Minggu, 17 September 2017

BAHAN MAKANAN PENGUAT (KONSENTRAT)

Syarat keberhasilan dalam beternak adalah kemampuan menyediakan makanan yang sempurna, dalam airti makanan yang nilai gizinya tinggi serta zat-zat makanannya dalam keadaan seimbang satu sama lain. Untuk mencapai maksud tersebut, harus dikuasai cara-cara penilaian dan pemilihan bahan-bahan makanan yang akan digunakan untuk menyusun makanan tersebut.
berbagai bahan konsentrat
Ada tiga cara menilai suatu bahan makanan :
A.     Penilaian bahan makanan secara phisis
1.       Cara macroskopis : penilaian bahan makanan dengan menggunakan paca indera yaitu :
2.      Cara mikroskopis : penilaian bahan makanan dengan menggunakan mikroskop, sehingga dapat dilihat tekstur tepung apa yang ada pada bahan makanan tersebut, dapat pula dilihat campuran-campuran/pemalsuan dengan tepung lain atau adanya kotoran-kotoran di dalam makanan tersebut
B.     Penilaian bahan makanan secara kimiawi


Penilaian ini dikerjakan di dalam laboratorium dan analisa bahan makanan ternak. Yang perlu diketahui dan diteliti adalah: kadar air, kadar lemak, kadar bahan kering, kadar protein kasar, kadar serat kasar, bahan ekstrak tiada N, mineral-mineral, vitamin-vitamin dan energinya.
Protein : protein memiliki peranan penting dalam mengganti dan menyusun organ-organ tubuh yang telah rusak
Lemak : merupakan sumber energi yang mempunyai nilai 2,25 kali dari karbohidrat, tetapi dalam makanan harus dibatasi jumlahnya untuk menghindari diare. Lemak dibutuhkan oleh ternak sebagai bahan pelarut dari vitamin-vitamin A, D, E, K dan adanya asam-sam lemak yang essensiil.
Bahan ekstrak tiada N : yang penting diantaranya adalah pati, glokosa, fruktosa dan sukrosa. Kesemuanya ini dimasukkan ke dalam karbohidrat mudah terpakai. Dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi dan bahan bangunan lemak tubuh.
Serat kasar : kandungan serat kasar dalam makanan perlu dibatasi. Makin tinggi kandungan serat kasar maka semakin rendah daya cernanya, terutama bagi hewan-hewan omnivora(pemakan segala macam makanan) dan unggas.
Abu : adalah kumpulan zat-zat anorganis seperti Ca, P, Na,K dan lain-lain. Kadar mineral dari suatu bahan perlu diketahui, apabila ada kekurangan bisa di tambahkan garam-garam dari unsur lainnya
Energi : dapat diketahui dengan menggunakan Boom kalorimeter
C.     Penilaian bahan makanan secara biologis
Penilaian ini dilakukan dengan memberikan bahan makanan tersebut kepada hewan percobaan. Dengan demikian dapat diteliti daya cerna dari bermacam-macam bahan pada jenis-jenis ternak. Daya cerna suatu bahan makanan perludiketahui untuk menentukan beberapa besar jumlah zat-zat makanan yang betul-betul bermanfaat bagi tubuh. Dengan demikian tidak hanya zat-zat makanan saja yang diketahui sampai dimana pemanfaatannyaoleh ternak. Penilaian ini agak sulit untuk dilakukan, karena membutuhkan fasilitas yang baik, biaya yang besar dan ketelitian serta keahlian.

Menurut asal mulanya, bahan makanan dapat di bagi menjadi 3 golongan besar :
A.     Bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
1.       Hijuan segar yang meliputi rumput-rumputan (graminae dan cyperaceae), hijauan leguminosa (kacang-kacangan) dan hijauan lain yang tidak termasuk rumput dan leguminosa,
2.      Hijauan kering yang termasuk Hay (hooi) dan jerami
3.      Hijauan silase
4.      Rupa-rupa umbi
5.      Kulit dari biji-bijian atau butir-butiran
6.      Biji/butir-buir dari sebangsa padi dan leguminosa
7.      Sisa-sisa dari perusahaan hasil tani dan pabrik yang lain : dedak, bungkil, sisa pabrik gula, ampas bir, ampas tapioka, ampas tahu, sisa-sisa dapur, hotel dll.
B.     Bahan makanan yang berasal dari hewan : tepung tulang, tepung hewan, tepung daging, tepung ikan, tepung udang, susu, telur, tepung darah, dll.
C.     Bahan makanan yang berasal dari bahan buatan manusia : preparat-preparat vitamin, berupa campuran berbagai mineral, antibiotoka, dll

