Rabu, 26 Oktober 2016

Teknik Menulis : Ini Tata Cara Penulisan Huruf Yang Baik dan Benar


Dalam kegiatan tulis menulis, apalagi menulis buku, mungkin penulis sering luput dalam penulisan huruf karena terlalu fokus terhadap kualitas konten di dalamnya, bukan teknik menulis nya.

Pernahkah kita merasa ketika ingin menulis buku, ada sesuatu yang kurang pas? Biasanya hal tersebut dilahirkan dari kecemasan kita terhadap konten yang kita tulis. Ya, kita takut bilamana tulisan kita tidak menarik minat para pembaca. Hal itu dapat disebabkan oleh konten yang kurang menarik, ataupun bahasa yang terlalu kaku. Oleh sebab itu, biasanya penulis melakukan pengecualian terhadap teknik menulis buku sesuai kaidah. Dalam kata lain, penulis melakukan kesengajaan dalam melanggar kaidah menulis buku secara terstruktur. Meskipun tidak sepenuhnya kasusnya semacam itu, karena ada juga penulis yang belum begitu memahami kaidah penulisan yang baik dan benar.
Salah satu kaidah penulisan yang sudah tergantung dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah tata cara penulisan huruf. Tata cara penulisan huruf adalah salah satu kaidah paling dasar dalam EYD, sehingga terkadang para penulis menyepelekannya. Walaupun tata cara penulisan huruf adalah hal yang bersifat mikro dalam menulis buku, tetap saja tata cara ini dianggap penting. Ibarat kata, tidak akan ada 1 juta rupiah jika tidak ada 1 rupiah didalamnya. Apalagi dalam penulisan yang bertemakan ilmiah, tata cara kecil ini harus dijunjung tinggi demi mendapatkan kualitas yang tinggi.
Dalam tata cara penulisan huruf, ada dua penulisan huruf yang menjadi fokus kita. Yang pertama, adalah penggunaan huruf kapital atau sering kita sebut huruf induk. Yang kedua, adalah penggunaan huruf miring atau secara universal disebut italic. Berikut ini tata cara penulisan huruf yang wajib kita ketahui:
A. Teknik Menulis Huruf Kapital
  1. Huruf kapital digunakan sebagai penggunaan huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya.
    Contohnya :
    – Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
    – Qur’an, Alkitab, Injil, Taurat
    – Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha
    – Al-Baqarah ayat 145, Yohanes : 2
    – Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
    – Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
  2. Huruf kapital digunakan sebagai hurufpertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contohnya :
– Muhammad SAW, Isa Al-Masih
– Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Malaikat Jibril
– Imam Syafi’I, Haji Agus Salim, Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Adapun beberapa perhatian khusus, seperti dalam kalimat ini :
– Dia baru saja diangkat menjadi sultan yang kesebelas.
– Dua tahun berikutnya, dosen kami akan berangkat haji.
– Hassanuddin, sultan Makassar, digelari Ayam Jantan dari Timur.

  1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang pemangku jabatan.
    Contohnya :
    – Presiden Soekarno, Wakil Presiden B.J. Habibie, Perdana Menteri Silvio Berlusconi, Paduka Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej, Ratu Elizabeth
    – Walikota Tri Rismaharini, Gubernur Ahok
    – Menteri Pendidikan Anis Baswedan, Menteri Bambang Sudibyo
    – Profesor Soepomo, Letnan Jenderal Djoko Santoso, Letjen Suprapto
    Adapun beberapa perhatian khusus, seperti dalam kalimat ini :
    – Siapakah walikota yang baru dilantik itu?
    – Dua hari yang lalu, Mayor Jenderal Djoko Santoso baru diangkat menjadi letnan jenderal.
  2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama orang.
    Contohnya :
    – Muchamad Resya Firmansyah, Arum Sulistyowati, Sri Handayani, Patrick Simamora, Alan Budi Kusuma, Giovanni Putri Astuti, Bambang Sutrisno, Rhendy Sapta Wardhana
    – Bastian Schweinsteiger, Carlo Ancellotti, Vladimir Putin, Kobe Bryant, Scarlet Johansson, Muhammad Ali, Carl Jhonson, Chris Evans, Cristiano Ronaldo, Robert Downey Jr., Gal Gadot
    Adapun beberapa pengecualian dalam nama orang, karena latar belakang keluarga ataupun budaya pemilik nama seperti :
     LeBron James, Leonardo DiCaprio
  3. Huruf Kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
    Contohnya :
    – bangsa Indonesia, suku Dayak, bahasa Jepang
    Adapun perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti :
    – . . . mengindonesiakan kata-kata asing.
    – Jangan keinggris-inggrisan!
  4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
    Contohnya :
    – tahun Hijrah, bulan Oktober, hari Galungan, Jum’at Kliwon, hari Natal, Perang Tabuk, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
    Adapun perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti :
    – Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada . . .
    – Perkembangan teknologi nuklir memicu resiko pecahnya perang . . .
  5. Huruf kapital digunakan sebagai nama khas geografi.
    Contohnya :
    – Asia Tenggara, Sungai Nil, Kali Opak, Lembah Baliem, DKI Jakarta, Jabotabek, Kota Pelajar, Daerah Istimewa Yogyakarta
    Adapun perhatian khusus seperti :
    – . . . mereka pun akhirnya pergi ke selatan.
    – Mandi di kali adalah kebiasaan masyarakat . . .
  6. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan, organisasi, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, serta sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna.
    Contohnya :
    – Undang Undang Dasar 1945 (UUD 45)
    – Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
    – Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi
    – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
    – Palang Merah Indonesia (PMI)
    – Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
    – Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 2004
    Adapun beberapa perhatian khusus, antara lain :
    – Pemerinttah republik kita telah menyepakati . . .
    – . . . menurut undang-undang yang berlaku, guru . . .
    – . . . kasus suap dalam beberapa lembaga badan hukum.
  7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak pada posisi awal.
    Contohnya :
    – Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
    – Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
    – Yadi adalah wartawan koran Jawa Pos
  8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan khusus.
    Contoh :
    – S.S. sarjana sastra
    – Prof. professor
    – S.pd.                   sarjana pendidikan
    – M.A.                   master of arts
– Tn.                       tuan
– Bpk.                    bapak
– Ny.                      nyonya
– Sdr.                     Saudara
Adapun perhatian khusus dalam pemberian huruf kapital dalam gelar adalah dokter dan doktor:
– Dr. digunakan kepada seseorang yang telah menempuh pendidikan hingga lulus satrata dua (S2). Misalnya : Dr. Eko Setyo Humanika, M.Hum.
– Sedangkan penggunaan dr. digunakan kepada seorang ahli penyakit yang telah menempuh pendidikan profesi dokter. Misalnya : dr. Erwin Santosa
– Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan dalam awal kalimat, disarankan untuk tidak menggunakan singkatan. Misalnya : “. . . penyakit tersebut. Dokter Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .”, bukan “. . . penyakit tersebut. Dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .” ataupun “. . . kasus tersebut. dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .”

