Kamis, 15 Desember 2011

Pengertian Loyalitas Pelanggan


Pelanggan merupakan kunci sukses bagi perusahaan. Suatu perusahaan akan selalu berupaya untuk menyusun strategi atau kiat untuk menarik mereka, sehingga menjadi pembeli barang atau jasanya. Bukan hanya sampai disitu dengan segala kiatnya perusahaan terus berusaha agar pelanggan yang ada akan puas atas barang atau jasa yang dijual perusahaan. Dengan kepuasan yang tinggi yang dirasakan pelanggan maka pelanggan akan menjadi loyal pada jasa atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Menurut Swastha (1999:144) loyalitas dipandang sebagai hubungan yang erat antara sikap relatif dengan perilaku pembelian ulang. Loyalitas merupakan salah satu bentuk perilaku yang menguntungkan (fovarable behavioral intention) dari pelanggan setelah mengkonsumsi suatu produk (barang/jasa).
Sedangkan Chan (2003:20) menyatakan bahwa  pelanggan yang loyal selain akan membeli lebih banyak dan lebih sering, juga bertindak seperti penasehat bagi keluarga dan teman-temannya untuk menjadi pelanggan perusahaan tersebut. Menurut Tandjung (2004:121) loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai berikut:
a.       Pelanggan yang melakukan pembelian ulang secara teratur.
b.      Pelanggan yang membeli produk dari lini produk yang lain, misalnya di samping membeli buku tulis, juga membeli eskrim ditempat yang sama.
c.       Pelanggan yang mereferensikan kepada orang lain.
d.      Pelanggan yang tidak dapat dipengaruhi oleh pesaing untuk pindah.
Maka dapat dipahami bahwa konsep loyalitas lebih mengarah kepada perilaku (behavior) dibandingkan dengan sikap (attitude) dan seorang konsumen yang loyal akan memperhatikan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian yang teratur dan diperlihatkan perilaku sepanjang waktu oleh pembuat keputusan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa loyalitas adalah suatu komitmen yang ditujukan dengan sikap yang didalamnya terdapat kemauan untuk membeli atau menggunakan kembali suatu produk atau jasa, kemauan untuk menyatakan hal-hal yang positif dan merekomendasikannya kepada orang lain serta komitmen untuk tidak berpindah ke pesaing. Loyalitas pelanggan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk perilaku, misalnya mengatakan hal-hal positif tentang perusahaan kepada orang lain, merekomendasikan perusahaan pada orang lain, atau meningkatkan pembelian.

1.1    Karakteristik Loyalitas Pelanggan
Pelanggan yang loyal merupakan aset yang berharga bagi perusahaan. Untuk mendapatkan  pelanggan yang loyal, perusahaan harus dapat menawarkan produk atau jasa dengan kualitas yang baik dan mengikuti perkembangan jaman sehingga calon konsumen tertarik untuk melakukan tindakan pembelian.
Sedangkan Alma (2004:274) menyatakan karakteristik loyalitas pelanggan adalah sebagai berikut:
a.       Pelanggan mau melakukan pembelian ulang secara teratur atau reguler
b.      Pelanggan mau membeli produk-produk lain dan bukan hanya satu produk saja
c.       Pelanggan bersedia merekomendasikan produk yang dibelinya kepada teman-teman atau orang terdekatnya.
d.      Pelanggan tidak mudah beralih pada produk pesaing

1.2    Manfaat Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan dapat diwujudakan dalam berbagai bentuk perilaku, misalnya mengatakan hal-hal positif tentang perusahaan kepada orang lain, merekomendasikan perusahaan pada orang lain, atau meningkatkan pembelian. Di samping itu juga loyalitas merupakan aset strategis yang dimiliki perusahaan dalam beberapa bentuk seperti yang dikemukakan oleh Aaker (1997:68) sebagai berikut:
a.       Mengurangi biaya pemasaran. Pada dasarnya akan lebih murah biaya untuk mempertahankan pelanggan daripada mencari mencari pelanggan baru.
b.      Meningkatkan arus transaksi. Pelanggan akan lebih sering melakukan transaksi yang sama bila mereka mendapatkan kepuasan.
c.       Menarik minat pelanggan baru. Pelanggan yang puas bisa menimbulkan keyakinan bagi pelanggan yang baru.
d.      Memberikan waktu untuk merespon ancaman-ancaman pesaing. Jika salah satu kompetitor mengembangkan produk yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberi waktu pada perusahaan yang bersangkutan agar memperbaiki produknya dengan cara menyesuaikan atau menetralkannya.


Top