Jumat, 11 Juni 2010

Pengantar Ekonomi Makro

1) MEMAHAMI MAKRO EKONOMI
M Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
· Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
· Sumber daya tersedia secara terbatas.
· Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
M Ekonomi Makro yakni ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
· Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
· Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
· Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
M Ekonomi Mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
M Kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi perekonomian makro adalah kebijakan fiskal (keputusan tentang pajak dan pengeluaran pemerintah), kebijakan moneter (kontrol atas penawaran uang) dan kebijakan sisi penawaran atau pertumbuhan (kebijakan yang memusatkan perhatian pada menaikkan tingkat pertumbuhan jangka panjang).
M Ilmu ekonomi makro berfokus pada empat kelompok: rumah tangga dan perusahaan (sektor swasta), pemerintah (sektor publik) dan luar negeri (sektor internasional). Untuk melihat interaksi perekonomian diantara keempat sektor perekonomian melalui diagram arus melingkar.
2) DATA DALAM MAKRO EKONOMI
Ilmu ekonomi makro mengandalkan data yang banyak dikumpulkan oleh pemerintah. Salah satu sumber data kunci ekonomi makro adalah laporan pendapatan dan produk nasional. Fungsi data tersebut untuk menyampaikan data tentang kinerja ekonomi.
M PRODUK DOMESTIK BRUTO, adalah nilai pasar total semua barang dan jasa akhir yang diproduksi periode tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi dalam suatu negara. PDB/GDP tidak memasukkan barang intermediate (barang yang diproduksi oleh perusahaan untuk diolah lebih lanjut oleh perusahaan lain). Contoh ban yang dijual kepada pabrik mobil adalah barang intermediate. GDP mencakup pendapatan orang asing yang bekerja di Indonesia dan laba yang diperoelh perusahaan asing di Indonesia.
M GDP dapat dihitung dengan menggunakan dua cara. Pertama dengan pendekatan pengeluaran yakni menjumlahkan semua pengeluaran untuk semua barang dan jasa akhir selama satu periode tertentu.

Kedua dengan pendekatan pendapatan yakni dengan menjumlahkan pendapatan (gaji, bunga, sewa dan laba) yang diterima oleh semua faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang akhir.
M PRODUK NASIONAL BRUTO, adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi selama satu periode tertentu oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara sebuah negara.
M PRODUK NASIONAL NETO (NNP), adalah produk nasional kotor dikurangi depresiasi. NNP merupakan produk total suatu negara minus (atau “net dari”) jumlah yang diperlukan untuk mempertahankan nilai stok modalnya.
M PENDAPATAN PRIBADI, adalah pendapatan rumah tangga total.
M PENDAPATAN PRIBADI SIAP DIBELANJAKAN, adalah pendapatan pribadi dikurangi pajak pendapatan pribadi.
GDP yang diukur dalam dolar sekarang (harga sekarang yang dibayar oleh seseorang untuk membeli barang-barang) adalah GDP Nominal. Jika kita menggunakan GDP nominal untuk mengukur pertumbuhan, kita bisa terpeleset ke dalam pikiran bahwa produksi bertumbuh padahal semua yang terjadi adalah kenaikan tingkat harga atau inflasi. Ukuran produksi yang lebih baik adalah GDP riil, yang sama dengan GDP Nominal yang disesuaikan dengan perubahan harga.
M Dari GDP Nominal dan GDP Riil kita bisa menghitung statistik ketiga: Deflator GDP atau disebut juga dengan deflator harga implicit untuk GDP.

Deflator GDP mencerminkan apa yang sedang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam perekonomian.
M GDP atau GNP Perkapita adalah GDP atau GNP suatu negara dibagi jumlah penduduknya.
M Ukuran mengenai tingkat harga yang paling banyak digunakan adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI). Perhitungan itu dimulai dengan mengumpulkan harga dari ribuan barang dan jasa. Jika GDP mengubah jumlah berbagai barang dan jasa menjadi sebuah angka tunggal yang mengukur nilai produksi, CPI mengubah harga berbagai barang dan jasa menjadi sebuah indeks tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga.

