Rabu, 14 Desember 2011

Teori-Teori Kependudukan


Teori-teori dan kebijaksanaan kependudukan berpangkal pada pengamatan-pengamatan tentang perubahan yang terjadi pada penduduk dari waktu ke waktu. Teori-teori kependudukan membahas sebab-sebab atau akibat-akibat dari struktur, jumlah dan penyebaran penduduk serta dinamika perubahan. Berikut ini merupakan pandangan teori-teori kependudukan yang dikemukakan oleh beberapa ahli kependudukan (Munir, 1983:4, 10, 19, 41):

1.      Conficius
Memberikan suatu landasan ideal bahwa antara tanah dan penduduk harus ada kaitan secara proporsional yang memadai. Para penganut aliran ini berpendapat bahwa pemerintah harus selalu bertanggung jawab untuk tetap mempertahankan proporsi tersebut dengan cara memindahkan penduduk dari daerah yang terlalu padat ke tempat-tempat yang penduduknya jarang meskipun disadari pula bahwa tindakan pemerintah itu kadang-kadang disertai oleh migrasi spontan.

2.      Ibnu Khaldun (Abad 14)
Gagasannya mengandung dua hal yang penting. Pertama, dikemukakan bahwa penduduk yang padat akan menyebabkan tingkat kehidupan semakin baik karena pembagian kerja akan bertambah luas pula, dan semua sumber daya akan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya (demikian juga kalau ditinjau dari segi militer dan politik); Kedua, periode kesejahteraan negara akan digantikan oleh periode kemerosotan dan bahwa variasi siklis di dalam kependudukan akan bergerak mengikuti irama fluktuasi ekonomi.

3.      Quesnay (Aliran fisiokrat)
Berpendapat bahwa suatu negara hendaknya mempunyai penduduk yang cukup banyak, tetapi dengan syarat agar mereka dapat mencapai taraf hidup yang layak. Quesnay mengemukakan gagasannya agar semua kegiatan hendaknya lebih diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan bukan untuk memperbanyak jumlah penduduk. Diuraikan lebih lanjut bahwa jumlah penduduk biasanya akan senantiasa cenderung melebihi sarana-sarana kehidupan. Sebagai bukti akan hal ini ditunjukkan bahwa di mana-mana selalu ada orang yang hidup miskin dan serba kekurangan, meskipun diadakan juga daerah koloni yang dijadikan tempat pemukiman baru sebagai jalan keluar untuk mengatasi jumlah penduduk yang terlalu banyak.

4.      Ricardo
Menyatakan bahwa ada kemungkinan bentuk pengendalian terhadap kependudukan yang bersifat sukarela, yaitu satu-satunya cara yang tepat untuk mengatasi pertumbuhan penduduk yang berlebihan dengan merangsang selera kesenangan dan kegembiraan kelas pekerja.



Top