Kertas Yang Dikeluarkan Bank Sentral
Kebanyakan uang kertas yang beredar saat ini, dikeluarkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia), dimana dapat dilihat dengan adanya tulisan Bank Indonesia di setiap lembarannya.
e. Demand Deposit (Uang Giral)
Uang giral adalah simpanan di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain dengan cara menuliskan sejumlah uang dalam selembar kertas yang sering disebut cek,untuk melakukan pembayaran. Meskipun pada awalnya jumlah peredaran uang giral ini tidak besar, namun seiring dengan perkembangan transaksi ekonomi masyarakat, jumlah uang giral saat ini telah melampaui jumlah uang kartal (kertas dan logam) yang dikeluarkan oleh Bank sentral. Alasan lain yang menjadikan jenis uang giral ini berkembang adalah :
Kalau hilang dapat dilacak dan diblokir, sehingga tidak dapat dicairkan oleh sembarang orang
Dapat dipindahtangankan dengan biaya murah serta cepat
Dapat ditulis sesuai dengan nilai transaksi
Dapat digunakan untuk menyuelesaikan transaksi yang bernilai besar, tanpa repot membawa sejumlah uang tunai
Macam-macam uang yang pernah berlaku di Indonesia selama periode 1945 – 1950, yakni :
1. ORI, Uang Republik Indonesia yang hanya berlaku di pulau Jawa
2. URIDAB, Uang Repbublik Indonesia Daerah Banten
3. URIPS, Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra, yakni uang yang berlaku di
sebagian wilayah Sumatra
4. URITA, Uang Republik Indonesia Tapanuli, yang beralu hanya di daerah Tapanuli
5. URIPSU, Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra Utara
6. URIBA, Uang Republik Indonesia Baru Aceh, yang hanya berlaku di Aceh
7. Uang Mandat Dewan Pertahanan Daerah Palembang yang berlaku hanya di daerah
Palembang saja.
Namun sejak tahun 1968 dengan keluarnya ketentuan Undang-undang Pokok
Perbankan Nomor 13 tahun 1968, ditetapkan bahwa satua hitung uang di Republik
Indonesia adalah Rupiah.
Alat/instrumen kebijakan moneter:
Politik pasar terbuka
Meliputi tindakan menjual dan membeli surat-surat berharga oleh bank sentral. Pengaruhnya:
Menaikkan cadangan bank umum yang tersangkut dalam transaksi
Tindakan penjualan/pembelian surat berharga akan mempengaruhi harga surat berharga.
Politik diskonto
Tindakan untuk mengubah tingkat bunga yang harus dibayar oleh bank umum dalam hal meminjam dana dari bank sentral. Dengan menaikkan diskonto maka ongkos meminjam dana dari bank sentral akan naik sehingga akan mengurangi keinginan bank untuk meminjam.
Politik perubahan cadangan minimum
Jika ketentuan cadangan minimum diturunkan, jumlah uang beredar cenderung naik, dan sebaliknya.
Margin requirement
Digunakan untuk membatasi penggunaan kredit untuk tujuan pembelian surat berharga.
Moral suasion
Dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap lembaga moneter dan individu yang bergerak dibidang moneter dengan pidato gubernurbank sentral, publikasi-publikasi agar bersikap seperti yang dikehendaki penguasa moneter.
TEORI MONETER KLASIK
Tokoh: J.B Say, Irving Fisher, A. Marshal
J.B Say
Bahwa penawaran akan selalu menciptakan permintaan. Artinya suatu perekonomian tidak akan mengalami underemployment, pengeluaran total masyarakat akan selalu dapat mencukupi untuk menunjang produksi pada keadaan full employment (kesempatan kerja penuh).
Namun, potensi output yang dapat dihasilkan tergantung tingkat teknologi dan banyaknya faktor produksi tenaga kerja. Makin tinggi tingkat teknologi dan jumlah serta kualitas tenaga kerja tingkat output potensial yang dapat dihasilkan juga semakin besar. Artinya tingkat full employment dapat tercapai melalui bekerjanya mekanisme pasar, oleh Adam Smith disebut “invisible hand”.