Menurut sifatnya ada tiga golongan bahan makanan :
A.     Makanan kasar (roughage), yaitu bahan makanan yang kandungan serat kasarnya lebih dari 18%. Jadi makin tinggi kadar serat kasarnya maka semakin sukar untuk dicerna
B.     Makanan penguat (konsentrat) : adalah bahan makanan yang kandungan serat kasarnya kurang dari 18% dan mudah dicerna
C.     Makanan tambahan (suplemen) adalah bahan makanan yang perluditambahkan dalam ransum, karena menurut perhitungan ransum tersebut kurang mengandung zat makanan seperti vitamin dan mineral, atau bahan yang perlu ditambah untuk mempertinggi efisiensi.

Menurut sumbet zat atau sumber tenaga, bahan makanan dibagi menjadi :
A.     Bahan makanan sumber protein. Adalah bahan makanan yang memilikikandungan protein kasar diatas 18%.
B.     Bahan makanan sumber vitamin
C.     Bahan makanan sumber energi
D.    Bahan makanan sumber mineral
E.     Bahan makanan sumber kombinasi diatas, sebagai contoh jagung selain sebagai sumber energi juga sebagai sumber karoten. Kacang-kacangan disamping sebagai sumber protein juga mengandung vitamin dan mineral. Ikan-ikan teri merupakan sumber protein dan mineral.

Disebutkan diatas bahwa menurut sifatnya ada bahan makanan yang berfungsi sebagai makanan penguat (konsentrat). Pemberian konsentrat dimaksudkan adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup ternak dalam berproduksi atau menghasilkan tenaga karena pemberian hijauan pada umumnya belum dapat mencukupi kebutuhan ternak tersebut.
Hijauan terlalu sedikit mengandung zat-zat makanan yang dapat dicerna untuk pembentukan susu, daging, wool atau tenaga yang diharapkan. Untuk mempertinggi produksinya, ternak harus mendapatkan bahan makanan yang lebih tinggi konsentrasi proteinnya dari pada hijauan. Bahan makanan ini terkenal dengan nama makanan penguat atau konsentrat atau makanan produksi.
Kebalikannya dengan hewan ternak babi dan unggas(ayam dan itik), selain diberikan makanan penguat diberikan pula hijauan segar yang mudah dicerna sebagai pelengkap ransum pokok.
Sehingga fungsi makanan penguat terutama untuk hewan herbivora (sapi, kerbau, kambing dan domba) adalah untuk meningkatkan dan memperkaya nilai gizi pada bahan-bahan makanan lain yang kandungan gizinya rendah. Makanan penguat sangat perlu diberikan kepada ternak yang sedang bunting, pemacek, dan berproduksi (meproduksi susu, sapi potong yang digemukkan, dan ternak kerja yang digunakan untuk memproduksi tenaga).