Rumah tangga menerima pendapatan dan menggunakannya untuk membayar pajak kepada pemerintah, mengkonsumsi barang dan jasa dan menabung melalui pasar uang. Perusahaan menerima pendapatan dari penjualan barang dan jasa dan menggunakannya untuk membayar faktor-faktor produksi. Rumah tangga dan perusahaan meminjam di pasar uang untuk membeli barang-barang investasi.
M Pemerintah memperoleh pendapatan dari pajak dan menggunakannya untuk membayar belanja pemerintah. Adanya kelebihan penerimaan pajak yang melebihi pengeluaran pemerintah disebut tabungan masyarakat.
M Apa yang menentukan produksi barang dan jasa total? Yakni faktor-faktor produksi dan teknologi produksi menentukan output barang dan jasa perekonomian. Kenaikan dalam satu faktor produksi atau pengembangan teknologi akan meningkatkan output.
M Bagaimana pasar untuk faktor-faktor produksi itu mendistribusikan pendapatan total perekonomian? Jika seluruh perusahaan dalam perekonomian adalah kompetitif dan memaksimalkan laba, maka setiap faktor produksi dibayar berdasarkan kontribusi marjinalnya pada proses produksi.
M Ouput perekonomian digunakan untuk konsumsi, investasi dan pembelian pemerintah.
M Pasar barang dan jasa merupakan tempat dimana rumah tangga dan pemerintah membeli barang dan jasa dari perusahaan. Sedangkan pasar uang (pasar financial), rumah tangga membeli saham dan obligasi dari perusahaan. Rumah tangga menawarkan dana ke pasar uang dengan harapan memperoleh pendapatan dalam bentuk dividen saham dan bunga obligasi. Rumah tangga juga meminjam dana dari pasar untuk membiayai berbagai pembelian. Perusahaan mencari pinjaman untuk membangun fasilitas bar. Pemerintah mencari pinjaman dengan menerbitkan obligasi.

4) MASALAH2 DALAM EKONOMI MAKRO
Resesi, Depresi dan Pengangguran
M Resesi adalah periode dimana GDP riil menurun sekurang-kurangnya dua triwulan berturut-turut. Bila GDP riil menurun, sedikit yang diproduksi sehingga lebih sedikit masukan yang digunakan, peluang kerja menurun, tingkat pengangguran naik dan semakin berkurang persentase stok modal yang tersedia. Dan berdampak juga pada menurunnya pendapatan riil.
M Depresi adalah resesi hebat dan berlangsung lama, walaupun tidak ada kesepakatan mengenai seberapa besar atau lama suatu resesi berlangsung.
M Gejala yang paling banyak dibahas dalam resesi adalah pengangguran. Tingkat pengangguran adalah nisbah (rasio) jumlah orang yang menganggur terhadap jumlah angkatan kerja.

M Pengangguran friksional, bagian pengangguran yang disebabkan oleh kerja normalnya pasar tenaga kerja. Istilah itu merujuk pada pencocokan pekerjaan atau keterampilan jangka pendek.
M Pengangguran struktural disebabkan oleh perubahan struktur perekonomian yang mengakibatkan kehilangan besar pekerjaan dalam industri tertentu. Pengangguran jenis ini muncul ketika upah minimum berada di atas tingkat yang menyeimbangkan penawaran dan permintaan tenaga kerja.
M Angka pengangguran alamiah merupakan pengangguran yang terjadi sebagai bagian normal dari pemfungsian ekonomi. Kadang-kadang dianggap sebagai jumlah pengangguran friksional maupun struktural.
M Tingkat pengangguran diantara kelompok-kelompok demografis sangat berbeda. Umumnya tingkat pengangguran untuk para pekerja usia muda lebih tinggi dari para pekerja yang lebih tua. Hal ini diakibatkan oleh perbedaan dalam tingkat pemutusan hubungan kerja, bukan dari perbedaan tingkat perolehan kerja.
M Pengangguran siklikal merupakan kenaikan pengangguran yang terjadi selama resesi dan depresi.
M Resesi juga mempunyai manfaat yaitu membantu mengurangi inflasi, meningkatkan efisiensi, dan memperbaiki neraca pembayaran negara.
Inflasi
M Inflasi merupakan gejala ekonomi yang berupa naiknya tingkat harga secara umum dan terus-menerus. Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinue. Sedangkan deflasi adalah penurunan tingkat harga secara keseluruhan. Inflasi berkepanjangan adalah kenaikan harga secara keseluruhan yang berlanjut selama satu periode panjang sekali.
M Sejumlah indeks yang berbeda digunakan untul mengukur tingkat harga keseluruhan. Diantaranya ada indeks harga GDP yakni indeks harga yang meliputi semua barang dan jasa dalam perekonomian, indeks harga konsumen (CPI) yakni ukuran harga yang diterima oleh produsen untuk produk-produk pada semua tahap proses produksi dan indeks harga produsen (PPIs) merupakan ukuran harga yang diterima produsen atas produk diseluruh tahap proses produksi, bukan hanya tahap akhir. Keuntungan indeks ini adalah bahwa indeks tersebut melacak kenaikan harga awal sejak proses produksi.
M Apakah seseorang itu untung atau rugi selama periode inflasi tergantung pada apakah pendapatannya naik lebih cepat atau lebih lambat disbanding harga barang yang dia beli. Jika pendapatan anda tetap dan harga naik, kemampuan anda untuk membeli barang dan jasa turun secara sebanding.
M Juga bisa diyakini bahwa debitor mendapat keuntungan atas penderitaan kreditor selama inflasi. Para ekonom percaya bahwa inflasi kecil 2 atau 3 persen pertahun dapat berdampak baik. Dapat membuat pasar tenaga kerja berjalan lebih baik.
M Hiperinflasi adalah inflasi yang melebihi 50 persen per bulan, atau lebih dari 1 persen perhari. Hiperinflasi terkait dengan pertumbuhan jumlah uang yang beredar berlebihan.


