Kamis, 07 Agustus 2014

TEORI BASIS EKSPOR RICHARDSON

Teori ini membagi sektor produksi atau jenis pekerjaan yang terdapat di dalam suatu wilayah atas pekerjaan basis (dasar) dan pekerjaan service (pelayanan) atau lebih sering disebut sector nonbasis. Pada intinya, kegiatan yang hasilnya dijual ke luar daerah ( atau mendatangkan dari luar daerah) disebut kegiatan basis. Sedangkan kegiatan non-basis adalah kegiatan yang melayani kebutuhan masyarakat di daerah itu sendiri, baik pembeli maupun asal uangnya dari daerah iru sendiri.
Teori basis ekspor menggunakan dua asumsi, yaitu :
1)      asumsi pokok atau yang utama bahwa
ekspor adalah satu-satunya unsur eksogen (independen) dalam pengeluaran. Artinya, semua unsure pengeluaran lain terikat (dependen) terhadap pendapatan. Secara tidak langsung hal ini berarti diluar pertambahan alamiah, hanya peningkatan ekspor saja yang dapat mendorong peningkatan pendapatan daerah karena sektor-sektor lain terikat peningkatannya oleh peningkatan pendapatan dcaerah. Sektor lain hanya meningkat apabila pendapatan daerah secara keseluruhan meningkat. Jadi satu-satunya yang bisa meningkat secara bebas adalah ekspor. Ekspor tidak terikat dalam siklus pendapatan daerah;
2)      asumsi kedua adalah fungsi pengeluaran dan fungsi impor bertolak dari titik nol sehingga tidak akan berpotongan. Model teori basis ini adalah sederhana, sehingga memiliki kelemahan-kelemahan antara lain sebagai berikut :
a)    Menurut Richardson besarnya basis ekspor adalah fungsi terbalik dari besarnya suatu daerah. Artinya, makin besar suatu daerah maka ekspornya akan semakin kecil apabila dibandingkan dengan total pendapatan.
b)   Ekspor jelas bukan satu-satunya faktor yang bisa meningkatkan pendapatan daerah. Ada banyak unsur lain yang dapat meningkatkan pendapatan daerah seperti : pengeluaran atau bantuan pemerintah pusat, investasi, dan peningkatan produktivitas tenaga kerja.
c)    Dalam melakukan studi atas satu wilayah, multiplier basis yang dioperoleh adalah rata-ratanya dan bukan perubahannya. Menggunakan multiplier basis rata-rata untuk proyeksi seringkali memberikan hasil yang keliru apabila ada tendensi perubahan nilai multiplier dari tahun ke tahun.
d)   Beberapa pakar berpendapat bahwa apabila pengganda basis digunakan sebagai alat proyeksi maka masalah time lag (masa tenggang) harus diperhatikan

e)    Ada kasus dimana suatu daerah yang tetap berkembang pesat meski ekspornya relatif kecil. Pada umumnya hal ini dapat terjadi pada daerah yang terdapat banyak ragam kegiatan dan satu kegiatan saling membutuhkan dari produk kegiatan lainnya. Pada daerah ini tetap tercipta pasar yang tertutup tetapi dinamis, dan ini bisa terjadi apabila syarat-syarat keseimbangan yang dituntut dalam teori Harrod-Domar dapat dipenuhi.

Related Posts

  • Punya Rumah Bukan Lagi Mimpi Turut mendukung terpenuhinya kebutuhan nasabah dengan memberikan beragam kemudahan dan layanan sudah menjadi komitmen …
  • Pengertian 4DX 4DX merupakan buah riset selama bertahun-tahun di berbagai perusahaan tingkat global, yang dilakukan oleh Stephen R. Co…
  • TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI  Mazhab Historismus membahas pertumbuhan ekonomi dari sisi empirisme sejarah, namun teori-teori mereka perlu diuji…
  • STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN · Strategi pembangunan seimbang adalah strategi dorongan besar-besaran (big push theory), dimana dibutuhkan perhatian y…
  • INDIKATOR PEMBANGUNAN EKONOMI Pendapatan nasional merupakan indikator untuk mengetahui taraf hidup masyarakat dalam suatu negara, yang sekaligus juga…