Rabu, 13 Februari 2019

Akuntansi Biaya 1

Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.

Akuntansi biaya ini diperlukan untuk pertanggungjawaban kepada pihak ekternal perusahaan seperti investor ataupun kreditur, serta pihak internal (manajemen) perusahaan itu sendiri. Akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena data historis yang disajikan dalam pencatatannya akan sangat penting digunakan oleh manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan di waktu yang akan datang. Dibawah ini ada beberapa pengertian akuntansi biaya menurut para ahli ekonomi:


  1. R. A. Supriyono "Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
  2. Mulyadi, "Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjulana produk jasa dengan cara cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
  3. Abdul Halim, "Akuntansi biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi atau dijual di pasar baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual.
  4. Schaum, "Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari akuntansi biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
  5. Carter dan Usry, "Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.
Fungsi Akuntansi Biaya
  1. Penentuan Harga Pokok, merupakan fungsi akuntansi biaya yang pertama. Jangan sampai harga yang ditawarkan terlalu tinggi ataupun rendah oleh konsumen. Penentuan harga pokok diperoleh dengan cara mencatat, menggolongkan, memonitor, dan meringkas seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses produksi dari data histori yang dijadikan acuan pihak manajemen dalam penentuan harga pokok produksi.
  2. Perencanaan dan Pengendalian Biaya, dasar yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data histori dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diprediksi akan mempengaruhi biaya. Dalam perencanaan dan pengendalian biaya, pihak manajemen akan memonitor apakah terjadi penyimpangan (ada selisih antara biaya sesungguhnya dengan perencanaan biaya). Jika ada, pihak manajemen akan menganalisis penyebab terjadinya selisih serta mempertimbangkan tindakan koreksi yang memang perlu dilakukan sebagai bentuk pengendalian.
Klasifikasi Beban

Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari informasi biaya yang disajikan. Untuk memudahkan dalam pencatatan biaya dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak manajemen, maka komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun dengan klasifikasi sebagai berikut:

  • Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan
  1. Biaya Produksi (Production Cost), akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang atau pabrik, dan lain sebagainya.
  2. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses), biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen. Contoh dari biaya pemasaran adalah biaya promosi dan iklan yang dilakukan perusahaan.
  3. Biaya Administrasi dan Umum (General Administration Expenses), biaya biaya yang digunkana untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk, misalnya biaya gaji karyawan, overhead kantor, dan biaya terkait lainnya.
  • Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi
  1. Biaya Variabel (Variable Cost), komponen biaya yang berubah ubah sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan. Makin besar volume penjualan, makin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Contoh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sepatu. Jika bahan kulit sepatu adalah Rp 2.000 per pasang dan biaya karyawan adalah Rp 500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu adalah Rp 2500
          Jika 1 hari = 10 sepatu x 2500 = 25.000
          Jika 1 hari = 20 sepatu x 2500 = 50.000
         Biaya tidak tetap ini disebut variable cost atau biaya variabel
.  
     2. Biaya Tetap (Fixed Cost), Biaya yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas tertentu. Dan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume. Biaya volumenya rendah maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi biaya tetap per unitnya rendah. Contohnya seperti gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp 800.000. Jika dalam satu bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan tersebut tetap Rp 800.000 . Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost atau biaya tetap.

  • Berdasarkan Objek yang Dibiayai
  1. Biaya Langsung (Direct Cost),  Biaya yang dapat diidentifikasi langsung berhubungan dengan produksi barang objeknya. Contohnya seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku.
  2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost), Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara keseluruhan. Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan biaya administrasi pabrik.
  • Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi
  1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfat aktiva tetap. Contohnya mesin pabrik yang memiliki penyusutan selama 5 tahun.
  2. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure), biaya biaya yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca, melainkan akan langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana biaya tersebut terjadi (dikeluarkan).
Akuntansi biaya merupakan bagian penting dari penghitungan pembiayaan produksi yang akan berdampak pada kelangsungan produksi dan penentuan masa depan strategis bisnis. Untuk menghasilkan sebuah pencatatan akuntansi biaya, tentunya sebuah perusahaan harus memiliki pencatatan setiap transaksi dengan baik dan benar agar terhindar dari salahnya perhitungan dalam penyusunan laporan keuangan.


from HOT COFFEE https://razzratu.blogspot.com/2019/02/akuntansi-biaya-1.html


Top