  1. Huruf kapital digunakan khusus sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
    Contohnya :
    – Sudahkah Anda tahu?
    – . . . gagal. Maka dari itu, Anda tidak wajib . . .
    – Jamu ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.
  2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
    Contohnya :
    – Mereka pergi ke seminar tersebut menggunakan angkutan umum.
    – Akan tetapi, para pemimpin dunia saat itu tidak menyepakati . . .
    – . . , tidak sebanding dengan dana yang terbuang. Pembangunan itu pun akhirnya terbengkalai.
  3. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
    Contohnya :
    – Akupun bertanya pada diri sendiri, “Apakah setelah lulus nanti dia akan pergi?”
    – Bapak menghibau kami, “Jangan sampai harapan kalian hilang!”
    – “Kemana saja kau dari kemarin??”, katanya.
    – “Besok pagi,” kata neneknya, “dia akan berangkat”.
  4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
    Contohnya :
    – “Kapan Bapak berangkat?” tanya Siti.
    – Karin bertanya,”itu apa, Pak?”
    – “Silakan duduk, Kakak!” kata pelayan kafe itu.
    – Minggu depan Paman akan pulang.
    Adapun perhatian khusus seperti :
    – Sebagai anak yang berbakti, wajib hukumnya untuk menghormati bapak dan ibukita.
    – Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
B. Teknik Menulis Huruf Miring
  1. Huruf miring digunakan untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
    Contohnya :
    – majalah Bobo
    – surat kabar Kompas
    – novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijk karya Buya Hamka
  2. Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau menghususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
    Contohnya :
    – Buku ini bukan buku novel fantasi semata, melainkan . . .
    – Orang itu memanglah panjang tangan!
    – Dia tidak menafkahi, tetapi dinafkahi oleh istrinya yang sudah . . .
  3. Huruf miring digunakan ketika menulis kata-kata nama ilmiah dan ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya dengan EYD.
    Contohnya :
    – Menurut Darwin, Homo sapiens adalah makhluk yang disebut . . .
    – Kurang dari sewindu, negara tersebut secara de facto telah . . .
     Yggdrasil, secara mitologi nordik, diterjemahkan sebagai pohon dunia.
    Adapun contoh istilah asing yang telah disesuaikan, yaitu :
    – Lembaga tersebut tengah melakukan komputerisasi data. (dari kata computerization)
    – Negara itu telah mengalami empat kali kudeta (dari kata coup d’etat)
    – Virus adalah mikroorganisme yang menyebabkan penyakit (dari kata microorganism)
Pada akhirnya kita wajib mengetahui kaidah ini supaya tulisan kita menjadi berkualitas. Tentunya juga, demi tujuan menulis buku yang berkualitas.  Pelajaran yang didapat: “Jangan pernah menyepelekan hal yang kecil”. Meskipun kecil, aturan inilah yang menjadi tolak ukur ketelitian kita dalam menulis buku. Serta, tolak ukur kepedulian kita. Bagaimana kita dapat memajukan diri sendri jika hal yang kecil saja kita tidak bisa? Semoga artikel ini bermanfaat!


Terima Kasih Kepada google.com , google.co.id , Bing , Yahoo
from Belajar Kita http://belajarmandirikita.blogspot.com/2016/10/teknik-menulis-ini-tata-cara-penulisan.html
Terima Kasih Telah membaca Teknik Menulis : Ini Tata Cara Penulisan Huruf Yang Baik dan Benar pada blog kami Bangsa Jurnal , semoga bermanfaat bagi kita semua


Top