Minggu, 24 September 2017

Tips Sejahtera Untuk Orang Baru Kaya

Pernah mendengar istilah OKB? Orang Kaya Baru, julukan yang berasal dari bahasa perancis, nouveau riche, ini untuk menggambarkan orang orang yang dalam waktu singkat memiliki kekayaan.

Mengapa OKB tidak bisa mempertahankan kekayaan yang mereka punya?Mengapa keuangan mereka easy come easy go?

Sebab, mereka tidak bisa mengelola keuangan mereka. Yang ada di pikiran mereka hanya mumpung dapat rezeki banyak, waktunya untuk menggunakan uang untuk membahagiakan diri.

Dilansir dari laman Kontan, menurut Pandji Harsanto, Perencana Keuangan Finansia Consulting, menungkapkan, rata rata orang yang kekayaannya atau penghasilannya melonjak tajam, gaya hidupnya mengikuti. Contohnya, awalnya seseorang tinggal di rumah biasa, begitu naik jabatan, seseorang akan pindah rumah ke apartemen yang  mewah dekat kantor.

Senada dengan Tejasari, Perenana Keuangan Tatadana Consulting, mengatakan, memang agak susah mengerem gaya hidup orang kaya baru, misalnya gara gara naik jabatan. Terkadang, mereka harus mengapresiasi diri sendiri atas prestasi yang telah diraih. Mulai sekedar ganti ponsel hingga transportasi, dari sepeda motor ke mobil. Padahal sebenarnya, naik jabatan karena pomosi tidak harus membuat gaya hidup naik juga. Namun, orang sulit membedakan mana kebutuhan dan keinginan. 

Kelola Keuangan

Dengan Perencanaan keuangan, keayaan OKB tidak hanya bertahan juga isa bertambah. Tejasari menegaskan, "kalau jabatan atau pangkat naik, sebenanya yang harus ikutan naik adalah porsi investasi, bukan gaya hidup yang naik. " ungkap dia.

Jika mendapat warisan tanah, aset tanah tersebut bisa dijual dan hasilnya diinvestasikan ke berbagai instrumen. Bisa berbenuk reksadana, emas, dan oligasi ritel. Sehingga, saat memutuhkan uang tunai cepat, bisa dengan mudah dicairkan.

Menuru pandji, "jika seseorang baru saja mendapat rezeki yang membuatnya berubah 180 derajat jadi OKB, orang itu juga perlu memahami dulu; rezeki itu merupakan aset lancar atau tidak lancar. Kalau tiba tiba dapat kekayaan, harus mempunyai aset lancar untuk sirkulasi kekayaan itu," ujarnya.

Kita ambil contoh, misalya pak A menjadi OKB gara gara memperoleh warisan berupa rumah mewah dari mendiang orang tua. Orang tersebut mesti terlebih dahulu memikirkan soal pajak bumi dan bangunan (PBB) jika memang rumah tersebut 100%  menjadi milik sendiri. Rumah mewah memang identik dengan tanah dan bangunan yang luas. Tentu, PBB yang harus dibayar tidak sedikit, apalagi kalau letak rumah tersebut ada di kawasan elite yang nilai jual objek pajaknya selangit.

Jika memang orang OKB tersebut tidak punya aset lancar untuk membayar PBB yang besar, lebih baik dia sewakan rumah itu untuk bisa menutup pajaknya.Jangan sampai mendapat warisan berupa rumah mewah tapi hidup malah menjadi susah.

"Sebenarnya, baik orang kaya baru maupun yang sudah lama menjadi kaya sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan agar tidak gampang melarat," tutur pandji.

Jangan Berbisnis

Tejasari menambahkan, jika gaji aal Rp 10 juta sebulan, kemudian dengan kenaikan jabatan atau pangkat menjadi Rp 20 juta, orang tersebut harus tetap mengelola keuangan sesuai pos pos sebelumnya. Kalau pos investasi yang semula Rp 1 juta atau 10% dari gaji awal, maka begitu naik jabatan investasi bertambah menjadi Rp 2 juta atau 10% dari gaji baru.

Kenaikan nilai investasi itu bisa juga digunakan untuk menambah tujuan keuangan baru. Bila sudah berinvestasi untuk biaya pendidikan anak dan dana pensiun, naik gaji bisa membuka investasi yang baru yaitu naik haji.

Untuk pos gaya hidup dan utang pun, Tejsari menyebutkan, porsinya harus sama. Misalnya, pos gaya hidup sebeumnya 5%, maka harus depertahankan tetap 5%. Porsi cicilan juga tetap harus dibawah 30% dari pendapatan bulanan. Jangan lupakan untuk menambah isi dari pos dana darurat. Dana darurat dalam keuangan keluarga menjadi solusi untuk kebutuhan yang tidak disangka-sangka yang memerlukan penanggulangan segera. Kebutuhan mendesak ini umumnya bersifat musibah, seperti sakit, dan kecelakaan.

Menurut Tejasari, Besaran dana darurat minimal tiga kali dari pengeluaran rutin bulanan. Pandji mengatakan, untuk amannya, besaran dana darurat sekitar enam kali pengeluaran rutin bulanan.

 Jika seseorang kaya mendadak karena warisan, uangnya jangan digunakan usaha. Jika uang warisan dijadikan usaha, uang tersebut bisa hilang. Bisnis bisa saja rugi. Kalaupun untung, jumlahnya tidak akan besar dalam sekejap. Jadi sebaiknya, uang warisan dijadikan dalam aset yang terjaga.

Jika punya utang, lebih baik uangnya dipakai untuk melunasi semua pinjaman dibanding untuk berbisnis. Kecuali, untuk menambah modal bisnis yang sudah jalan.


from HOT COFFEE http://razzratu.blogspot.com/2017/09/tips-sejahtera-untuk-orang-baru-kaya.html


Top