TEORI KLASIK TENTANG TINGKAT BUNGA
Menurut teori klasik tabungan adalah fungsi dari tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan lebih terdorong untuk mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungan.
Investasi juga tergantung dari tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga, keinginan untuk melakukan investasi semakin kecil. Alasannya, pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan lebih besar dari tingkat bunga yang harus di bayar. Makin rendah tingkat bunga pengusaha akan lebih terdorong untuk melakukan investasi sebab biaya penggunaan dana makin kecil.
Tingkat bunga dalam keadaan seimbang tercapai jika keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi.
Keseimbangan tingkat bunga ada pada titik io, dimana jumlah tabungan sama dengan investasi. Jika tingkat bunga diatas io, jumlah tabungan melebihi keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Para penabung bersaing untuk meminjamkan dananya, dan persaingan ini akan menekan tingkat bunga turun balik keposisi io.
TEORI KUANTITAS UANG IRFING FISHER
MV = PT
M: jumlah uang
V: tingkat perputaran uang
P: harga barang
T: volume barang yang menjadi objek transaksi.
TEORI KEYNES
Menyatakan bahwa mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menjamin adanya full employment dalam perekonomian.
Teori keynes tentang tingkat bunga
Permintaan akan uang disebut “liquidity preference” targantung daripada tingkat bunga. Permintaan akan uang mempunyai hubungan yang negatif dengan tingkat bunga. Alasannya:
Keynes menyatakan bahwa masyarakat mempunyai keyakinan adanya suatu tingkat bunga yang normal. Apabila tingkat bunga turun dibawah tingkat normal, makin banyak orang yakin bahwa tingkat bunga akan kembali ke tingkat normal. Jika mereka memegang surat berharga pada waktu tingkat bunga naik mereka akan menderita kerugian. Mereka akan menghindari kerugian ini dengan mengurangi surat berharga yang dipegang dengan sendirinya menambah uang kas yang dipegang pada waktu tingkat bunga naik. Hubungan ini disebut motif spekulasi permintaan uang kas.
Berkaitan dengan ongos memegang uang kas. Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi pula ongkos memegang uang kas sehingga keinginan memegang uang kas juga turun. Sebaliknya jika tingkat bunga turun berarti ongkos memegang uang kas juga makin rendah sehingga permintaan akan uang kas naik.
Tujuan jangka pendek bank umum:
1. memenuhi cadangan minimum
2. pelayanan yang baik kpd pelanggan
3. strategi dalam melakukan investasi
fungsi bank sentral
1. memperlancar lalu lintas pembayaran sehingga dapat cepat dan efisien
2. sebagai pemegang kas pemerintah
3. mengatur dan mengawasi kegiatan bank-bank umum
4. melakukan pengumpulan serta analisa data ekonomi nasional dan internasional
bank Indonesia sebagai bank sentral:
1. mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah
2. mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat
Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diterima umum untuk melakukan
berbagai macam transaksi ekonomi/pembayaran seperti pembelian barang dan jasa,
pelunasan hutang, investasi, dll.
Syarat untuk dapat berfungsi sebagai Uang adalah :
1. Diterima dan diketahui oleh umum
2. Memiliki nilai yang relatif stabil
3. Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan transaksi
4. Harus mudah dibawa, disimpan, dan dipergunakan
5. Tidak mudah rusak
6. Dapat dipecah dalam ukuran nilai yang lebih kecil
Tahapan dalam penggunaan uang dalam aktivitas masyarakat adalahsebagai berikut :
1. Tahap sebelum Barter
Tahap ini ditandai dengan belum adanya transaksi antar manusia, karena apa yang dihasilkan langsung dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
2. Tahap Barter
Tahap barter terjadi saat tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi sendiri, sehingga membutuhkan orang lain yang memiliki barang yang dibutuhkan untuk ditukar dengan barang yang ia miliki.