Bahan-bahan makanan penguat (konsentrat meliputi :
A.     Bahan makanan yang berasal dari biji-bijian atau butir-butiran
Biji-bijian yang digunakan sebagai bahan makanan penguat (konsentrat) sebagian besar termasuk butir-butiran bangsa padi dan leguminosa. Dalam praktek pemakaian sebagai ransum konsentrat, butiran-butiran tersebut di tumbuk (dihaluskan) lebih dahulu agar daya cernanya lebih tinggi.
1.       Bahan makanan butiran bangsa Graminae (Jagung, Sorgum, padi)
Jagung adalah makanan berbutir yang baik sekali dan bernilai gizi tinggi, dari bangsa padi-padian boleh dikatakan jagunglah yang terbanyak dipakai sebagai makanan penguat (konsentrat) bagi semua ternak. Jagung yang berwarna (kuning, merah, ungu) disamping mengandung vitamin B juga banyak mengandung carotin. Semakin gelap warnanya, maka semakin tinggi kandungan karotinnya. Jagung yang berwarna putih tidak mengandung karotin. Bila banyak diberikan kepada ternak yang digemukkan (babi, ayam broiler) akan mengakibatkan pembentukan lemak yang terlalu lunak konsistensinya. Sebab itu penggunaan jagung harus dikurangi atau diganti dengan bahan lain selang beberapa waktu sebelum ternak dipotong. Untuk ternak babi satu bulan, sedangkan untuk ayam broiler 1-2 minggu sebelum dipotong.
Sorgum dapat menggantikan kedudukan jagung dalam ransum apabila harga jagung mahal. Tetapi harus diingat, bahwa sorgum tidak mngandung asam amino Methionin dan glysin. Tetapi mengandung sedikit serine. Sebab itu dalam keduduknnya sebagai pengganti jagung dalam ransum harus dipikirkan pengganti methionin dan glysin dari bahan lain.
Padi sebenarnya tidak disediakan untuk ternak, karena sangat dibutuhkan oleh manusia walaupun demikian masih diberikan kepada ternak dalam keadaan dan batasan-batasan tertentu, yaitu berupa gabah atau hasil ikutan dari penggilingan padi. Gabah sangat baik diberikan kepada ternak kuda, karena kuda dapat mencernanya dengan sempurna, juga kaya akan vitamin B1, tetapi vitamin A dan D praktis tidak ada. Beras merah lebih baik daripada beras putih, lebih murah dan lebih banyak mengandung vitamin B1. Menir atau pecahan kecil-kecil dari beras sangat bagus digunakan sebagai ransum anak ayam.

2.      Bahan makanan butiran bangsa Leguminosa (kedelai, kacang hijau)
Kedelai merupakan bahan makanan yang paling baik dan paing tinggi martabatnya. Kandungan asam aminonya lengkap mendekati susunan asam amino produk hewan. Kadar proteinnya tinggi dan dapat dicerna dan kaya akan asam amino essensial lainnya, tetapi sedikit sekali mengandung cystine. Oleh sebab itu jika dikombinasikan dengan jagung akan menjadi ransum yang baik. Kadar lemak kedelai sangat tinggi, sehingga pemberinnya pada ternak perlu dibatasi. Umunya tidak lebih dari 25% dalam keseluruhan makanan konsentrat. Perlu pula diketaui bahwa kedelai mengandung semacam racun (toxin) yang dalam jumlah banyak dapat menghambat pertumbuhan ternak. Efek negative ini akan hilang bila sebelum diberikan pada ternak sudah dimasak/digoreng sangan terlebih dahulu. Pengaruh dalam penggemukan sama dengan jagung (membuat spek lunak), sedikit mengandung vitamin A, Ca dan P. Susunan zat-zat dari kacang kedelai tergantung dengan varietasnya.
Kacang hijau adalah tanaman yang kaya akan B1, sangat baik diberikan pada ternak perah, babi dan unggas. Akan tetapi harganya cukup mahal seperti pada kedelai yang juga merupakan faktor pembatas dalam penggunaannya. Oleh karena harganya yang mahal biasanya hanya digunakan sebagai campuraan makanan penguat (konsentrat) sebanyak 25% dari keseluruhan maakanan konsentrat.

B.     Bahan makanan yang berasal dari hasil ikutan perusahaan atau pabrik
Termasuk dalam golongan ini adalah berbagai macam dedak dan bungkil sebagai hasil ikutan penggilingan biji-bijian dari leguminosa dan graminae. Bahan makanan ini banyak dipakai sebagai penguat (konsentrat) setelah pemakaian tepung biji-bijian baik dari golongan graminae maupun leguminosa. Hal ini karena harganya cukup murah dan mudah didapat dalam jumlah cukup banyak. Sebagai bahan makanan ternak nilai martabatnya cukup tinggi, dan disukai terbak.
1.       Dedak padi
Meruakan hasil sisa dari penumbukan atau penggilingan padi. Dedak ini tersusun dari 3 bagian yang bebeda kandungan zat-zatnya . ketiga bagian tersebut adalah sebagai berikut :
>Kulit gabah yang mengandung serat kasar dan mineral
>selaput perak yang kaya akan protein dan vitamin B1, juga lemak dan mineral
>lembaga beras yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat yang mudah dicerna.

