Kamis, 15 Desember 2011

Hubungan Kesempatan Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja


Kesempatan kerja dapat diartikan dengan banyaknya orang yang dapat ditampung untuk bekerja pada suatu perusahan atau instansi  dan sejumlah lapangan pekerjaan lainnya.
Sering dikatakan bahwa di negara-negara yang sedang berkembang daya serap terhadap tenaga kerja tidak memadai, artinya dalam hal ini pertambahan jumlah tenaga kerja ada dalam persentase yang kecil yang mampu mendapatkan pekerjaan di sektor industri. Sedangkan sisanya dengan terpaksa akan menerima pekerjaan dengan produktivitas yang rendah, terutama di sektor pertanian dan jasa.
Namun kenyataannya, dewasa ini dari berbagai hasil survei yang dilakukan memperlihatkan bahwa di negara-negara yang sedang berkembang, kesempatan kerja di bidang industri telah mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Bahkan dengan laju penyerapan yang kira-kira hampir sama dengan yang dialami oleh negara-negara maju. Hal ini mencerminkan bahwa pertumbuhan industri yang cepat terjadi di negara-negara yang sedang berkembang, atau yang sering disebut dengan negara dunia ketiga.
Berdasarkan Keputusan Presiden no. 104 tahun 1993 tentang Tugas Pokok dari Departemen Tenaga Kerja, yang menyebutkan bahwa tugas pokoknya adalah menyelenggarakan tugas pembangunan di bidang ketenagakerjaan. Beberapa tugas di bidang ketenagakerjaan tersebut diantaranya adalah :
  1. menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran serta mengembangkan sumberdaya manusia.
  2. meningkatkan kesadaran akan produktivitas, efektivitas, efisiensi dan kewirausahaan serta etos kerja yang produktif.
Dalam hal ini diharapkan agar Departemen Tenaga Kerja mampu merangsang tumbuhnya lapangan kerja yang baru dan berperanserta yang aktif dalam pengembangan berbagai usaha (industri). Tapi proses pengembangannya juga menuntut kemandirian usaha dari industri-industri tersebut agar tidak selalu mengharapkan datangnya bantuan.
Dalam perberdayaan ekonomi kerakyatan, keberadaan usaha berskala  kecil dan menengah (UKM) merupakan tumpuan sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, karena UKM terbukti mampu memberikan sumbangan yang nyata dalam penyerapan tenaga kerja. Dengan karakteristik jumlah modal yang relatif sedikit, pekerja tidak dituntut memiliki tingkat ketrampilan atau skill yang tinggi dan proses perizinan yang tidak berbelit membuat sebagian besar pelaku ekonomi di Indonesia berada di sektor UKM tersebut.


Dalam ilmu ekonomi kewilayahan, keseimbangan umum perekonomian suatu daerah sebenarnya akan tercapai apabila penyerapan tenaga kerja sesuai dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat ( labor demand = labor supply ). Secara implisit, kondisi seperti itu menyatakan bahwa tugas suatu pemerintah daerah adalah memastikan penyerapan tenaga kerja setinggi mungkin atau dengan jumlah pengangguran serendah-rendahnya di daerahnya. Namun sebagian daerah di Indonesia belum siap untuk melaksanakan otonomi daerah sehingga kemampuan untuk menampung angkatan kerja yang ada di daerahnya sangat terbatas. Untuk itu diharapkan adanya kehadiran investasi swasta sebagai jalan alternatif untuk penyediaan lapangan pekerjaan yang baru.
Pada dasarnya pembangunan yang dilaksanakan memiliki berbagai tujuan, tujuan pokoknya antara lain mencakup :
1.      Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2.      Meningkatkan distribusi pendapatan masyarakat.
3.      Meningkatkan kesempatan kerja.
4.      Meningkatkan pemerataan pembangunan antar daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu caranya adalah dengan strategi industrialisasi dengan menggunakan lebih banyak tenaga kerja daripada menggunakan mesin-mesin. Namun strategi tersebut akan menyebabkan menurunnya kecepatan pertumbuhan ekonomi, meskipun pemerataannya dapat ditingkatkan. Bagi negara-negara yang sedang berkembang, pilihan ini  bukanlah hal yang mudah untuk diputuskan.
Sejalan dengan perkembangan industri akan mendorong perkembangan teknologi dalam industri, dan faktor inilah yang menyebabkan terbatasnya penyerapan tenaga kerja. Lapangan kerja akan semakin sempit dan kesempatan kerja akan tertutup dan tergantikan oleh mesin-mesin modern yang lebih canggih dan lebih efisien. 


Top