Kesulitan yang muncul dalam tahap ini adalah : Kesulitan dalam menemukan orang yang memiliki barang yang diinginkan dan menginginkan barangnya
Kesulitan dalam menentukan nilai tukar antara barang yang satu dengan barang yang lainnya
3. Tahap Penggunaan Uang Barang
Adanya kesulitan pada tahap barter mendorong masyarakat mencari alternatif lain dalam melakukan tukar menukar barang, yakni dengan menetapkan beberapa barang/benda sebagai alat tukar. Barang/benda yang dipilih biasanya memiliki nilai yang tinggi, berkekuatan magis, atau merupakan barang kebutuhan sehari-hari
(misalkan garam sebagai alat tukar masyarakat Roma pada jaman dahulu).
Penggunaan barang/benda sebagai alat tukar juga masih menimbulkan masalah,
antara lain :
Tidak memiliki pecahan
Hanya berlaku pada daerah tertentu saja
Kesulitan dalam hal penyimpanan dan pengangkutan
Mudah rusak dan tidak tahan lama
4. Tahap Penggunaan Uang Logam
Uang jenis logam ini muncul untuk mengatasi kesulitan yang terjadi pada tahap
penggunaan barang sebagai uang. Logam yang dipilih antara lain uang logam dari
bahan perak dan emas. Namun demikian karena jumlah logam mulia tersebut jumlahnya terbatas, sementara jumlah transaksi dalam masyarakat semakin berkembang, maka uang logam jenis inipun tidak dapat dipertahankan
5. Tahap Penggunaan Uang Kertas
Sebelum keberadaan dan fungsi uang kertas seperti sekarang ini, dahulu uang
kertas yang ada keberadaannya dijamin oleh logam mulia. Penggunaan uang kertas
dirasa lebih memudahkan transaksi karena sifat fisiknya yang mendukung sebagai
alat tukar
6. Tahap Penggunaan Uang Elektronik
Seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi, mulailah berkembang uang elektronik, dimana untuk menyelesaikan transaksi ekonomi, pihak
yang melakukan transaksi tidak perlu membawa uang tunai, namun cukup dengan melakukan pembayaran melalui kartu kredit, trnasfer antar rekening, yang saat ini bahkan telah dapat dilakukan melalui internet , serta sms dan telephon seluler.
FUNGSI UANG
1. Fungsi Asli
Sebagai alat tukar (medium of change)
Dengan uang orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Sebagai satuan hitung (unit of account)
Uang dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa. Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
Sebagai penyimpan nilai (store of value)
Dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
2. Fungsi Turunan
Sebagai alat pembayaran
Untuk menentukan harga
Sebagai alat pembayaran hutang
Sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal)
Sebagai alat untuk meningkatkan status sosial
SYARAT-SYARAT UANG
1. Diterima secara umum (acceptability)
2. Memiliki nilai yang cenderung stabil (stability of value)
3. Ringan dan mudah dibawa (portability)
4. Tahan lama (durability)
5. Kualitasnya cenderung sama (uniformity)
6. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity)
7. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
Jenis uang berdasarkan tingkat likuiditasnya terbagi atas:
M1 adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening Koran (demand deposit).
M2 adalah M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum.
M3 adalah M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan nonbank.
Klasifikasi uang:
1. Full Bodied Money
Adalah bentuk uang dimana nilainya sebagai sebagai uang sama dengan nilainya sebagai barang. Pada jaman dulu bentuk uang ini adalah barang, seperti kain, hasil
pertanian, dan sejenisnya. Pada jaman modern, bentuk uang ini dapat berupa perak
atau emas. Saat ini sudah tidak berlaku sebagai uang
2. Representative Full Bodied Money
Pada umumnya jenis uang ini berbentuk kertas, yang mewakili sejumlah barang/logam mulia sebagai uang. Logam mulia yang ada digunakan sebagai jaminan. Dengan hanya berbentuk kertas transaksi yang menggunakan uang jenis ini menjadi lebih mudah dilakukan.