Menurut kelas nilainya dedak dibagi menjadi 4 kelas yaitu :
a.      Dedak kasar. Adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan sedikit pecahan lembaga beras dan daya cernanya rendah. Sebenarnya dedak kasar ini sudah tidak termasuk ke dalam bahan makanan penguat karena kandungan serat kasarnya cukup tinggi yaitu 35,3%.
b.      Dedak halus biasa. Merupakan hasil sisa dari penumbukan padi secara tradisional (dedak Kampung). Dedak halus biasa ini mengandung komponen kulit gabah, juga seluput perak dan pecahan lembaga beras. Kadar serat kasarnya masih cukup tinggi akan etapi sudah termasuk golongan konsentrat berhubung kadar serat kasarnya di bawah 18%. Martabat patinya rendah dan hanya sebagian kecil saja yang dapat dicerna.
c.       Dedak lunteh. Merupakan hasil ikutan dari pengasahan atau pemutihan beras. Dari semua macam dedak, dedak luntehlah yang paling banyak mengndung protein dan vitamin B1 karena sebagian besar terdiri dari selaput perak, bahan lembaga disamping sedikit mengandung kulit.
d.      Bekatul. Merupakan hasil sisa ikutan dari pabrik beras asah, lebih sedikit mengandung selaput perak dan kulit serta lebih sedikit mengandung viatamin B1, tetapi banyak bercampur dengan pecahan-pecahan kecil dari lembaga (menir). Oleh sebab itu masih dapat dimanfaatkan sebagai makanan manusia.
2.      Dedak jagung
Merupakan hasil sisa ikutan dari penggilingan jagung dan banyak terdapat didaerah-daerah yang makanan pokok dai penduduknya jagung (Madura), sangat baik diberikan pada ternak. Hanya cara penyimpanannya yang agak susah karena bersifat higroskopis sehingga mudah menjadi lembab kemudian cepat menjadi rusak.
3.      Bungkil kelapa
Bungkil kelapa paling mudah didapatkan, berhubung minyak kelapa menduduki tempat pertama dalam memenuhi kebutuhan manusia akan minyak goring. Harganya jauh lebih murah dibandingkan degan bungkil kacang tanah. Kadar proteinnya paling rendah dibandingkan dengan bungkil-bungkil yang lain, namun martabatnya cukup tinggi karena mengdung zat-zat yang mudah dicerna. Sangat vaik diberikan pada sapi perah sebab dapat menaikkan kadar lemak susu dan mempertinggi kualitas susu. Pemberiannya tergantung pada berat badannya, yaitu antara 1,5Kg-2,5Kg/ekor/hari. Sedangkan untuk babi antara 0,75Kg-1,5Kg/ ekor/hari. Yang berguna untuk mengeraskan spek. Baik pula diberikan pada ayam dengan pemberian sampai kurang lebih 25%. Untuk kuda juga dapat diberikan dalam jumlah yang kecil dan dicampur dengan dedak atau gabah, sebab jika terlalu banyak akan menyebabkan diare.  
4.      Bungkil kacang tanah
Kadar protein bungkil kacang tanah paling tinggi dibandingkan dengan bungkil-bungkil lain yang umum digunakan. Pemberiannya pada ternak harus dibatasi karena kandungan lemaknya yang tinggi dan harganya cukup mahal.
5.      Onggok atau ampas cassava
Merupakan hasil sisa pembuatan tepung kanji. Dapat diberikan pada ternak sapid an babi dalam campuran ransumnya. Ampas cassava ini berguna sebagai sumber karbohidrat untuk stimulasi dalam pembuatan silase.

