Sabtu, 09 Agustus 2014

Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

Ditinjau dari segi masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam meneliti, serta tempat dan waktu, penelitian ini dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu:
1.       Metode survei,
2.       Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive),
3.       Penelitian studi kasus
4.       Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
5.       Penelitian tindakan (action research),
6.       Peneltian perpustakaan dan dokumenter.
A.    Kriteria Pokok Metode Deskriptif
Metode deskriptif mempunyai beberapa kriteria pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan khusus. Kriteria tersebut sebagai berikut:
1.      kriteria umum
a.       Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.
b.       Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum
c.        Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.
d.       Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.
e.        Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.
f.        Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta serta study kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka teoritis untukitu telah dikembangkan.
2.      Kriteria Khusus
a.       Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).
b.       Fakta-fakta atupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status

c.        Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak ada kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manupulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.

A.    Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif
Dalam melaksanakan penelitian deskripif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti adalah sebagai berikut:
1.      Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
2.      Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisih dari masalah.
3.      Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan.
4.      Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji baik secara eksplisit maupun implisit.
5.      Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data, gunakan teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
6.      Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan. Kuranggi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.
7.      Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh dan referensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.
8.      Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.
9.      Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah.
Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverivikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka kerangka analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika. 


Top