Sabtu, 05 April 2014

Memahami Bisnis Plastik lebih Dalam

Peningkatan pertumbuhan industri plastik di tanah Air tidak sebanding dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki para pengusahanya.

Divisi Pembelajaran dan Pengembangan BCA kembali mengadakan seminar sehari berkaitan dengan bidang industri. Setelah alat berat, perhotelan, dan tekstil menjadi topik utama, kali ini giliran plastik yang akan dikupas tuntas oleh pakar dan praktisi yang telah berpengalaman. Bertempat di hotel grand Mercure, Jakarta, Jumat (1/11), seminar ini dihadiri sebanyak 200 peserta yang berasal dari berbagai Kanwil. Menurut Kepala Divisi Pembelajaran dan Pengembangan lena Setiawati, alokasi jumlah peserta disesuaikan dengan besarnya exposure industri plastik di kanwil tersebut. Untuk beberapa wilayah yang tengah mengalami peningkatan exposure plastik, pesertanya pun lebih banyak dibanding wilayah lain.

“Dari seminar ini, kami berharap wawasan dan pemahaman peserta terhadap industri plastik dapat meningkat. hingga nantinya akan mempermudah proses kerja, terutama saat menangani dan mengelola risiko,” tutur lena.Sesi pertama diisi pemaparan mengenai industri plastik oleh Dr. Wiyu Wahono, peraih gelar doktor di bidang plastik dari University of Berlin, Jerman. ia juga merupakan founder Pt triputra innovasijaya, sebuah perusahaan pengimpor mesin-mesin produksi plastik dari Jerman

Menurut Wiyu, saat ini plastik telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. nyaris seluruh barang di sekeliling kita terbuat dari plastik. namun sayang, tidak ada universitas di indonesia yang mengajarkan ilmu plastik secara mendalam. Kebanyakan praktisi plastik hanya belajar secara learning by doing, tanpa didasari pemahaman teori yang kuat.tidak hanya menerangkan pengetahuan dasar plastik dan proses pembuatannya, Wiyu juga mengungkap berbagai isu yang selama ini beredar simpang siur di masyarakat. Salah satu contohnya, banyak orang yang belum paham bahwa beberapa jenis plastik, di antaranya polyethyleneterephthalate (Pet) memiliki sifat tembus udara. tidak heran apabila digunakan sebagai bahan penyimpan makanan garing seperti kerupuk, maka akan membuat kerupuk cepat melempem. “lucunya banyak produsen plastik yang tidak mengerti bahan plastik yang dia produksi. Jadi ketika saya menceritakan hal ini, mereka terkaget-kaget karena baru tahu. Saya sangat cemas melihat kondisi industri plastik di indonesia yang begitu sukses, tapi tidak didasari pengetahuan pengusaha yang mumpuni,” tambah Wiyu.

Di masa mendatang, Wiyu memprediksikan produksi plastik akan terus meningkat, khususnya di wilayah asia. “Dari segi transportasi dan proses produksi, bahan plastik menghabiskan energi yang lebih sedikit dibanding alumunium dan kaca. apalagi belum ada bahan alternatif yang berwawasan lingkungan, selain plastik,” katanya.”Setelah makan siang, sesi berikutnya merupakan pemaparan kondisi dan perkembangan industri plastik saat ini dari tiga pelaku bisnis yang berkecimpung langsung di industri plastik. Mereka adalah anwar Kurniawan (Direktur Pt anta tirta Kirana), Bambang irawan (Direktur Pt indo Cali Plast), dan hendri Wiyanto (Sales Director Pt Bumimulia indah lestari)

Sumber : infoBCA No.233 Tahun 2013


Top