C.     Bahan makanan yang berasal dari ternak
Bahan makanan yang berasal dari hewan mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan hewan. Bahan ini banyak mengandung protein, dan sedikit atau sama sekali tidak mengandung serat kasar, banyak mengandung kalsium dan phosphor dalam imbangan yang baik dan banyak pula mengandung vitamin A dan D. protein hewani memiliki nilai biologis yang tinggi, karaena mudah dicerna dan terdiri dari asam-sam amini esensiil yang dibutuhkan oleh tubuh hewan. Namun tidak semua jenis ternak perlu diberikan bahan makanan ini dalam jumlah besar. Ternak herbivore (sapi, kerbau, kambing dan domba) tidak begitu banyak membutuhkan bahan makanan ini. Lain degan ternak omnivore (unggas, babi) yang memang perlu mendaptkan bahan makanan ini. Pada umumnya bahan makanan yang berasal dari hewan sangat dibutuhkan oleh manusia sehingga harganya mahal  
1.       Susu skim
Merupakan hasil sisa sari susu sapi (whole milk) setelah diambil creamnya. Susu skim hanya sedikit mengandung lemak, tetapi masih banyak mengandung protein dan tinggi nilai energinya. Sangat baik diberikan pada sapi-sapi muda, babi induk dan anaknya, unggas. Dalam penelitian telah dibktikan, bahwa pemberian pada ternak-ternak tersebut dapat melipatkan pertambahan berat badannya. Pemberian susu skim sebaiknya dalam bentuk segar (belum rusak, belum setengah asam) dan tidak mengandung bakteri-bakteri pathogen (brucellosis, tuberculosis, dll) dan dimasak terlebih dagulu, kalau dapat dalam keadaan hangat-hangat kuku.
2.      Tepung darah
Tepung ini mudah diperoleh daripada teung-tepunng lainnya. Dibuat dari darah (yang diperoleh dari rumah pemotongan hewan) yang dikumpulkan di suatu tempat. Dan dimasak hingga menggumpal dan terpisah dari airnya. Air dibungan sedangkan ampasnya diperas, dihemur dan digiling. Kadar proteinnya sangat tinggi, tetapi daya cernanya lebih rendah dibandingkan dengan bahan lain yang berasal dari hewan.
3.      Tepung daging
Tepung ini dibuat dari sisa-sisa daging yang diafkir atau tidak boleh dimakan manusia yang diperoleh dari rumah pemotongan hewan.
4.      Tepung ikan
Tepung ini terbat dari daging ikan besar atau sisa-sisa ikan yang terlebih dahulu dikeringkan dan digiling sampa halus. Susunan zat-zat makanannya tergantng dari macam ikannya. Umumnya ikan besar mengandung banyak protein ang mudah sekali dapat dicerna, ikan-ikan kecil yang banyak durinya lebih banyak mengandung Ca dan P tetapi rendah kadar proteinnya. Demikian pula kadar lemak tergantung dari jenis ikannya. Tepung ikan merupakan bahan makanan berkualitas tinggi bagi ternak unggas dan babi, terutama pengaruhnya sangat nyata diberikan kepada ayam, itik dan babi muda yang sedang tumbuh. Pemberian terus-menerus pada ternak yang digemukkan akan berpengaruh kurang baik pada baud aging. Oleh sebab itu tepung ikan sebaiknya tidak diberikan kepada ternak 4-6 minggu sebelum dipotong.

D.    Bahan makanan yang berasal dari rupa-rupa umbi-umbian
Pada umunya golongan ini banyak mengandng air, kurang mengandung protein dan sedikit mengndung serat kasar. Kadar airnya dalam keadaan segar dapat mencapai 60-95%, sedang bahan keringnya sebagian besar terdiri dari bahan ekstrak tiada N yang mudah dapat dicerna. Umbi-umbian sangat baik diberikan kepada ternak dalam bentuk kombinasi dengan bahan-bahan makanan yang kaya akan protein seperti leguminosa dan hasil ikutan pabrik (bungkil kacang, kedelai dan lain-lain). Baik sekali diberikan pada ternak herbivore yang digemukkan. Penyajiannya sebaiknya umbi dipotong-potong atau dicincang halus dimasak setengah matang menjadi bubur.
1.       Ubi kayu
Dapat dibuat pati, gaplek, atau pellet. Mendung racun HCN dengan kadar berbeda-beda tergantung dari jenis ubi kayunya. Jenis ubi kayu SPP (Sao Pedro Petro) dalah yang paling banyak mengandung HCN, sehingga jenis ini hanya dipergunakan sebagai bahan pembuat pati. Ubi kayu sangat baik diguakan sebagai bahan penggemukan sapi potong. Cara pemberiannya setelah ubi kayu dikupasaa dan dipotong kecil-kecil/dicacah kemudian ditambah air.
2.      Ubi jalar
Ubi jalar yang berwarna putih tidak mengandung vitamin, sedangkan yang berwarna merah, kuning dan ungu mengandung vitamin A dan C. jadi semakin tua warnanya maka kandungan vitamin A nya semakin tinggi. Baik diberikan pada ternak herbivore.