5) EKONOMI TERTUTUP DAN TERBUKA
M Perbedaan penting antara perekonomian terbuka dan tertutup adalah bahwa dalam perekonomian terbuka, pengeluaran suatu negara dalam satu tahun tertentu tidak perlu sama dengan yang mereka hasilkan dari memproduksi barang dan jasa. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri atau bisa melakukan pengeluaran lebih kecil dari produksinya dan member pinjaman pada negara lain.
M Dalam perekonomian terbuka, sebagian output dijual untuk domestik dan sebagian diekspor ke luar negeri. Pengeluaran atas output pada perekonomian terbuka Y dipilah menjadi empat komponen:
Cd, konsumsi barang dan jasa domestik
Id, investasi dalam barang dan jasa domestik pengeluaran domestik
Gd, pembelian pemerintah atas barang dan jasa domestik
EX, ekspor barang dan jasa domestik pengeluaran luar negeri
Jika output melebihi pengeluaran domestik, kita mengekspor perbedaan itu: ekspor neto adalah positif. Jika output lebih kecil dari pengeluaran domestik, kita mengimpor perbedaan itu: ekspor neto adalah negatif. Ekspor neto adalah selisih antaras ekspor dan impor atau selisih antara apa yang kita produksi dengan yang kita inginkan untuk konsumsi, investasi dan belanja pemerintah.
M

Ekspor neto (neraca perdagangan) harus selalu sama dengan selisih antara tabungan dan investasinya (arus modal keluar neto). Jika arus modal keluar neto kita positif, maka tabungan kita melebihi investasi dan kita meminjamkan kelebihannya kepada pihak asing. Sebaliknya bila negatif, maka investasi kita melebihi tabungan dan kita membiayai kelebihan investasi ini dengan meminjam dari luar negeri.
Jika S – I dan NX adalah positif, kita memiliki surplus perdagangan. Jika S – I dan NX adalah negatif, kita memiliki defisit perdagangan.
Dalam perekonomian tertutup, arus modal keluar neto adalah nol pada tingkat bunga berapapun.
M Tabungan bergantung pada kebijakan fiskal: belanja pemerintah yang lebih rendah atau pajak yang lebih tinggi meningkatkan tabungan nasional. Investasi bergantung pada tingkat bunga riil dunia r*: tingkat bunga yang tinggi membuat beberapa proyek menjadi tidak menguntungkan.
M Kebijakan fiskal dalam negeri: jika pemerintah menambah pengeluaran domestik dengan meningkatkan belanja pemerintah (G) maka akan mengurangi tabungan nasional. Tabungan menjadi lebih kecil dari investasi. Hal yang sama berlaku untuk penurunan pajak akan mengurangi T, meningkatkan pendapatan
M disposable, mendorong konsumsi dan mengurangi tabungan nasional. G meningkat dan T menurun akan membuat tabungan menjadi kecil dan menurunkan NX sehingga defisit perdagangan.

