Rabu, 14 Desember 2011

Kegiatan Langsung Produktif (KLP)


Pemerintah barangkali secara langsung atau tidak menanamkan lebih banyak modal di bidang KLP daripada di bidang MOS. Jika investasi KLP dilakukan lebih dahulu, kekurangan fasilitas MOS mungkin menimbulkan banyak sekali biaya produksi. Dalam proses waktu, tekanan politik akan mendorong juga investasi pada MOS. Lintasan investasi digerakkan oleh harapan keuntungan dan tekanan politik. Harapan keuntungan menghasilkan lintasan dari MOS ke KLP dan tekanan politik menghasilkan lintasan dari KLP ke MOS.

Dalam teori pertumbuhan tidak berimbang, disebutkan ada 2 macam lintasan (Jhingan, 2000:193), yaitu:
(1)   Lintasan pertama (dari MOS ke KLP) sebagai pembangunan melalui kapasitas lebih MOS.
(2)   Lintasan kedua (dari KLP ke MOS) sebagai pembangunan melalui kelangkaan MOS.
Mengenai lintasan mana yang harus ditempuh lebih dahulu dalam pembangunan, Hirschman memilih lintasan yang “melesat

Investasi KLP di ukur sepanjang sumbu vertikal. Kurva a,b,c adalah isoquant yang memperlihatkan berbagai kuantitas KLP dan MOS yang akan menghasilkan produk nasional bruto (PNB) yang sama pada sembarang titik. Bila kita beralih ke kurva yang lebih tinggi maka akan dihasilkan PNB yang lebih tingi pula. Garis 45° melewati titik origin dan menghubungkan titik-titik optimum pada tiap kurva tersebut. Garis ini menunjukkan pertumbuhan berimbang dari KLP dan MOS. Ada 2 asumsi  yang digunakan dalam lintasan pembangunan:
  1. MOS dan KLP tidak dapat diperluas secara serentak.
  2. Lintasan perluasan harus di cari dari yang paling memaksimumkan pengambilan keputusan yang bersifat induced.

            Jika lintasan pembangunan di tempuh melalui kapasitas lebih MOS, perekonomian akan mengikuti arus titik-titik AA′BB″C. Jika ekonomi meningkatkan MOS dari A ke A′, KLP induced itu meningkat ke B″ sehingga keseimbangan kembali pulih di titik B di mana seluruh ekonomi berada pada tingkat keluaran yang lebih tinggi. PNB lebih tinggi yang di capai tersebut akan merangsang pemerintah untuk meningkatkan MOS lebih lanjut ke B″, KLP juga ikut menyusul ke titik C melalui C′. Jika lintasan lain pembangunan di tempuh melalui kelangkaan MOS, ekonomi akan bergerak sepanjang garis tebal AB′BC′C. Apabila KLP ditingkatkan lebih lanjut ke C′, keseimbangan memerlukan MOS meningkat ke C melalui B″.
            Lintasan pembangunan melalui kapasitas lebih MOS adalah lebih mulus dan berkesinambungan daripada lintasan yang kedua. Inilah cara yang disebut “melesat sendiri”. Lintasan lain melalui kelangkaan kapasitas MOS sebaliknya, karena jika ada kelambatan penyesuaian MOS, sebagaimana mungkin terjadi, akibat dari tidak adanya tekanan politik pada permulaannya maka biaya KLP dalam memproduksi output tertentu akan meningkat.




Top