E.     Makanan penguat dan ransum
Makanan penguat/konsentrat adalah bahan makanan yang tinggi kadar zat-zat makanan seperti protein atau karbohidrat serta rendah kadar serat kasarnya (dibawah 18%). Makanan penguat dapat terdiri dari satu macam bahan makanan saja atau lebih sehingga merupakan campuran dari baerbagai macam bahan makanan yang mempunyai kandungan serat kasar dibawah 18% dan mudah dicerna.
Ransum yaitu campuran dari berbagai macam bahan makanan baik itu berasal dari hijauan, biji-bijian, umbi-umbian hewan dan lain-lain. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup ternak baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Pada ternak herbivore makanan pokonya bisa dikatakan ransum karena terdiri dari makanan hijauan sebagai makanan pokok, sedang makanan penguat (konsentrat) sebagai makanan produksi.


Analisa kandungan bahan konsentrat
No
Nama Bahan
Kandungan Bahan (%)
Air
Protein
Bahan ekstrak tiada N
Serat kasar
Lemak
Abu
Martabat Pati (MP)
1
Jagung
13,5
9,8
68,8
2,7
4,2
1,4
81
2
Sorgum
11,2
9,8
71,6
2,3
3,3
1,8
74
3
Beras merah
9,8
8,9
77,2
1
2
1,1
80
4
Kedelai
9,8
36,9
26,3
17,2
4,5
5,3
84
5
Kacang hijau
12,4
23
53,2
7,2
1,2
4
71
6
Dedak kasar
10,6
4,1
32,4
35,3
1,6
16
19
7
Dedak halus biasa
16,2
9,5
43,8
16,4
3,3
10,8
53
8
Dedak lunteh
15,9
15,3
42,8
8,1
8,5
9,4
67
9
Bekatul
15
14,5


48,7
7
70
10
Dedak jagung
9,9
9,8
61,8
9,8
6,4
2,3
68
11
Bungkil kelapa
11,6
18,7
45,5
8,8
9,6
5,8
81
12
Bungkil kacang tanah
6,6
42,7
27
8,9
8,5
6,3
80
13
Onggok
18,3
0,8
78
2,2
0,2
2,5
76
14
Susus skim

4


0,2

85
15
Tepung darah
9,1
85


1,6
4,3
72
16
Tepung daging

73,7




94
17
Tepung ikan
12
53,3
4,3
1
8,4
20,9
61
18
Ubi kayu
66
1
30
1,4
0,4
0,5
31
19
Ubi jalar
68
0,7
29
1
0,5
0,7
30


Contoh formula Ransum dan kandungan zat-zat makanan untuk sapi dengan berat badan 350KG
Bahan makanan
Bahan kering (BK/kg)
Protein dapat dicerna (pdd/kg)
TDN (kg)
35 Kg rumput lapangan
7,70
0,63
6,30
2 Kg dedak halus
1,78
0,13
0,90
0,5 bungkil kelapa
0,44
0,19
0,47
37,5 kg ransum
9,92
0,85
7,67
Standar kebutuhan
8,89-10,07
0,66-0,73
6,40-7,21




Terima Kasih Kepada google.com , google.co.id , Bing , Yahoo
from pemuda tani http://debbyeka.blogspot.com/2017/09/bahan-makanan-penguat-konsentrat.html
Terima Kasih Telah membaca BAHAN MAKANAN PENGUAT (KONSENTRAT) pada blog kami Bangsa Jurnal , semoga bermanfaat bagi kita semua


Top