3. Credit Money
Jenis uang inilah yang saat ini relatif masih banyak digunakan di masyarakat. Beberapa bentuk uang jenis ini adalah :
a. Token Coins (Uang tanda)
Uang ini berbentuk logam dengan nilai nominal lebih tinggi dari nilai logam tersebut sebagai barang (Nilai nominal > nilai intrinsiknya). Manfaat uang jenis ini biasanya digunakan sebagai pemecah nilai, atau kembalian dari sebuah transaksi, karena nilainya yang kecil.
b. Representative Token Money
Mirip dengan Full Bodied Money, bedanya uang jenis ini dijamin dengan logam atau coin yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari pada nilai nominalnya.
c. Uang Kertas yang Dikeluarkan Pemerintah
Uang jenis ini biasanya dikeluarkan pemerintah dalam bentuk kertas yang sering disebut dengan Fiat Money. Penerimaan jenis uang sebagai alat transaksi tergantung dari kepercayaan masyarakat pada pemerintah.
d. Uang Kertas Yang Dikeluarkan Bank Sentral
Kebanyakan uang kertas yang beredar saat ini, dikeluarkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia), dimana dapat dilihat dengan adanya tulisan Bank Indonesia di setiap lembarannya.
e. Demand Deposit (Uang Giral)
Uang giral adalah simpanan di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain dengan cara menuliskan sejumlah uang dalam selembar kertas yang sering disebut cek,untuk melakukan pembayaran. Meskipun pada awalnya jumlah peredaran uang giral ini tidak besar, namun seiring dengan perkembangan transaksi ekonomi masyarakat, jumlah uang giral saat ini telah melampaui jumlah uang kartal (kertas dan logam) yang dikeluarkan oleh Bank sentral. Alasan lain yang menjadikan jenis uang giral ini berkembang adalah :
Kalau hilang dapat dilacak dan diblokir, sehingga tidak dapat dicairkan oleh sembarang orang
Dapat dipindahtangankan dengan biaya murah serta cepat
Dapat ditulis sesuai dengan nilai transaksi
Dapat digunakan untuk menyuelesaikan transaksi yang bernilai besar, tanpa repot membawa sejumlah uang tunai
Macam-macam uang yang pernah berlaku di Indonesia selama periode 1945 – 1950, yakni :
1. ORI, Uang Republik Indonesia yang hanya berlaku di pulau Jawa
2. URIDAB, Uang Repbublik Indonesia Daerah Banten
3. URIPS, Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra, yakni uang yang berlaku di
sebagian wilayah Sumatra
4. URITA, Uang Republik Indonesia Tapanuli, yang beralu hanya di daerah Tapanuli
5. URIPSU, Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra Utara
6. URIBA, Uang Republik Indonesia Baru Aceh, yang hanya berlaku di Aceh
7. Uang Mandat Dewan Pertahanan Daerah Palembang yang berlaku hanya di daerah
Palembang saja.
Namun sejak tahun 1968 dengan keluarnya ketentuan Undang-undang Pokok
Perbankan Nomor 13 tahun 1968, ditetapkan bahwa satua hitung uang di Republik
Indonesia adalah Rupiah.
Alat/instrumen kebijakan moneter:
Politik pasar terbuka
Meliputi tindakan menjual dan membeli surat-surat berharga oleh bank sentral. Pengaruhnya:
Menaikkan cadangan bank umum yang tersangkut dalam transaksi
Tindakan penjualan/pembelian surat berharga akan mempengaruhi harga surat berharga.
Politik diskonto
Tindakan untuk mengubah tingkat bunga yang harus dibayar oleh bank umum dalam hal meminjam dana dari bank sentral. Dengan menaikkan diskonto maka ongkos meminjam dana dari bank sentral akan naik sehingga akan mengurangi keinginan bank untuk meminjam.
Politik perubahan cadangan minimum
Jika ketentuan cadangan minimum diturunkan, jumlah uang beredar cenderung naik, dan sebaliknya.
