Teori ini membagi sektor
produksi atau jenis pekerjaan yang terdapat di dalam suatu wilayah atas
pekerjaan basis (dasar) dan pekerjaan service (pelayanan) atau lebih sering
disebut sector nonbasis. Pada intinya, kegiatan yang hasilnya dijual ke luar
daerah ( atau mendatangkan dari luar daerah) disebut kegiatan basis. Sedangkan
kegiatan non-basis adalah kegiatan yang melayani kebutuhan masyarakat di daerah
itu sendiri, baik pembeli maupun asal uangnya dari daerah iru sendiri.
Teori basis ekspor menggunakan dua asumsi, yaitu :
1)
asumsi pokok atau yang utama bahwa
ekspor adalah satu-satunya
unsur eksogen (independen) dalam pengeluaran. Artinya, semua unsure pengeluaran
lain terikat (dependen) terhadap pendapatan. Secara tidak langsung hal ini
berarti diluar pertambahan alamiah, hanya peningkatan ekspor saja yang dapat
mendorong peningkatan pendapatan daerah karena sektor-sektor lain terikat
peningkatannya oleh peningkatan pendapatan dcaerah. Sektor lain hanya meningkat
apabila pendapatan daerah secara keseluruhan meningkat. Jadi satu-satunya yang
bisa meningkat secara bebas adalah ekspor. Ekspor tidak terikat dalam siklus
pendapatan daerah;
2)
asumsi kedua adalah fungsi pengeluaran dan fungsi impor
bertolak dari titik nol sehingga tidak akan berpotongan. Model teori basis ini
adalah sederhana, sehingga memiliki kelemahan-kelemahan antara lain sebagai
berikut :
a)
Menurut Richardson besarnya basis ekspor adalah fungsi
terbalik dari besarnya suatu daerah. Artinya, makin besar suatu daerah maka
ekspornya akan semakin kecil apabila dibandingkan dengan total pendapatan.
b)
Ekspor jelas bukan satu-satunya faktor yang bisa meningkatkan
pendapatan daerah. Ada banyak unsur lain yang dapat meningkatkan pendapatan
daerah seperti : pengeluaran atau bantuan pemerintah pusat, investasi, dan
peningkatan produktivitas tenaga kerja.
c)
Dalam melakukan studi atas satu wilayah, multiplier basis
yang dioperoleh adalah rata-ratanya dan bukan perubahannya. Menggunakan
multiplier basis rata-rata untuk proyeksi seringkali memberikan hasil yang
keliru apabila ada tendensi perubahan nilai multiplier dari tahun ke tahun.
d)
Beberapa pakar berpendapat bahwa apabila pengganda basis
digunakan sebagai alat proyeksi maka masalah time lag (masa tenggang)
harus diperhatikan
e)
Ada kasus dimana suatu daerah yang tetap berkembang pesat
meski ekspornya relatif kecil. Pada umumnya hal ini dapat terjadi pada daerah
yang terdapat banyak ragam kegiatan dan satu kegiatan saling membutuhkan dari
produk kegiatan lainnya. Pada daerah ini tetap tercipta pasar yang tertutup
tetapi dinamis, dan ini bisa terjadi apabila syarat-syarat keseimbangan yang
dituntut dalam teori Harrod-Domar dapat dipenuhi.