Rabu, 14 Desember 2011

Transmigrasi dan Pembangunan


Transmigrasi berperan sebagai suatu upaya untuk mencapai keseimbangan penyebaran penduduk serta untuk menciptakan perluasan kesempatan kerja, meningkatkan produksi, dan meningkatkan pendapatan. Dengan beban tugas demikian, transmigrasi harus mampu memberikan dukungan kepada sektor-sektor pembangunan yang lain.
            Transmigrasi di daerah penempatan (luar Jawa dan Bali) dapat diarahkan untuk pembangunan macam-macam usaha seperti di bawah ini (Kasiyanto, 1982:63):
  1. Pembangunan pusat pengembangan, misalnya suatu kota kecamatan yang masih tipis penduduknya dan kecil transaksi ekonominya dapat dibesarkan dengan menambah penduduk dan kegiatan ekonomi dengan cara membangun suatu proyek transmigrasi didekatnya.
  2. Transmigrasi sisipan, transmigrasi secara kelompok kecil atau besar dapat disisipkan diantara desa-desa tradisional di luar Jawa supaya di daerah tersebut terbentuk suatu mata rantai ekonomi antara desa yang satu dengan yang lain. Di samping itu petani transmigrasi dapat mendorong adanya modernisasi pertanian dan usaha.
  3. Pusat produksi, misalnya untuk produksi tebu, kedelai, jagung, kelapa sawit, karet, tembakau, dan lain-lain. Tentu saja sudah dibangun pula mekanisme pemasaran ekspor maupun perdagangan dalam negeri.
  4. Mengisi tanah kosong, di luar Jawa memang banyak terdapat tanah kosong yang bisa digunakan untuk membangun suatu unit besar transmigrasi lengkap dengan prasarana suatu masyarakat otonom. Hubungan dengan luar terutama dalam rangka pemasaran hasil produksi sudah harus dipersiapkan mekanismenya.
           
            Kedudukan strategis program transmigrasi dapat dilihat dari berbagai aspek pembangunan, antara lain (Swasono, 1985:352):
1.      Aspek Kependudukan. Peran serta transmigrasi dalam membantu mengatasi masalah  kependudukan merupakan salah satu komponen yang sangat berarti, terutama dalam usaha-usaha penyebaran  dan pemerataan penduduk ke daerah-daerah yang kurang atau tidak padat.
2.      Aspek Pembangunan Daerah. Sebagian rencana pembangunan daerah telah bergerak melalui pelaksanaan program transmigrasi di mana pada suatu ketika diharapkan akan merupakan titik-titik pusat pengembangan wilayah.
3.      Aspek Pengembangan Pertanian. Membantu pembukaan areal baru dan memperluas daerah pertanian di kawasan penempatan berupa pertanian tanaman pangan maupun pertanian perkebunan untuk mendorong meningkatkan produksi non migas.
4.      Aspek Perluasan Kesempatan Kerja dan Peningkatan Pendapatan. Sangat menunjang pelaksanaan program perluasan kesempatan kerja  dan peningkatan pendapatan, terutama bagi masyarkat golongan ekonomi rendah yang menjadi salah satu sasaran program transmigrasi.
5.      Aspek Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Telah berusaha untuk menyatukan berbagai suku bangsa Indonesia dalam bentuk pengintegrasian antara suku pendatang dengan suku asli, meliputi juga segi-segi sosial budaya. Melalui pelaksanaan transmigrasi dapat mewujudkan cita-cita yang terkandung di dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, yaitu  Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa  


Top