Margin requirement
Digunakan untuk membatasi penggunaan kredit untuk tujuan pembelian surat berharga.
Moral suasion
Dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap lembaga moneter dan individu yang bergerak dibidang moneter dengan pidato gubernurbank sentral, publikasi-publikasi agar bersikap seperti yang dikehendaki penguasa moneter.
TEORI MONETER KLASIK
Tokoh: J.B Say, Irving Fisher, A. Marshal
J.B Say
Bahwa penawaran akan selalu menciptakan permintaan. Artinya suatu perekonomian tidak akan mengalami underemployment, pengeluaran total masyarakat akan selalu dapat mencukupi untuk menunjang produksi pada keadaan full employment (kesempatan kerja penuh).
Namun, potensi output yang dapat dihasilkan tergantung tingkat teknologi dan banyaknya faktor produksi tenaga kerja. Makin tinggi tingkat teknologi dan jumlah serta kualitas tenaga kerja tingkat output potensial yang dapat dihasilkan juga semakin besar. Artinya tingkat full employment dapat tercapai melalui bekerjanya mekanisme pasar, oleh Adam Smith disebut “invisible hand”.
TEORI KLASIK TENTANG TINGKAT BUNGA
Menurut teori klasik tabungan adalah fungsi dari tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan lebih terdorong untuk mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungan.
Investasi juga tergantung dari tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga, keinginan untuk melakukan investasi semakin kecil. Alasannya, pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan lebih besar dari tingkat bunga yang harus di bayar. Makin rendah tingkat bunga pengusaha akan lebih terdorong untuk melakukan investasi sebab biaya penggunaan dana makin kecil.
Tingkat bunga dalam keadaan seimbang tercapai jika keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi.
Keseimbangan tingkat bunga ada pada titik io, dimana jumlah tabungan sama dengan investasi. Jika tingkat bunga diatas io, jumlah tabungan melebihi keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Para penabung bersaing untuk meminjamkan dananya, dan persaingan ini akan menekan tingkat bunga turun balik keposisi io.
TEORI KUANTITAS UANG IRFING FISHER
MV = PT
M: jumlah uang
V: tingkat perputaran uang
P: harga barang
T: volume barang yang menjadi objek transaksi.
TEORI KEYNES
Menyatakan bahwa mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menjamin adanya full employment dalam perekonomian.
Teori keynes tentang tingkat bunga
Permintaan akan uang disebut “liquidity preference” targantung daripada tingkat bunga. Permintaan akan uang mempunyai hubungan yang negatif dengan tingkat bunga. Alasannya:
Keynes menyatakan bahwa masyarakat mempunyai keyakinan adanya suatu tingkat bunga yang normal. Apabila tingkat bunga turun dibawah tingkat normal, makin banyak orang yakin bahwa tingkat bunga akan kembali ke tingkat normal. Jika mereka memegang surat berharga pada waktu tingkat bunga naik mereka akan menderita kerugian. Mereka akan menghindari kerugian ini dengan mengurangi surat berharga yang dipegang dengan sendirinya menambah uang kas yang dipegang pada waktu tingkat bunga naik. Hubungan ini disebut motif spekulasi permintaan uang kas.
Berkaitan dengan ongos memegang uang kas. Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi pula ongkos memegang uang kas sehingga keinginan memegang uang kas juga turun. Sebaliknya jika tingkat bunga turun berarti ongkos memegang uang kas juga makin rendah sehingga permintaan akan uang kas naik.
Tujuan jangka pendek bank umum:
1. memenuhi cadangan minimum
2. pelayanan yang baik kpd pelanggan
3. strategi dalam melakukan investasi
fungsi bank sentral
1. memperlancar lalu lintas pembayaran sehingga dapat cepat dan efisien
2. sebagai pemegang kas pemerintah
3. mengatur dan mengawasi kegiatan bank-bank umum
4. melakukan pengumpulan serta analisa data ekonomi nasional dan internasional
bank Indonesia sebagai bank sentral:
1. mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah
2. mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat