Kamis, 15 Desember 2011

Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar


Menurut Salim (2002:198) Kebiasaan adalah hal yang biasadilakukan. Sesuatu yang dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang akan menjadi ciri- ciri dari seseorang. Oleh karena itu kebiasaan seseorang cenderung bersifat relatif tetap dan sulit untuk diubah. Dari pengertian di atas kita mendapat gambaran bahwa kebiasaan belajar merupakan suatu bentuk perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus oleh seseorang. Kebiasaan belajar bukan bakat alamiah yang dibawa sejak lahir melainkan perilaku yang dipelajari secara sadar atau tidak sadar secara terus menerus. Oleh karena itu siswa diharapkan membentuk kebiasaan belajar yang baik, sehingga siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang baik.
Gie dalam Hamid (2008:2) mengemukakan bahwa: “Beberapa cara belajar yang baik yaitu: Pedoman-pedoman umum dalam belajar, cara mengatur waktu dalam belajar, cara membaca buku, cara mengikuti pelajaran, cara membuat ringkasan, cara menghafal pelajaran, dan cara menulis karangan ilmiah”. Seseorang yang belajar dengan efisien akan memungkinkan untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Jurnal penelitian dari Ahmad Hamid (2003) yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan Belajaar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika FKIP UNSYIAH, hasil penelitian ini menemukan bahwa persamaan garis regresi linear yaitu v = 0.88 +0.67 X. melihat arah regresi linear  b = 0.67 yang signifikan dan positif, sehingga dapat dinyatakan bahwa untuk setiap kebiasaan belajar (X) bertambah baik, maka prestasi belajarnya (Y) akan bertambah baik juga. Besarnya koefisien korelasi antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa r = 0.40 adalah korelasi positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar mempunyai pengaruh yang berarti terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan fisika FKIP Unsyiah angkatan 2003. Semakin baik kebiasaan belajar yang dilakukan, maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang diperoleh.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Sudjiono yang berjudul “Hubungan Kecerdasan Emosi dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Matematika”, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kebiasaan belajar matematika berkorelasi positif dengan prestasi belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,475 < 0,01 dengan sumbangan relatif sebesar 0,226. Penemuan ini mengandung arti bahwa untuk peningkatan prestasi belajar matematika di SLTP Negeri Surabaya faktor kebiasaan belajar memegang peran penting dalam membentuk prestasi belajar matematika yang baik.

Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan belajar di sekolah. Prestasi merupakan harapan semua pihak baik siswa sendiri, orang tua maupun guru. Prestasi merupakan tolak ukur dari mutu pendidikan. Prestasi belajar diperlukan dalam pertimbangan untuk naik tidaknya siswa, kelulusan dan pemilihan siswa berprestasi. Dengan diterapkannya kebiasaan belajar siswa yang efektif, maka akan memungkinkan untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi.


Top