Kebijakan fiskal luar negeri: jika suatu negara merupakan bagian kecil dari perekonomian, maka perubahan fiskalnya tidak terlalu berpengaruh pada negara-negara lainnya. Tapi jika negara ini merupakan bagian besar maka kenaikan belanja pemerintahnya akan mengurangi tabungan dunia dan menyebabkan tingkat bunga dunia naik. Kenaikan tingkat bunga akan meningkatkan biaya untuk berutang dan demikian mengurangi investasi. Tabungan S akan melebihi investasi I dan sebagian tabungan mulai mengalir ke luar negeri. Jadi mengurangi tabungan luar negeri dapat menyebabkan surplus perdagangan di dalam negeri.
M Ketika suatu negara mengalami defisit perdagangan, para pembuat kebijakan harus menjawab pertanyaan apakah defisit itu merupakan masalah nasional. Defisit perdagangan bisa jadi merupakan refleksi dari tabungan yang rendah. Dalam perekonomian tertutup, tingkat tabungan yang rendah menyebabkan tingkat investasi rendah dan persediaan modal masa depan kecil. Dalam perekonomian terbuka, tabungan rendah menyebabkan defisit perdagangan dan utang luar negeri terus bertambah, yang harus dilunasi secara berangsur-angsur.
M Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Kurs adal dua macam yakni kurs nominal (harga relatif dari mata uang dua negara) dan kurs riil atau disebut pula terms of trade (harga relatif dari barang-barang diantara dua negara).
Contoh: kurs nominal: jika kurs antara dolar AS dan yen Jepang adalah 120 yen per dolar, maka anda bisa menukar 1 dolar untuk 120 yen di pasar uang.
Kurs riil:
Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar negeri relatif lebih murah dan barang-barang domestik relatif lebih mahal. Dan sebaliknya.
M Kebijakan mempengaruhi kurs riil
Kebijakan fiskal dalam negeri: jika pemerintah mengurangi tabungan nasional dengan meningkatkan belanja pemerintah atau memotong pajak, maka akan mengurangi tabungan nasional. Sehingga yang terjadi adalah defisit perdagangan. Persediaan dolar yang akan diinvestasikan menjadi berkurang. Persediaan yang kuran ini menyebabkan kurs riil ekuilibrium menjadi meningkat dan dolar menjadi lebih berharga. Karena kenaikan nilai dolar, barang-barang domestik menjadi relatif lebih mahal disbanding barang impor, yang menyebabkan ekspor turun dan impor naik.
Kebijakan fiskal luar negeri: jika pemerintah negara lain meningkatkan belanja pemerintah atau memotong pajak, akan menyebabkan penurunan tabungan dunia dan menaikkan tingkat bunga dunia, kemudian diikuti dengan mengurangi investasi domestik yang sebaliknya meningkatkan persediaan dolar yang akan ditukarkan menjadi mata uang asing.
M Kebijakan perdagangan adalah kebijakan yang dirancang untuk mempengaruhi secara langsung jumlah barang dan jasa yang diekspor atau diimpor. Biasanya berupa penetapan pajak impor (tarif) atau membatasi jumlah barang dan jasa yang diimpor (kuota).
M Kurs nominal bergantung pada kurs riil dan tingkat harga di kedua negara. Jika tingkat harga domestik Jepang P meningkat, maka kurs nominal e akan turun: karna dolar berkurang nilainya, maka 1 dolar akan membeli lebih sedikit yen. Jika suatu negara memiliki tingkat inflasi lebih tinggi terhadap AS, satu dolar akan membeli jumlah mata uang asing yang semakin lama semakin banyak sepanjang waktu.

KEBIJAKAN EKONOMI (PENGANTAR) FISCAL DAN MONETER
M Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
M Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
M Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
M Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
M Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
M Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
M Kebijakan Ekonomi Internasional. Kebijakan ekonomi internasional dapat dibagi ke dalam dua kategori. Pertama, kebijakan perdagangan meliputi tarif, quota, dan kebijakan lain yang menghambat atau mendorong impor atau ekspor. Kedua, pengelolaan pasar valuta asing. Suatu negara dapat menganut sistem nilai tukar baku atau nilai tukar mengambang.
M Kebijakan Pendapatan. Merupakan usaha pemerintah untuk secara langsung mempengaruhi kecenderungan upah dan harga guna menekan laju inflasi.
M Pemerintah dapat mempengaruhi perekonomian makro melalui dua kebijakan khusus. Kebijakan fiskal merujuk kepada perilaku pengeluaran dan perpajakan pemerintah. Kebijakan moneter merujuk kepada perilaku Federal Reserve menyangkut penawaran atau pemasokan uang negara.
M Kebijakan fiskal umumnya dibagi atas tiga kategori, (1) kebijakan yang menyangkut pembelian pemerintah atas barang dan jasa, (2) kebijakan yang menyangkut perpajakan, (3) kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer kepada rumah tangga.
M Pemerintah tidak mempunyai kontrol yang penuh atas pendapatan pajak dan pengeluaran tertentu, yang sebagian ditentukan oleh keadaan perekonomian. Pemerintah melakukan pembelian barang dan jasa (G), mengumpulkan pajak dan melakukan pembayaran transfer kepada rumah tangga.


Top